Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

09 Oktober, 2016

Overlord - Vol 11 - Chapter 1 Part 1

Chapter 1 : Persiapan untuk negeri yang tidak diketahui 

Part 1


Setelah kembali dari Empire, Ainz duduk di meja di dalam E-Rantel dan bersandar di punggung kursinya.

Sementara dia sudah mulai merekrut Guild Petualang Sorcerous Kingdom yang baru dibentuk, akan makan waktu sebelum hasilnya bisa terlihat. Sampai saat itu, dia akan memiliki waktu banyak untuk mempersiapkan diri.

Prioritas tertinggi adalah sekolah untuk melatih para petualang, tapi melihat keadaannya, mungkin dia bisa menggunakan Guild Petualang itu sendiri. Mungkin itu akan menjadi sebuah tanda keramahan untuk mempersiapkan sebuah hostel bagi para sukarelawan yang telah bepergian dengan jarak yang jauh untuk mencarinya. Para pengajar mereka adalah para petualang yang telah memilihl untuk tetap tinggal di dalam Sorcerous Kingdom.

Aku mungkin seharusnya bertanya kepada Albedo dalam pendelegasian tugas-tugas.. tapi sebelum itu... Mengapa dia mengangkat masalah pembentukan negeri bawahan... itu akan membuat masalah bagi Albedo dan Demiurge, ya kan? Itu tidak baik, ya kan...?

Ainz tidak tahu apa yang Jircniv pikirkan. Diapun tidak tahu bagaimana cara menjelaskan situasi tersebut kepada dua individu cerdas itu. Apa yang memotivasi Jircniv untuk membuat penawaran seperti itu? Dari yang dia ketahui, mungkin ada semacam kecurangan dari Demiurge dan yang lainnya yang sedang bekerja di sana.


Aku harusnya mendiskusikan semua ini dengan Demiurge sebelumnya. Ah, tapi dia lagi pegi ke tempat yang jauh, dan sekarang yang bisa kulakukan adalah memikirkan cara bagaimana menangani ini dengan hanya kami berdua... sudah kuduga, itu tidak mungkin, huh...

Ainz menghela nafas secara internal. Perasaan tidak enak dan bingung membuat perutnya yang tidak ada menjadi perih. Kemudian, ketika dia memikirkan tentang apa yang akan terjadi ketika mereka kembali, perih itu semakin kuat.

Ainz menggelengkan kepalanya, lalu mempertimbangkan informasi yang telah dia pelajari dari Empire, untuk menghindari pemikiran yang sedang berputar di hadapannya.

“...Rune (semacam tulisan kuno), huh.”

Potongan-potongan kecil dari pengetahuan semasa Yggdrasil tersebar ke seluruh penjuru dunia baru yang misterius ini, seperti bintang-bintang yang bertaburan di langit malam. Ada jejak-jejak pemain lain, dan ada juga keberadaan item-item kelas dunia.

Setelah itu bisa ditambah dengan keberadaan rune, karakter-karakter dari dunia Suzuki Satoru.

Alasan mengapa orang-orang Theocracy bisa memanggil angel-angel dari keyakinan-keyakinan dunia Suzuki satoru mungkin karena magic Yggdrasil.

Lalu, bagaimana dengan rune itu? Mengapa mereka ada di dunia ini? Apakah rune di dunia ini sama dengan yang ada di dunia Suzuki Satoru? Ataukah hanya bentuk tulisan magic yang mirip dengan rune, dan secara otomatis ditranslasikan demikian?

Dwarven Kingdom terletak di rangkaian pegunungan Azellisia, yang dekat. Aku harus menyelidiki ini secara menyeluruh. Kurasa... aku harus pergi kesana sendiri, huh?

Biasanya, Ainz bertanya kepada Fluder tentang rune itu sebelum kembali ke E-Rantel.

Namun, yang dia tahu adalah Raja Dwarven yang pernah mengunjungi Empire adalah seorang runesmith, dan Empire membeli banyak senjata dan armor dari Dwarven Kingdom. Namun, sekitar seratus tahun yang lalu, seluruh jejak item-item magic yang bertuliskan rune telah hilang.

Memang informasi ini sangat berharga bagi Ainz, itu bukanlah informasi yang sebenarnya ingin dia ketahui.

Tidak ada job class runesmith di dalam Yggdrasil. Jika itu adalah sebuah profesi yang unik dari dunia ini, maka ada peluang teknologi kedua dunia mungkin bisa disatukan. Oleh karena itu, aku harus sangat memperhatikan hal ini. Namun, siapa yang harus kukirim?

Yang dia inginkan adalah mengunjungi Dwarven Kingdom dan bertanya tentang rune dan semacamnya. Sedangkan untuk profesi runesmith – yah, melihat itu adalah masalah teknologi, meskipun mereka akan bereaksi buruk tentang itu, dia mungkin bisa membual saja untuk bisa lolos dengan berkata dia tertarik dengan magic semacam itu.

Jika itu hanyalah masalah penggunaan magic untuk dominasi dan daya tarik, atau menculi orang dengan magic teleportasi, maka siapapun bisa melakukannya. Tapi bagaimana jika ada seorang pemain Yggdrasil dibalik rune-rune itu? Dari yang dia tahu, orang yang telah mencuci otak Shalltear masih bersembunyi di sana.

Aku ingin mempelajari lebih banyak lagi atas apa yang sedang terjadi, tapi tidak akan mudah menemukan sesuatu yang bahkan Fluder sendiri tidak tahu.

Ainz perlahan bangkit dari tempat duduknya.

Dalam sekejap, wanita yang ada di sampingnya bersiap untuk bertindak. Dia memiliki tampang yang sangat enerjik, dan potongan rambutnya yang seperti laki-laki membuatnya terlihat sangat maskulin. Dia adalah Decrement, pelayan yang bertugas untuk Ainz hari ini.

Ainz mengulurkan tangan untuk menghentikan Decrement, lalu mulai berjalan perlahan mengelilingi kantornya.

Saat Ainz mengkalkulasikan keuntungan dan kerugian dengan aritmetika dan logika, kenangan lama muncul tanpa diminta di dalam celah-celah diantara angka-angka. Dia mengingat bahaya yang dia temui di dalam wilayah yang belum dijelajahi, kegembiraan saat menemukan hal-hal baru, penderitaan karena gagal dalam misi, ekspresi serta ucapan dari rekan-rekannya yang berbagi pengalaman. Mereka hanyalah kenangan, tapi meskipun teringat kekalahan total satu party berubah menjadi pancaran yang bersinar yang menerangi tengkorak kosong Ainz.

Setelah perlahan dia menyingkirkan kenangan yang menyakitkan ini dari hatinya, pikiran Ainz akhirnya terbentuk.

...Tak ada usaha, tak ada hasil, kurasa.

Guild yang disebut Ainz Ooal Gown dulunya adalah organisasi semacam itu sejak awal.

Biasanya, beberapa orang mungkin akan mencemoohkan ide membandingkan game-game – yang tidak lagi berbahaya bagi para pemain mereka – terhadap kenyataan. Tetap saja, ragu-ragu akan mempertaruhkan kesempatan seseorang dalam hal mempelajari pengetahuan yang baru, dan itu adalah sebuah motivasi untuk bisa habis-habisan. Bisa dikatakan itu berlaku bagi keduanya, baik game maupun dunia nyata.

Setelah dia memutuskan untuk menyelidiki rune dari Dwarven Kingdom, sebuah pertanyaan muncul di benak Ainz.

