Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

24 Juni, 2016

Overlord - Vol 9 - Chapter 1 Part 4

A War of Words - Perang kata-kata

Part 4

Overlord Light Novel Bahasa IndonesiaSetelah pembicaraan itu selesai, Ainz mengumpulkan para guardian di ruangannya - Albedo, Demiurge, Aura, Mare, Cocytus, Shalltear dan Sebas.

Dia memberikan tanda kepada para bawahan yang berlutut agar bangkit.

Dia meletakkan kedua siku tangannya ke atas meja dan menyatukan tangannya, menutupi bagian bawah dari wajahnya.

Perutnya yang memang tidak ada, terasa sakit. Sekarang adalah waktunya untuk mereview. Saat dia menahan perasaan itu di hatinya, dia mengintip ke arah Demiurge dan Albedo.

Mereka kelihatannya tidak marah. Ataupun terlihat tidak bisa berkata apapun.

Namun, siapa yang tahu jika itu adalah wajah yang sulit ditebak atau bukan? Setelah berpikir begitu, dia melihat lebih dekat lagi kepada mereka, untuk melihat apakah wajah mereka tetap marah.

Aku ingin keluar dari sini. Pada awalnya, mengapa aku duduk disini - tidak, itu sudah telat. Ucapan yang sudah dikeluarkan tidak bisa lagi ditarik. Beranikan dirimu, Ainz Ooal Gown!


Dengan itu, rasa sakit yang sebenarnya tidak ada di perutnya kelihatannya telah reda, tapi dia masih merasa seperti ingin muntah.

Ketika dia tahu sang Kaisar mendekati Nazarick seperti yang direncanakan, Ainz mau tidak mau bertanya kepada Demiurge secara tidak langsung "Lalu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya", namun sebagai ganti jawaban yang dia terima adalah "Karena semua sudah sesuai dengan prediksi, kita harus tetap pada rencana."

Tapi aku tidak tahu apa rencana itu!

Tentu saja, dia tidak benar-benar berkata demikian.

Sebagai penguasa dari Great Tomb of Nazarick, Ainz harus mengadopsi sebuah sikap yang cocok dengan ekspektasi dari para NPC, mereka seperti anak dari para anggota guildnya, yang dititipkan untuk dirawat. Oleh karena itu, dia berusaha sepenuhnya agar bisa memberikan kesan yang bagus kepada mereka, bahkan ketika semua yang hanya dia lakukan adalah mengangguk dengan kuat dan menjawab "begitukah" dengan cara seperti raja.

Ketika itu adalah rencana Demiurge, bagaimanapun, Ainz mati-matian meraba-raba di kegelapan.

Pembicaraan sebenarnya dengan Jircniv Rune Farlord el-Nix dimainkan secara spontan, percaya bahwa akan ada sebuah jalan untuk melaluinya tak perduli bagaimanapun. Sedangkan bagaimana dia percaya diri sudah berkata benar ketika negosiasi.. yah, sederhananya, dia tidak percaya diri sama sekali.

Seperti seorang murid yang sedang menunggu nilai ujiannya, dia mengintip ke arah mereka berdua.

Ini seperti sebuah interview pekerjaan....

ketiak dia baru saja mulai bekerja, dia ingat pernah memiliki perasaan yang mirip dengan hal ini.

"Kalau begitu, sesuati rencana, sang Kaisar telah membuat gerakannya."

Ainz mengambil nafas dalam-dalam. Saat dia akan berbicara, sebuah suara menyela dari samping dirinya.

"Ainz-sama, saya takut bertanya, tapi saya memiliki pertanyaan. Mengapa anda memberikan kaisar dari para manusia tempat sebagai kolaborator? Tidak bisakah kita menguasai Baharuth Empire dengan paksa?"

Menjawab pertanyaan Shalltear, jantung Ainz yang tidak ada semakin berdebar.

Agar bisa menguasai dunia ini, pertama mereka akan menambahkan tekanan kepada Empire. Karena itu, mereka akan membiarkan Empire melakukan serangan kepada Nazarick, lalu menggunakan hal itu untuk mengancam Empire dan memaksa Empire melakukan pembicaraan langsung. Lalu, mereka akan mendemonstrasikan kekuatan yang luar biasa dari Nazarick. Itulah bagaimana operasi ini seharusnya berjalan.