Itu adalah pemilihan personel.

Siapa kandidat yang terbaik untuk dikirim kesana?

Apakah aku harus meminta pendapat Demiurge? Tidak, jika aku melakukan itu, aku takkan bisa mengirimkan orang yang paling mumpuni dalam hal bertarung dari semuanya.

Orang yang dimaksud adalah Ainz sendiri.

Sejujurnya, Ainz sangat percaya diri jika kemampuannya untuk bisa beradaptasi terhadap situasi-situasi yang tidak diketahui dan monster-monster tidak ada bandingannya di dalam Great Underground Tomb of Nazarick. Sederhananya, tindakan yang paling masuk akal adalah Ainz pergi sendirian. Namun, jika benar-benar ada pemain lawan disana, itu juga akan menjadi tindakan paling bodoh yang bisa dia buat.

...Dengan keuntungan dalam jumlah, aku bisa setidaknya mencoba untuk kabur. Itu artinya aku harus memilih bodyguad yang bisa mengulur waktu sementara aku bersiap membuat jalur kabur.

Orang pertama yang muncul dalam benaknya adalah para Guardian Floor.

Sebagai NPC level 100, mereka akan bisa mengulur waktu bagi Ainz agar bisa kabur terhadap para pemain lain. Meskipun begitu, bisakah dia benar-benar menggunakan para NPC, anak-anak tercinta dari mantan teman-temannya, dengan cara demikian?

Bagaimana jika dia menggunakan bawahan-bawahan level tinggi yang dipimpin oleh seorang letnan undead? Tidak, fleksibilitas mereka terlalu rendah, dibandingkan dengan para NPC yang dibangun dari awal.

Para bawahan bisa lebih mudah dibuang, dibandingkan dengan para NPC. Tapi di waktu yang sama, kemampuan mereka kurang dalam hal keleluasaan dan dalam hal adaptabilitas adalah sebuah kelemahan.

Ketika dia mempertimbangkan sepenuhnya dari sudut pandang yang logis, para NPC adalah pilihan yang ideal. Ainz sang pemain tidak melakukan percobaan sampai situ, oleh karenanya dia tidak bisa yakin jika dia bisa dibangkitkan lagi. Namun, tidak diragukan bahwa para NPC bisa dibangkitkan, seperti yang dia lakukan kepada Shalltear.

Ainz duduk di kuris sekali lagi.

“Hmm...”

Ainz menelungkupkan jari-jarinya di depan wajah, merenungkan pilihan terbaik untuk dibuat.

Namun pada akhirnya, dia masih tidak bisa mendapatkan keputusan.

Jangan-jangan si bodoh itu tidak bisa mendapatkan jawaban tak perduli sebanyak apapun mereka berpikir?

Dengan senyum mencemooh diri, Ainz melihat ke arah Decrement.

“Maukah kamu mati untukku?”

“Tentu saja, Ainz-sama. Anda hanya perlu memberikan perintahnya dan saya akan membuang nyawa saya untuk anda, “ balas Decrement, tanpa sedikitpun ragu-ragu.

“Apakah yang lainnya berpikir sama? Apakah mereka akan menganggapku master yang kejam?”

“Saya yakin semua orang lainnya akan dengan bangga menerima kematian tanpa berpikir dua kali. Tak ada orang yang bahkan berpikir untuk menolak. Kami diciptakan oleh para Supreme Being, dan karena mereka kami ada hanya untuk para Supreme Being. Tidak ada kebanggaan yang lebih besar bagi kami selain melaksanakan segala perintah yang mereka berikan kepada kami.”

“Benarkah... dan juga, aku hanya bertanya karena penasaran. Tidak ada tujuan tertentu dari pertanyaanku itu. Singkirkan saja dari ingatanmu.”

Saat Decrement mengangguk, Ainz membulatkan tekadnya.

--Dia akan menggunakan para NPC.

Ainz menarik sebuah peta dari area sekitar.

Peta ini terdiri atas temuan-temuan dari eksplorasi Aura. Khususnya, Ainz yakin tidak ada peta lain yang mencakup interior dari Great Forest of Tob (Hutan Besar Tob) yang lebih detil lagi. Sayangnya, dia tidak bisa memastikan keakuratan skalanya, sehingga dia tidak bisa menyimpulkan bahwa itu adalah peta yang sempurna. Namun, dengan peta ini di tangan, peluang Ainz tersesat di hutan itu akan sangat berkurang.

Ainz meletakkan sebuah jari pada E-Rantel, lalu perlahan bergeser ke utara, melewati Hutan Lebat. Tidak ada masalah sampai titik ini. Sebagian besar Hutan sekarang sudah dalam kendali Nazarick. Setelah mengeliminasi monster-monster dan binatang-binatang buas dengan kecerdasan rendah, mereka telah mengambil kendali beberapa desa demihuman dan heteromorfik dan bukan itu saja. Ada sebuah gua besar di bawah tanah, tapi dia tidak ada niat untuk mengacaukannya untuk sementara. Tentu saja, dia bisa mengambil alih bua itu jika itu menguntungkannya.

Jarinya tiba di danau berbentuk labu di ujung utara dari hutan tersebut.

Lebih ke utara dari sana ada rangkaian pegunungan Azellisia. Itu adalah teritorial yang belum dipetakan.

“Wilayah yang belum diketahui, huh..”

Hmph, Ainz tersenyum.

Dia terkesan dengan para petualang atas pentingnya menjelajahi daerah yang tidak diketaui. Mempraktekkan apa yang dia ucapkan seharusnya memiliki efek yang baik bagi pendengarnya.

“Datanglah jelajahi Dwarven Kingdom dari rangkaian pegunungan Azellisia.”

Kedengarannya seperti sebuah slogan yang akan didengar pada pertunjukan televisi.

Dia mengusir senyum yang datang secara wajar itu, dan mulai merenung dengan sungguh-sungguh.

Dia mempertimbangkan keuntungan yang akan datang ketika pergi sendiri ke sebuah tempat dimana mungkin ada para pemain lain.

Tentu saja, dengan adanya Sorcerer King muncul sendiri adalah sebuah tanda ketulusannya.

Itu seperti seorang bos perusahaan yang secara pribadi pergi ke perusahaan lain untuk melakukan negosiasi. Efeknya adalah bukti langsung, di dalam pengalaman Suzuki Satoru.

Ditambah lagi, sudut pandangnya tidak seperti para bawahannya, yang cenderung memandang mereka yang ada di luar Nazarick sebagai makhluk rendahan. Ainz memiliki kualifikasi diantara para anggota Nazarick. Hasilnya, dia merasa bahwa dia bukanlah pilihan yang buruk untuk negosiasi dengan Dwarven Kingdom – atau bukan pilihan pemberani, jika dia jujur dengan dirinya sendiri.

Ditambah Ainz sendiri, dia selalu bisa mengirimkan Pandora’s Actor.

Dia adalah pilihan yang paling ideal, dalam hal kecerdasan, adaptabilitas atau area-area lain.

Namun—

Siapa yang akan mengatur negeri ini nantinya?

Orang lain harus menjawab pertanyaan itu.

Orang itu tentu saja Ainz Ooal Gown.

Dia tidak bisa melakukannya.

Ainz berteriak secara internal, lagi dan lagi.

Jika dia harus memilih diantara duanya, dia lebih memilih pergi ke Dwarven Kingdom.

Terlebih lagi, yang dia perlukan adalah berkunjung sekali dan dia akan bisa berteleport kesana nantinya di masa depan. Jika ada masalah yang muncul, yang diaperlukan adalah memainkan kartu as milikya “Aku akan mempertimbangkan ini dalam detil yang lebih baik di rumah”. Meskipun jika pihak lain membalas dengan “Kami harap anda akan memutuskannya di tempat”, dia bisa saja melempar alasan lain nantinya.

Ada banyak cara bagi Ainz untuk bisa membual agar lolos dari situasi ini.

Aku ditemani Ainzach tadinya, tapi sekarang aku akan memain peran salesman dari pintu ke pintu untuk barang-barangku. Akupun tidak harus kembali dengan berhasil menjual satu barang pun juga, jadi seharusnya mudah saja.

Ainz tersenyum saat dia mengeluarkan ekspresi Suzuki Satoru seorang salesman. Lalu, isi dari senyumnya berubah.

Ditambah... saat waktu semakin berlalu, mungkin aku bisa menyerahkan masalah menjadikan negeri bawahan kepada Demiurge dan Albedo, dan membiarkan merekan menggambarkan rencana untuk itu. Ya! Mau bagaimana lagi. Bukannya aku ingin kabur dari pekerjaanku atau semacamnya!

Saat dia sedang membuat alasan kuat untuk sikapnya, Ainz mulai memikirkan masalah selanjutnya:

Siapa yang akan dia bawa?

Ainz melipat tangannya dengan muka bingung.

Memang tidak ada orang lain yang lebih diinginkan selain Albedo atau Demiurge, mereka memiliki pekerjaan penting yang harus dilakukan dan mereka juga orang-orang yang bertanggung jawab untuk departemen di bawah mereka. Jika dia membawa salah satunya, maka masalah-masalah akan muncul dalam urusan mereka.

Aura dan Mare adalah pilihan yang sangat baik, terutama karena mereka adalah humanoid seperti Dwarve. Jadi, lawan bicara mereka tidak akan terlalu takut dengan mereka.

Cocytus agak sulit. Memang benar, dia adalah pilihan yang bagus untuk mengunjungi daerah pegunungan yang dingin, tapi dia sekarang bertanggung jawab untuk Great Forest of Tob, yang juga membuatnya sebagai seorang kepala departemen atau semacamnya. Ainz berharap dia bisa memfokuskan energinya pada tugas itu. Ditambah lagi, penampilannya yang tidak biasa – ditambah dengan Ainz – mungkin akan membuat pihak lain gugup yang tidak perlu.

Sebas juga pilihan yang baik.

Saat ini dia sedang melaksanakan tugas-tugas manajerial di dalam E-Rantel, dibantu oleh Tsuareninya. Seharusnya tidak apa membawanya keluar dengan adanya Pandora’s Actor di sana, tapi masalah kemampuan tempurnya menyisakan perasaan sedikit tidak tenang.

Gargantua dan Victim bukanlah pilihan. Bayangan beberapa NPC lain berkelebat di benak Ainz, tapi sebagian besar dari mereka tidak cocok mengikuti Ainz berkeliling sebagai bodyguard.

Jika itu masalahnya, aku akan memilih – Aura dan Shalltear.

Aura – dan monster-monster yang dia pimpin – bisa dianggap sebagai pilihan ideal. Untuk skenario terburuk, dia bisa mengorbankan binatang-binatang buas itu dan kabur dengan Aura. Lalu ada Shalltear, petarung satu lawan satu yang terbaik. Dia bisa berperan sebagai kartu as melawan musuh yang kuat. Ditambah, ada alasan lain mengapa dia ingin menggunakan Shalltear.

Dia seharusnya membawa serta Mare sebagai gantinya, mempertimbangkan mungkin saja dia akan menghadapi sebuah pasukan. Namun, jika mereka bertemu seorang pemain, prioritas mereka adalah mundur dan tidak menghabisi musuh. Jadi, dia akan meninggalkan Mare  untuk kali ini.

“Jika begitu...”

Saat Ainz akan membuat gerakan, suara [Message] berdering di dalam kepalanya.

[Ainz-sama]

“Oh, Entoma kah.”

[Ya. Saat ini saya sedang bepergian dengan Shalltear-sama dan kami telah tiba di desa Lizardmen. Cocytus-sama berharap untuk mengirimkan seorang lizardmen dengan laporan mengenai status desa dan meminta izin anda untuk membuka sebuah [Gate]. Apa yang harus dilakukan, Ainz-sama?]

Cocytus kadang-kadang mengirimkan laporan tentang desa yang ditugaskan kepadanya untuk dijalankan.

Ainz tidak tahu betul seberapa baik yang telah dilakukan olah Cocytus, jadi biasanya dia akan memberikan melihat laporan ini sebentar lalu membalas dengan sebuah ‘kerja yang baik’. Ada kalanya dia ingin berkata, “Kamu tak perlu melakukan ini lagi”, tapi laporan kepada atasan seseorang adalah sikap yang benar, dan sebagai balasannya, dia harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai atasan Cocytus.

“Kalau begitu bukalah [Gate] di tempat biasanya.. ah, tidak, mantra bertahan seharusnya masih aktif. Tunggu sejam lagi sebelum..”

Ainz mengeluarkan sebuah lembar jadwal dan memastikan waktunya.

“Aktifkan mantranya pada pukul 13:46. Aku akan menurunkan pertahanan sekitar dua menit waktu itu.”

Sementara bangunan ini bukan Nazarick, masih dilingkupi dengan area magic yang menolak teleportasi dan semacamnya, dinyalakan dengan MP dari bawahan-bawahan level tinggi. Area magic ini cukup kuat untuk bisa menolak mantra-mantra tingkat yang sangat tinggi, tapi mereka menguras para bawahan hingga titik dimana dia harus merotasi mereka beberapa kali sehari, dan mereka juga menolak teleportasi dari teman.

Ini karena efek bisa melukai teman, yang tidak ada di dalam Yggdrasil.

Jadi, kadang-kadang dia harus mematikan sebentar jaringan pertahanan untuk mengizinkan teleportasi langsung ke tempat ini. Tentu saja, menurunkan pertahanan berarti bahwa musuh-musuh bisa berteleport ke dalam pula. Agar bisa membuat mereka terkenal ‘ledakan’ – seperti yang mereka sebut di dalam Yggdrasil – Ainz memutuskan untuk membatasi pembukaan yang sebentar ini untuk waktu yang ditentukan sebelumnya.

[Mengerti. Saya akan sampaikan pesan anda kepada Shalltear-sama.]

Ainz membalas, “Bagus” Sebelum memotong [Message] dan bangkit.

“..Aku akan serahkan pemilihan pakaianku kepadamu. Seorang lizardmen datang sebagai utusan Cocytus. Ambil sesuatu yang tidak akan membuatku malu.”

“Baik!”

Sebuah api berkobar di mata Decrement.

Dia juga? Pikir Ainz, tapi dia tidak mengeluarkan suara perkataan itu. Seorang pria yang tidak percaya diri dengan selera gayanya tidak bisa mengatakan hal semacam itu.

Dengan Decrement di belakang, Ainz berjalan sambil memberikan perintah kepada seorang undead yang diciptakan sambil jalan. Perintahnya adalah memberitahukan kepada undead yang menjaga aula besar rumah ini tentang kedatangan seorang lizardmen melalui sebuah [Gate].

Saat dia melihat undead itu hilang di kejauhan, Ainz merenungkan kegunaan efektif dari undead yang telah dia ciptakan.