Hanya itu yang Ainz tahu. Yang terpenting dari mengapa mereka harus memberikan kesan dari kekuatan Nazarick kepada Kaisar adalah misteri baginya.

Karena itu, dia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Shalltear dengan benar.

Aura melanjutkannya setelah Shalltear.

"Shalltear memang benar. Kita pergi ke ibukota mereka dan tidak ada yang mencolok."

Ainz menatap ke arah Guardian lain. Mereka semua kelihatannya merasakan hal yang sama.

Meskipun jika mereka tidak memiliki niat untuk melwan keputusan yang dibuat oleh Ainz, tuan mereka, meskipun mreka menganggapnya itu adalah cara yang benar, keraguan masih tetap menggumpal.

Ditambah lagi, mereka ingin tahu mengapa Ainz membuat keputusan itu, untuk bisa memahami niatnya yang sebenarnya, agar mereka bisa melayaninya dengan lebih efektif.

Jika mereka tidak tahu motifnya, maka peluang mereka secara tidak sengaja bekerja melawan tujuannya akan semakin tinggi. Terutama dua Guardian yang merasa tidak tenang dengan kurangnya pengetahuan mereka, bernama Shalltear dan Sebas, yang sudah melakukan kesalahan di masa lalu. Mereka berdua melihat Ainz dengan wajah penuh harap, telinga yang ditajamkan agar mereka tidak melewatkan satupun kata dari jawaban Ainz.

Ainz menekan stres yang dia rasakan karena menjadi fokus perhatian, lalu mencari jalan keluar dari keadaan sulit ini.

Pertama, aku harus memutuskan apakah harus menegaskan ucapan Shalltear dan Aura atau tidak. Jika aku menegaskan kepada mereka, itu artinya menguasai Empire adalah bagian dari rencana. Jika aku menolak mereka, itu artinya kita tidak akan menguasai Empire untuk sementara... tapi sisi mana Demiurge dan Albedo meletakkan diri mereka? Oh tidak, gawat, aku terlalu lama...

Dengan sebuah senyum dingin di wajahnya, Ainz tertawa.

Dia menghirup nafas dalam-dalam.

Perbandingannya adalah satu banding dua.

Jika dia mengacaukan ini, yang harus dia lakukan adalah merubah arah entah bagaimana. Dan disamping itu-

Shalltear selalu mengacaukannya, jadi aku harus menolaknya dengan ini!

"-Aku merasa itu adalah tindakan yang bodoh, Shalltear."

Cahaya di mata para Gurdian semakin terang saat mereka mendengar ucapan Ainz. Itu mungkin bukan sebuah kesalahan. Setelah mendengarkan ucapan dari tuan mereka yang agung, mereka mungkin akan bisa mendapatkan beberapa kearifan dari pikirannya yang cerdas.

Aku tidak seperti yang kamu kira!

Ainz melihat ke arah Demiurge. Agar tidak salah duga dianggap minta bantuan sepenuhnya, dia mulai dengan lembut dan hati-hati.

"..Demiurge."

Seorang pria yang pandai sepertinya seharusnya mengerti bahkan jika aku menyebutkan namanya. Itu adalah harapan Ainz.

"Ya! Maafkan ketidakmampuan dari bawahan yang tak berkompeten ini untuk bisa memahami rencana jangka panjang anda!"

"Ah, tidak, tidak, tak berkompeten agak keterlaluan..."

"Sekali lagi, saya minta maaf! Saya sangat minta maaf kepada anda!"

"...Ah, ahhh..."

Bukan seperti itu! Mengapa, mengapa kamu tidak menjelaskannya untukku? ini gawat, jika aku bisa memanggil Demiurge lagi... mengapa dia tidak menjawabnya saja langsung?!

"...Albedo."

"Saya sangat tersentuh dengan perhatian Ainz-sama. Seperti yang saya duga dari penguasa kami, dan raja kami."

"...UmuMm."

Dia ingin jawaban lebih daripada pujian.

Namun, sudah tidak ada lagi yang bisa dia panggil.

Setelah mengumpulkan tekadnya, Ainz mulai menjelaskan kesimpulannya.

"Yang kita butuhkan adalah alasan."

"Apakah.yang.demikian.itu.perlu?"