Jika undead Ainz bisa melaporkan kepadanya, maka dia bisa menempatkan mereka semua di seluruh penjuru dunia dan menciptakan sebuah jaringan informasi undead. Sayangnya, itu akan sangat sulit untuk dicapai. Bahkan jika Ainz memberikan sebuah perintah, undead hanya bisa merespon samar-samar. Ditambah lagi, sulit bagi Ainz untuk mengatur peningkatan secara masif dalam jumlah undead yang dia ciptakan. Selalu ada resiko yang mungkin terlewat dan memberikan perintah kepada undead yang benar-benar tidak ada hubungannya karena kecelakaan.

Di masa depan, dia mungkin bisa membuat semacam sistem untuk menangani masalah ini, tapi itu tidak mungkin melihat keadaan saat ini.

Mungkin aku bisa membiarkan Pandora’s Actor menangani hal semacam ini menggantikanku. Tapi nantinya aku harus menghadapi masalah semua undead yang dia buat akan terdiam ketika dia tidak lagi berbentuk diriku.

Dia akan mempertimbangkan masalah ini sungguh-sungguh setelah mencari pendapat Albedo dan Demiurge. Sambil memikirkan masalah ini, Ainz tiba di ruang ganti.

Seperti biasa, dua baris pelayan menyambutnya dengan mata berkilauan. Terutama, mata Decrement – sebagai pelayan yang bertugas untuk Ainz – tampak seperti haus darah.

Ainz mengizinkan para pelayan membantunya berganti sambil menanyakan lokasi Aura.

Hari ini, dia akan memakai sesuatu yang putih seluruhnya.

Kelihatannya terlalu mencolok untuk sesuatu seperti Ainz, yang terbiasa memakai coklat gelap.

Selain itu, para pelayan menghiasinya dengan sebuah kalung besar yang terbuat dari emas dan logam-logam lain. Itu membuatnya khawatir jika burung-burung magpie akan mencurinya karena kemilau sinarnya.
(TL Note : Magpie adalah sejenis burung yang masih dalam family burung gagak yang senang mengumpulkan benda-benda berkilauan)

Tapi bagian dari pakaian itu yang membuatnya kurang dalam hal gaya adalah bulu-bulu yang menjulur keluar dari punggungnya.

Apakah aku ini merak atau semacamnya? Ainz ingin berkata demikian, tapi ketika dia menatap sekeliling, dia melihat sebuah tatapan yang sama akan kebanggaan dan kepuasan dari seluruh wajah para pelayan. Tak ada satupun dari mereka yang terlihat khawatir, atau memiliki ekspresi yang bisa dianggap mendekati negatif. Mereka semua sama-sama terlihat gugup terkagum-kagum, pipi mereka bersemu merah muda.

Mereka seperti segerombol gadis-gadis penggemar yang berdiri di depan seorang idola yang dicintai.

Apakah ini benar-benar tidak apa? Apakah ini benar-benar sangat menarik bagi para gadis?... kelihatannya aku tidak memiliki selera dalam fashion ternyata.

Saat Ainz menutupi melankoli dalam jiwanya, para pelayan sudah selesai mendandaninya.

Dari cermin, dia menyadari bahwa ada bulu-bulu yang menjulur dari balik lengannya, yang membuat Ainz terbayang seorang monster dari Yggdrasil.

Entah itu Archaeopteryx atau semacamnya.. kurasa mereka adalah dinosaurus yang dijadikan peliharaan untuk para druid.
(TL Note : Archaeopteryx adalah jenis burung purba yang sudah punah dan fosilnya ditemukan di Jerman bagian selatan)

Bulu-bulu itu kusut ketika dia melipat tangannya di depan diri, yang mana sangat menjengkelkan.

Tapi apa yang akan mereka bilang jika dia berkata kepada mereka, “pakaian ini tidak bisa”? Mereka akan menjawab dengan barisan seperti “Bagian mana yang tidak cocok? Tolong katakan kepada kami pakaian apa yang harus kami pilih di masa depan nantinya.”

“Baiklah!”

Pada akhirnya, Ainz memutuskan untuk menyingkirkan hal menjengkelkan itu.

“Ayo!”

***

Ketika waktu yang ditentukan tiba, Ainz merasakan sebuah portal magic – sebuah [Gate] – terbuka di dalam aula besar.

Sementara itu dia sudah mematikan area magic yang mengelilingi bangunan ini, orang yang melewati [Gate] tidak muncul begitu saja, berkat [Delay Teleportation] yang dia rapalkan. Efeknya seperti saat bertarung dengan Shalltear.

[Delay Teleportation] menghalangi efek teleportasi sebentar yang memiliki tujuan di dekat perapal mantra itu, memberikan waktu kepada mereka beberapa detik, agar sang perapal mantra biasanya menggunakannya untuk kabur atau mempersiapkan sebuah serangan. Ditambah mantra itu juga memberitahukan kepada perapal mantra berapa banyak makhluk yang akan berteleport ke dekat mereka.

Jadi, Ainz tahu hanya ada satu orang yang berteleport kemari.

Entoma mungkin tidak datang kemari dengan Shalltear, tapi seharusnya dia segera tiba.

[Delay Teleportation] hanya mengundur teleportasi. Itu tidak bisa menggagalkan seluruhnya. Jadi, suatu ketika nantinya, sebuah bentuk separuh bola hitam muncul di dalam area mantra

Segera setelah itu, seorang lizardmen yang ketakutan memunculkan kepalanya dari dalam.

Saat dia – seharusnya benar ‘dia’ ya kan? – melihat sekeliling, garis pandangannya bertemu dengan Ainz, yang duduk di singgasana sederhana di tengah-tengah aula besar.

“Yang, Yang Mulia, Ainz Ooal Gown-heika. Maafkan sikap tidak sopan pelayan yang ada di hadapanmu.”

Ainz tidak bisa sepenuhnya menutupi keterkejutannya dengan cara bicara lizardmen yang pandai bicara. Sementara Zaryusu dan teman-temannya di atas rata-rata, gaya bicara lizardmen ini terdengar terasah dengan baik dan alami.

Apakah ini adalah hasil latihan Cocytus?

Pertanyaan itu menyebar di benaknya, tapi ada sesuatu yang harus dilakukan sebelum itu.

[Delay Teleportation] milik Ainz sudah bilang kepadanya hanya ada satu orang yang akan datang. Ketika dia yakin tak ada orang lain yang datang, dia memerintahkan seorang Death Knight yang sedang berdiri di samping untuk mengaktifkan kembali item magicnya. Death Knight mengangguk mengerti dan maju ke depan, lalu Ainz memalingkan tatapannya ke arah lizardmen yang sedang berlutut.

Di waktu yang sama, Decrement – yang berdiri di samping Ainz – bersuara dengan timing yang tepat.

“Lizardmen, kamu diperbolehkan menghadap.”

Ini benar-benar berbeda dari saat dia sedang memilih pakaian untuk Ainz.

Decrement memancarkan aura putri es.

Di dalam keadaan biasa, sebagian besar orang akan marah kepada seorang pelayan di sebuah istana (atau lokasi yang mirip) mengeluarkan nada seperti itu kepada mereka. Sang pemohon mungkin sebaiknya menyeringai saat dia menyadari jika penguasa melakukan itu ditemani hanya seorang pelayan. Jika tidak, dia mungkin akan mengasihani Sorcerous Kingdom karena hanya memiliki sedikit tenaga sehingga seorang pelayan harus melakukan tugas itu.

Namun, lizardmen ini telah dilatih oleh Cocytus, dan mereka sepenuhnya mengerti jika setiap NPC jauh lebih unggul dari mereka. Oleh karena itu, mereka tidak menanyakan sikap Decrement.

Ah, menyusahkan saja. Mengapa kamu tidak bisa membuang omong kosong ini dan bicara biasa saja? Yah, begitulah yang aku pikirkan, tapi seperti pepatah bilang, ketika di Roma, lakukan seperti apa yang orang Romawi lakukan.

Ainz Ooal Gown dimasalahkan oleh sedikit spirit milik Suzuki Satoru seorang pekerja kantoran, tapi mau bagaimana lagi.

Lizardmen itu bangkit, tidak tahu akan kegundahan hati Ainz. Sebenarnya, Ainz tidak tahu perbedaan antara satu lizardmen dengan yang lainnya. Jika sisi mereka berbeda warna, atau jika mereka memiliki fitur yang sangat membedakan dengan jelas – jenis-jenis atau sebuah lengan yang tidak biasa besar, contohnya – mungkin saja itu, tapi dia tidak bisa membedakan bagaimana lizardmen di depannya berbeda dari yang lainnya.

Bagaimanapun, Ainz memiliki Decrement untuk memerintahkan lizardmen itu memperkenalkan dirinya.

“Ainz-sama mengizinkanmu menyebutkan nama.”

“Saya mengerti! Saya berterima kasih atas kebaikan hati anda! Pelayan anda adalah Chuku Zuzu, mantan kepala suku Razor Tail!”

Ainz tak pernah mendengar nama itu sebelumnya.

Apakah dia harus secara terbuka menunjukkan ketidaktahuannya, atau pura-pura tidak tahu? Ainz tidak memilih satupun, tapi memilih pilihan ketiga – dengan kata lain, dia mengangguk untuk melanjutkan alur percakapan. Lagipula, Cocytus mungkin telah menyebutkan ini selama laporan sebelumnya.

Setelah itu, Ainz memerintahkan kepada Decrement agar lizardmen mengatakan kepadanya mengapa dia kemari.

Menyusahkan saja!

Pada dasarnya ini adalah cara yang berlaku ketika dia menemui seorang bawahan – seorang pelayan.

Jika aku tidak mengkhawatirkan orang-orang akan memandang remeh Sorcerous Kingdom, aku akan menyarankan untuk menyingkirkan urusan menyusahkan ini...

Saat Ainz menghela nafas secara internal, Decrement memberi perintah kepada lizardmen.

“Dalam ampunannya, Ainz-sama mengizinkanmu untuk menceritakan alasan kenapa ingin menghadap kepada beliau.”

“Mengerti! Cocytus-sama, penguasa desa kami dan tuan dari danau tersebut, berharap untuk mempersembahkan sesuatu kepada Yang Mulia Sorcerer King Ainz Ooal Gown, Supreme Overlord dan penguasa Great Underground Tomb of Nazarick, dan juga tuan dari Cocytus-sama.”

Ainz terkejut dengan begitu banyaknya gelar yang berhasil disambungkan oleh lizardmen itu, tapi dia tidak menunjukkannya di wajah. Malahan, dia mencondongkan kepalanya ke arah Decrement, yang melangkah maju dan menerima sebuah scroll (gulungan) dari lizardmen itu. Lalu, Ainz harus menunggu Decrement kembali dan mempersembahkan itu kepadanya sebelum akhirnya Ainz membacanya.

Gulungan itu ditutupi oleh tulisan tangan Cocytus. Ada begitu banyak angka yang tercatat di dalamnya sehingga akan memakan waktu yang tidak sebentar untuk membacanya secara keseluruhan di sini.

Oleh karena itu, Ainz menggulung scroll itu kembali dan memberikannya kepada Death Knight yang sedang berdiri di samping. Saat itulah akhirnya dia bisa menyapa Lizardmen secara langsung.

“Bagus sekali.”

“Yang Mulia terlalu baik!”

Sementara itu saja yang bisa Ainz katakan, dia tidak berniat untuk mengakhiri percakapannya di sana.

Ainz bangkit dari singgasananya, lalu berbicara kepada lizardmen itu.

“Sekarang aku akan bertanya, bukan sebagai kapasitasku yang seorang Sorcerer King, tapi sebagai tuan dari Cocytus. Lagipula, mereka bilang berbicara kepada bawahan seseorang secara langsung akan memperdalam pemahaman mereka berdua.”

Lizardmen itu samar-samar terlihat bingung. Ini karena dia tidak tahu bagaimana menghadapi ketika ditanya secara langsung. Setidaknya, itulah yang Ainz kira sedang terjadi, meskipun sulit membaca wajah lizardmen.

“Tenang saja. Ini bukan interview secara formal. Ketika kamu meninggalkan tempat ini, tak ada jejak peristiwa di sini yang akan tetap berada di dalam ingatan atau kenangan siapapun. Akupun takkan mengecammu karena kurangnya sikap hormatmu.”

Ucapan itu ditujukan kepada Decrement dan Death Knigt yang ada di sekeliling, begitu pula diarahkan kepada lizardmen yang ada di depannya.

“Sekarang, bagaimana keadaan Zaryusu? Aku mengerti dia tetap tinggal di dalam Great Underground Tomb of Nazarick akhir-akhir ini?”

“Memang benar! Atas karunia Yang Mulia, dia baik-baik saja. Dia adalah ayah dari anak yang sehat, dan hubungannya dengan istri juga sama baiknya.”

“Oh, begitukah! Aku izinkan dia kembali karena anaknya akan dilahirkan, dan sekarang memang benar. Begitu ternyata. Yah, bagus juga jika pasangan yang sedang bahagia dalam keadaan baik-baik saja.”

Ada pasangan yang sudah menikah di dalam guild Ainz Ooal Gown. Ainz pun mau tidak mau mengingat mereka. “Istriku agak menggerutu” menjadi semacam kutukan atau semacamnya yang mengungkapkan ketidakpuasan yang tidak bisa mereka tunjukkan di luar game itu.

Tersenyum karena kenangan lamanya – meskipun ekspresi Ainz tidak berubah – Ainz melanjutkan pertanyaannya.

“Apakah anaknya juga berwarna putih?”

Istri Zaryusu adalah lizardmen putih. Karena dia adalah peranakan lizardmen langka, dia menimbulkan spirit kolektor di dalam diri Ainz, dan meninggalkan kesan mendalam padanya.

“Ya, Yang Mulia. Seperti yang paduka duga. Sementara anak itu bisa dipastikan menjadi individu yang unggul tak perduli darah siapa yang dia warisi, kelihatannya dia cenderung kepada leluhur ibunya, karena sisiknya seputih salju.”

“Oh, jadi hanya –“

Ainz menutup mulutnya sebelum dia keceplosan “satu ekor anak”. Menganggap mereka sebagai orang mungkin akan lebih bijaksana. Sementara tidak ada satupun dari mereka yang akan menunjukkan sikap tidak senang terhadap hal ini, bukan berarti Ainz bisa begitu saja membuat kesalahan. Jika pemilihan katanya yang buruk membuat masalah bagi penguasaan Cocytus, Ainz tidak akan tahu kemana dia akan mulai minta maaf.

“--Kalau begitu, hanya satu anak?”

“Ya, Yang Mulia. Hanya satu.”

“Oh... Begitu. Hanya satu anak.”

Kelihatannya mereka berbeda dengan para reptil, yang memiliki kuku-kuku besar. Tetap saja, selama pasang itu memiliki hubungan yang baik, mereka mungkin akan memiliki lebih banyak anak di masa depan.

Ainz merasakan darah seorang kolektor bergemuruh di dalam dirinya. Dia ingin tahu jika dia bisa bermain-main dengan mereka, tapi memaksa anak dan orang tua pisah adalah hal yang buruk.

Namun, dia pernah mendengar bahwa lizardmen memiliki tradisi men cap diri sebelum bepergian jauh. Jika anak Zaryusu memilih jalan itu, maka dia mungkin bisa melatih mereka sebagai seorang petualang.

Guild yang menjadi visi Ainz adalah sebuah organisasi yang terdiri dari banyak spesies. Jika dia bisa mendapatkan lizardmen yang jarang terlihat di sana, mungkin akan menjadi publisitas yang baik, seperti seorang idola yang masuk sekolah.

“Bagaimana keadaan ibu dan anaknya? Apakah mereka diberi makan dengan baik?”

“Ya, Yang Mulia. Terima kasih banyak atas perhatian anda. Ibu dan anak itu dalam kondisi yang baik, dan anak itu kelihatannya akan tumbuh sangat periang.”

“Benarkah. Ini benar-benar bisa dirayakan. Kalau begitu, untuk memperingati lahirnya seorang anak dengan masa depan yang agung di depannya, izinkan aku untuk mempersembahkan sebuah hadiah. Namun, aku tidak seberapa tahu dengan liku-liku hadiah kelahiran di dalam kebudayaan lizardmen. Bagikan pendapatmu denganku; apa yang bisa menjadi hadiah yang bagus?”

Akan sangat membosankan memberinya ikan atau sesuatu sebagai ganti kue kelahiran. Dia lebih memilih memberi mereka sesuatu yang lebih jelas dan permanen.

“Saya mengerti. Memang benar suku saya tidak memiliki praktek memberi hadiah untuk merayakan kelahiran.. saya merasa bahwa Zaryusu akan senang telah menerima senjata dan armor.”

“Perlengkapan perang, ya...umu.”

Jika memungkinkan, dia ingin memberi sesuatu yang akan membahagiakan istrinya pula, tapi karena armor akan melindungi nyawa suaminya, bisa dikatakan itu secara tidak langsung akan membuatnya gembira.

Lalu, Chuku dengan agak takut berbicara.

“—Bolehkah pelayanmu ini bertanya, Yang Mulia?”

“Apa itu?”

“Mengapa Zaryusu layak mendapatkan pujian setinggi itu?”

Kenyataan bahwa Ainz tidak berniat memuji Zaryusu. Dia hanya menganggapnya sebagai suami dari lizardmen putih yang langka. Tetap saja, dia tidak bisa berkata seperti itu, jadi dia memutar otaknya untuk mencari alasan.

“..Dia adalah seorang pria yang luar biasa. Sebenarnya, aku dengar jika latihannya di Nazarick telah menunjukkan hasil yang pantas dipuji. Oleh karena itu, aku harus memberi hadiah terhadap loyalitas dan mutu yang tinggi dengan hadiah yang tepat.”

“Saya sangat berterima kasih sekali atas perkataan anda yang baik hati, Yang Mulia. Kami akan berusaha untuk menunjukkan loyalitas dan pengabdian yang lebih besar di masa depan.”

“Mm. Peganglah tekadmu itu.”

Setelah mengangguk dengan sikap yang berlebihan, Ainz mempertimbangkan jika ada hal lain yang ingin dia tanya. Seorang penguasa yang luar biasa mungkin akan ingin mendengar tentang status desa lizardmen dan membandingkannya dengan laporan-laporan Cocytus, dan dengan demikian dia akan langsung memiliki pertanyaan yang lebih dalam untuk ditanyakan. Namun, Ainz tidak bisa melakukan itu.

Saat Ainz akan membubarkannya, sesuatu muncul di dalam pikiran.

“Ini mungkin tidak berhubungan dengan desamu, tapi apa yang kamu tahu dengan para dwarf di dalam rangkaian pegunungan Azellisia?”

Desa lizardmen terletak di dasar rangkaian pegunungan Azellisia.

“Yang Mulia, saya memiliki sedikit pengetahuan tentang mereka.”

Ainz tidak menduga ada sebuah jawaban dari pertanyaan yang diajukan dengan sikap biasa. Ainz memerintahkan lizardmen itu bilang kepadanya tentang para dwarf saat dia muncul kegembiraan dari dalam hatinya.

“Dengan rasa hormat yang besar, pelayanmu mengatakan bahwa ini hanyalah dari ucapan seorang teman. Para dwarf adalah sebuah spesies yang membangun kota-kota di dalam tambang yang produktif, dan mereka menggunakan ore (bijih logam) yang diekstrak untuk diproses dalam segala macam peralatan perang. Diantara senjata-senjata dan armor itu dibuat dengan logam-logam ultra langka.”

“Logam-logam ultra langka, katamu?”

Untuk sesaat, Ainz mengira bahwa dia sedang menelan ludah karena terkejut.

Ucapan itu sangat menggoda bagi seorang pemain yang menyukai koleksi item-item langka.

“Apakah kamu tahu apa sebutan logam-logam ini?”

“Sayangnya, pelayanmu ini tidak tahu, Yang Mulia. Pemahaman hamba tidak sampai sejauh itu.”

Kekecewaan muncul pada Ainz, dan dia mencaci dirinya sendiri karena ekpektasi bodohnya.

Saat bertualang sebagai Momon, dia telah mempelajari tentang logam-logam, tapi tidak ada berita tentang logam apapun yang lebih keras dari adamantite. Di dunia ini, bahkan orichalcum dan adamantite dikualifikasikan sebagai logam-logam ultra langka. Sulit dibayangkan logam-logam eksotik yang dibicarakan oleh lizardmen itu lebih dari itu.

Meskipun begitu, Ainz tidak bisa menahan antisipasi yang membengkak di dalam dirinya.

Jika mereka adalah sebuah ras yang hidup di dalam bumi, akankah mereka memiliki akses kepada logam yang bahkan langka bagi standar Ainz?

Jika... ya, jika saja. Bagaimana jika dunia ini memiliki ore-ore prismatik dari Yggdrasil, dan para dwarf menambangnya? Memang benar, itu berdasarkan asumsi bahwa ada ore prismatik di dalam dunia ini, tapi jika memang begitu, jangan-jangan memungkinkan bagi mereka memproduksi sebuah [Caloric Stone] – salah satu item tersembunyi di Yggdrasil?

[Caloric Stone] adalah item kelas dunia. Hanya bisa didapatkan dengan mengumpulkan jumlah ore prismatik dalam jumlah sangat besar dan menghabiskannya. Biasanya, itu akan memerlukan proses yang sangat sulit, tapi Ainz Ooal Gown pernah melakukannya sekali.

Mereka secara tidak sengaja menemukan tambang Celestial Uranium, salah satu dari tujuh ore prismatik, dan sebuah elemen penting untuk [Caloric Stone].

Di bawah keadaan normal, sebuah guild yang menemukan sebuah tambang baru akan mengeksploitasi secara menyeluruh tambang itu sebelum menjual hasilnya di pasaran. Itu karena tambang yang sudah dihabiskan di dalam Yggdrasil perlahan akan pulih dan siap untuk dipanen lebih jauh. Ainz Ooal Gown berencana melakukan itu.

Oleh sebab itu, alasan mengapa mereka berhasil mendapatkan item kelas dunia seluruhnya karena keberuntungan yang luar biasa.

Pada awalnya, mereka membiarkan ore-ore prismatik berhamburan di pasaran, berharap untuk mendorong harganya naik karena kelangkaannya. Lalu, cadangan besar ore-ore prismatik di dalam Great Underground Tomb of Nazarick mengalami reaksi perubahan secara spontan.

Ainz masih bisa secara jelas mengingat suasana aneh di udara, yang dikeluarkan oleh semua orang saat merkea menyadari hampir semua ore-ore prismaik telah hilang, dan sebagai gantinya adalah sebuah item yang menggelinding di tanah. Apakah kami harus gembira untuk ini, mereka penasaran saat menatap satu sama lain, sebuah tampang samar-samar yang kosong muncul di wajah-wajah mereka.

Setelah itu, mereka menggunakan [Caloric Stone] ketika mereka tahu bahwa mereka bisa mendapatkan item kelas dunia yang bisa dibuat lagi dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Kemudian, mereka mencoba memproduksinya lagi, tapi sayangnya, tambang Celestial Uranium telah diambil oleh mereka, dan impian itu lenyap seperti asap.

Saat Ainz dan yang lainnya melihat Celestial Uranium dijual dengan harga tinggi, sebagian dari diri mereka merasa gembira dan bersungut-sungut. Dari cara menanganinya, tidak mungkin mereka bisa menghasilkan World Class item.

Sebuah senyum keji muncul di wajah Ainz saat dia bersenang-senag dengan kenangannya, lalu dia mengejek mereka di dalam hati.

Dasar bodoh. Kalian harus memonopolinya agar bisa menimbun jumlah yang cukup. Tidak mungkin kamu bisa menghasilkan World Class Item itu jika kamu menjual ore-ore tersebut. Kecuali—

Ainz mengingat ucapan Punitto Moe.

“Seharusnay ada sumber Celestial Uranium lain selain yang ditemukan oleh Ainz Ooal Gown (kita). Dari yang kita ketahui, mereka sebenarnya memiliki tambang lain untuk itu, dan mereka mengambil milik kita untuk bisa menyembunyikannya dari orang luar,” katanya.

Namun, Ainz cepat-cepat membantah kesimpulannya. Itu karena dia telah mempelajari bahwa guild yang dimaksud telah menggunakan World Class Item [οὐροβόρος] untuk mengusir Ainz Ooal Gown dari tambang itu. “Meskipun jika mereka menginginkan kemampuan untuk menghasilkan [Caloric Stone] yang handal, apakah layak menggunakan salah satu World Class Item yang dikenal sebagai Twenty (Dua Puluh)?” pikiranya.
(TL Note: Ouroboros)

Ainz menggelengkan kepalanya, mengusir kenangan-kenangan masa lalu dari benaknya. Meskipun begitu, dia tidak bisa benar-benar menghilangkan ide yang datang ke dalam pikirannya.

..Meskipun nantinya tidak ada ore prismatik di sana, para dwarf mungkin tahu tentang logam-logam lain. Bagaimana jika ada pengetahuan yang belum tersebar ke dunia luar di sana? Jika aku menggunakan sebuah mantra daya tarik atau semacamnya – oh, aku terlalu terburu-buru. Harusnya aku tidak membiarkan imajinasiku menjadi liar. Tetap saja, apakah ini melibatkan rune pula. Seperti yang kuduga, ini adalah prioritas teratas dan harus langsung diurus.

Saat itu, Ainz menyadari lizardmen yang sedang mengintipnya. Kelihatannya Ainz telah tenggelam dalam dunianya sendiri.

“...Kelihatannya aku sudah tenggelam dalam perenunganku sendiri. Katakan kepadaku, siapa yang bilang kepadamu tentang dwarf?”

“Yang Mulia, dia adalah Zenberu, sesama ketua suku seperti diriku.”

“Hoh! Zenberu itu, hm?..Umu. Apakah kamu bilang Frost Pain juga adalah ciptaan para dwarf? Apakah itu hadiah dari Zenberu kepada Zaryusu sebagai tanda pertemanan mereka?”

Dia pernah mendengar asal dari pedang itu dari Zaryusu. Namun, akan lebih bijaksana untuk menanyakannya kepada orang lain tentang itu pula.

“Itu adalah warisan dari masa lalu, dan tidak berasal dari Zenberu.”

“begitukah...”

Memang seperti yang dia dengar. Namun, mungkin saja ada sesuatu di sana yang tidak diketahui oleh Lizardmen.

Ada begitu banyak senjata di dunia ini yang tidak bisa dibuat di dala Yggdrasil. Contohnya, ada senjata yang memiliki kemampuan pasif bisa menebas tembus pertahanan...

Senjata magic di dunia ini dibuat dengan menambahkan mantra-mantra oleh magic caster ke dalam senjata yang dihasilkan oleh seorang blacksmith (pandai besi). Dengan kata lain, seorang magic caster yang mumpuni akan lebih penting daripada seorang blacksmith yang ahli ketika yang dibicarakan adalah senjata magic yang kuat.

Namun, ada pengecualian untuk peraturan itu. Fluder bisa membuat stiletto yang dibawa oleh Clementine melalui pengetahuan magic, tapi hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk pedang Gazef.

“Mungkin saja,” Fluder mulai berucap, “pedang Gazef diciptakan secara spontan oleh penyedotan mana secara alami, atau mungkin melalui magic para naga.”

Tetap saja, aku tidak bisa yakin apakah dia benar. Ada banyak hal yang Fluder sendiri tidak bisa pahami. Bisakah para dwarf membuat sebuah senjata seperti itu pula? Memang aku tahu aku agak mengharapkan hal ini...

Senjata Yggdrasil – beberapa selain senjata Guild – memiliki sebuah kapasitas data yang ditentukan oleh nilai dari material yang digunakan dalam pembuatannya dan kemampuan dari pembuatnya. Kapasitas data ini dibatasi oleh jumlah kristal data yang bisa ditambahkan ke dalamnya. Jadi, semakin langka logam yang diperbolehkan untuk pembuatannya setara dengan semakin kuat senjata itu.

Smith (Tukang tempa) juga adalah bagian kunci penting dari perhitungan itu. Memang itu juga berlaku di dunia ini, humanoid yang disebut dwarf di dalam Yggdrasil memiliki perkembangan yang lebih cepat dalam kelas-kelas untuk tipe crafting (pengrajin). Oleh karena itu, para dwarf sangat terkenal diantara orang-orang yang ingin memainkan karakter-karakter pembuat senjata dan armor.

Oleh sebab itu, apakah mereka akan memiliki pengetahuan pembuatan senjata yang tidak diketahui bahkan oleh Fluder?

Apakah juga termasuk rune-rune di dalamnya? Mm. Mengambil alih para dwarf... Tidak buruk. Kepala Perpustakaan dan Demiurge sedang melakukan percobaan dengan scroll. Nfirea sedang mengerjakan potion. Fluder menangani item-item magic. Maka aku akan biarkan para dwarf mengambil alih produksi senjata.

Segala macam percobaan untuk memperkuat Nazarick sedang dilakukan secara serentak. Ainz tersenyum puas saat memikirkan mereka. Kemudian, dia menyadari jika Six Great Gods (Enam Dewa Agung) benar-benar player, lalu Ainz mungkin 600 tahun di belakang mereka.

Kita mungkin harus menghabiskan beberapa tahun kemudian tidak, beberapa dekade berikutnya untuk pengembangan teknologi. Kita tidak boleh ceroboh di sini.

Dari yang dia ketahui, orang lain mungkin juga menyadari hal-hal yang bahkan dia ketahui. Sebagai seorang pemimpin, dia harus membuang gagasan yang tak berdasar yang mengatakan dia spesial atau unik.

Jika seseorang memikirkan hal yang sama denganku, maka ada kemungkinan yang lebih tinggi menemukan sesuatu yang berguna diantara para dwarf. Para pemain lain mungkin sudah meminta para dwarf untuk membantu mengembangkan teknologi atau membeli senjata dari mereka, dan dalam prosesnya mereka akan mempelajari pengaplikasian terhadap rune... Apakah aku harus meminta pendapat Albedo dan Demiurge tentang hal ini, dan mempersiapkan pasukan untuk operasi skala penuh?

Satu jam yang lalu, dia masih memikirkan untuk mengunjungi Dwarven Kingdom sendirian dan Aura sebagai teman seperjalanan. Namun, melihat Dwarven Kingdom prioritasnya naik, rencana untuk perjalanan itu harus dibuat kembali.

Dia harus mempelajari Dwarven Kingdom dan memastikan bahwa mata-matanya bisa mendapatkan informasi dengan cara sembunyi-sembunyi. Di waktu yang sama, menghindari pengawasan secara magic sangatlah penting.

Masalahnya sekarang berapa lama waktu yang dibutuhkan.

Jika pemain yang mencuci otak Shalltear bersembunyi di sana, akan sangat berbahaya memberikan lawan terlalu banyak waktu. Jika mereka bersikap pasif, musuh mungkin akan mengambil waktu yang tepat untuk melancarkan serangan. Untuk menghindari hal ini, mereka harus mengambil inisiatif dan membuat gerakan pertama.

... Jadi ini akan jadi pertaruhan. Kalau begitu sebuah kelompok duta besar. Kita akan membuat hubungan diplomatik dengan Dwarven Kingdom. Jika pemain lain menyerang itu akan menjadi casus belli bagi kami untuk melancarkan serangan invasi. Lalu kita bisa menggali informasi yang diperlukan dari sisa-sisanya.

Ainz memperhitungkan hal-hal yang harus dia lakukan setelah bertemu dengan para dwarf.

Satu: memastikan keberadaaan para pemain.

Dua: menyelidiki rune dan asalnya.

Tiga: mendapatkan informasi dan contoh dari metalurgi dan ore-ore mereka.

Semacam itu.

Namun, mereka akan sulit mengatakan semua itu kepada Ainz secara langsung. Memang wajar untuk menyembunyikan kecanggihan teknologi seseorang. Informasi menjadi semakin berharga jika semakin rahasia sifatnya.

Jika ada para pemain Yggdrasil yang membiarkan pengetahuan mereka meluber ke seluruh tempat, Punitto Moe pasti akan mengomeli mereka.

...Dan juga, bagaimana kalau aku buat mereka mengekspor senjata ke Sorcerous Kingdom agar para petualang kami bisa mendapatkannya dengan harga yang rendah? Sangat menarik, ya kan? Tapi agar itu bisa berjalan, aku harus berhubungan baik dengan para dwarf. Memang aku bisa saja membuat mereka sebagai budak di dalam Nazarick, itu adalah cara yang terakhir. Aku ingin menjaga janjiku kepada Ainzach agar lebih meyakinkan.

Tetap saja, semua ini tidak lebih daripada hanya dugaan semata.

“...Lizardman. Apakah Zenberu tahu kota para dwarf?”

“Ya. Dia bilang kepada saya dia pernah tinggal di kota dwarf untuk sebentar.”

“Begitukah. Apakah kamu kira Zenberu akan mengantarkanku kesana?”

Lizardmen itu merenung, dan memiringkan kepalanya.

“Maafkan saya sebesar-besarnya, tapi pelayanmu ini tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Tentu saja, saya yakin jika Yang Mulia memerintahkan sesuatu, Zenberu akan sangat berusaha untuk memenuhinya. Namun, sudah beberapa musim dingin ini sejak dia kembali dari kota dwarf, jadi saya tidak terlalu yakin jika dia masih ingat...”

“Benarkah... yah, jika memang begitu, aku bisa menanganinya dengan menggunakan magic. Tidak ada masalah.”

[Control Amnesia] mungkin akan bisa menanganinya.

Setelah berharap agar Ainzach atau Fluder tahu sesuatu tentang ini, Ainz mengizinkan lizardman itu untuk pergi.

34 komentar:

Unknown mengatakan...

PERTAMAXXX

Unknown mengatakan...

Lanjut terus min,
Semakin seruuu, hahhaaa
Thanks update tannya min.
Semangattttt......

Achmad mengatakan...

Keep going

Unknown mengatakan...

Keduax :v

Anonim mengatakan...

Mantaps bang ciggy... (^^)

Arraeh mengatakan...

arc baru... Semangat pak

Unknown mengatakan...

Lanjutkan min semangat...
thanks min updatenya

Tempat Tidur Klasik Lalus Duco Mewah mengatakan...

Ngikut Update nih min, ceritanya seruu..

robert whittaker mengatakan...

Lanjut min,,,,, makasih

Unknown mengatakan...

Jos

imux mengatakan...

Mantap min! Keep update beribu thanks

gg mengatakan...

kapan up lg min tolong di jawab y[penasaran]

Unknown mengatakan...

Keren..., lanjut terus

Anonim mengatakan...

Lanjuuuut gan

Ciella alva mengatakan...

Mantap min,nambah lagi nih aset nazarik

Anda mengatakan...

Thanks min

brian torao mengatakan...

sankyu overlord vol11 bab 1 bag. 1

Unknown mengatakan...

Manteb min terusin
Think kakoke Its me

Unknown mengatakan...

Klo di bikin anime yg chapt Ini pasti bakal di laur ekspektasi dan bayangan gw yg tinggi saat baca novel ini bakal turun drastis saat di buat anime nanti 😏😏

Unknown mengatakan...

Mantab min

Unknown mengatakan...

goog min

Anan mengatakan...

Knp ainz gk menyelidiki slaine theocracy

D mengatakan...

Mungkin karena semua info tentang Theo sudah dimiliki

Anonim mengatakan...

Control amnesia? Aneh banget ya menurutku, game MMORPG butuh fitur control amnesia buat ngelawan skill apa? Bukankah kalau ada skill yg buat player lain amnesia gara2 game sangat berbahaya? 0.0

Fyi mengatakan...

Ngakak sama si ainz, apa pun yang dilakuin sama dia, dianggap rencana sama guardian floor

Unknown mengatakan...

Mungkin buat lupain skill/mantra magis kan ada tombol pilihan mantra mungkin buat ngilangin itu terus karena transfer ke nw jadi mantranya beda

Unknown mengatakan...

Jadi efek mantranya beda

Unknown mengatakan...

Efek buat menambah atau menghilangkan debuff bro, biasa amnesia digame ibaratkan skill lu kedisable atau membuat skill CD musuh lebih lama.

Pembacot mengatakan...

39

Casssie mengatakan...

Lanjuttt

Casssie mengatakan...

Lanjut lagi

Unknown mengatakan...

Control Amnesia sangad cocok untuk orang orang yang mo nagih utang tapi kang ngutang nya sok lupa

Kuhaku mengatakan...

Di overlord bahkan pembahasan pandangan orang lain tentang raja yg hanya di dampingi pelayan juga dibahas serius kagak dibuat main main,mantab light novel ini

Lord shadow mengatakan...

Gw baca karena nih novel dapet s4 ama movie wkwkw