"Tentu saja. Memang benar, kita bisa menguasai Baharuth Empire dengan hanya kekuaan saja. Namun, jika kita melakukan itu, kita akan menimbulkan terlalu banyak musuh. Berbeda halnya jika menghadapi lawan primitif seperti lizardmen. Jika aku harus menjelaskannya, aku akan mengatakannya seperti ini: 'Ketika kita hidup dengan damai di rumah yang terpencil, kita diserang dan dirampok oleh para worker dari Empire. Karena marah, kita bunuh mereka dan mencari pertanggung jawaban dari yang mempekerjakan mereka, yaitu Baharuth Empire, dan sebagai gantinya mereka akan membantuk kita membangun sebuah negeri agar bisa menebusnya.' Itulah rencana pada dasarnya. Kita akan membuat sang Kaisar menjadi salah satu sekutu dalam rencana kita."

"Oh, ternyata begitu~ Tapi Ainz-sama, apakah mereka akan menerimanya begitu saja?"

"Apakah mereka menerima atau tidaknya itu bukan hal yang penting, Aura. Kebenaran tidak memerlukan persetujuan mereka."

Itulah apa yang dia maksud dengan 'alasan'. Dan Ainz belum mengatakan satupun kebohongan kepada mereka.

"Ah, apakah, apakah itu artinya, itu semua untuk hal ini? Untuk, uh, agar sang Kaisar kemari?"

"Hm? Apa maksudmu Mare?"

"Y-Ya. Er, pembicaraan, pembicaraan dengan sang Kaisar mungkin akan meninggalkan bekas nantinya, dan karena itu, anda terutama membawanya kemari untuk meminimalisir jumlah kebocoran ketika anda bicara. Saya, saya pikir begitu."

"-Hahaha. Memang benar, memang begitu. Bagus sekali. Mare."

Mare tersipu malu, lalu tersenyum.

Saat Ainz melihat senyum menarik Mare, Ainz menghela nafas lega. Itu memang benar, bernegosiasi dengan Empire mungkin akan meninggalkan banyak bukti nantinya. Namun, dengan membawa jumlah personel yang terbatas maka itu tidak akan terekam. Ini akan berguna jika ada penyelidikan nantinya.

Ainz terkesan dengan pandangan masa depan Demiurge, yang telah mengatur acara hingga harus ke tempat ini sejak awal, dan melihat ke arah guardian lain.

"Ditambah lagi, membangun sebuah negeri mengesankan bahwa kita akan mempertahkankan lebih banyak orang. Mengubah negeri menjadi kuburan hanya akan merusak nama Ainz Ooal Gown. Sekarang, apakah semua orang menyadari sesuatu?"

Niat dibalik ucapan itu adalah bertanya apakah ada orang lain yang menyadari ada yang spesial, seperti yang dilakukan oleh Mare.

Mata semua Guardian sekarang terfokus kepada Demiurge. Mereka pasti merasa bahwa Demiurge, yang mereka percayai sebagai pemikir yang paling bersinar di Nazarick, pastinya akan menangkap sesuatu. Ainz sangat berharap seperti itu.

"-Kukukuku"

Tawa Demiurge bergema ke seluruh ruangan.

"...Apakah kalian pikir hanya itu batasan dari rencana Ainz-sama?"

"Kuhuhu..."

"U-Uhm...??"

"Ehh?"

"Apa maksudmu?"

"Apa.yang.kamu.katakan?"

"..Hm?"

"Semuanya, kalian harus berpikir lebih keras. Apakah kalian hanya tahu sedikit itu tentang tuan kita, pusat dari putaran para Supreme Being?"

AInz menelan ludah dan berkedip, seakan dia baru saja dipukul di wajah. Sementara itu, para guardian mengangguk dan bergumam "memang benar".

Yang benar saja, mengapa kalian membuat keadaan semakin sulit bagiku!

Untungnya tak ada siapapun yang bisa mendengar monolog di dalam diri Ainz.

"Apakah kalian pikir bisa membaca niat sebenarnya dari Ainz-sama dengan hanya jawaban sederhana? Kalian semua terlalu terburu-buru, bukankah itu alasannya mengapa Ainz-sama tidak menjelaskannya secara langsung semuanya kepada kalian?"

Seluruh Guardian selain Albedo dan Demiurge mulai terlihat tidak tenang. Mungkin karena mereka tidak yakin apakah mereka bisa melayani dengan efektif dengan kekuatan otak mereka saat ini.

Semua ini membuat Ainz lebih berterima kasih lagi kepada tubuhnya sekarang. Lebih mudah mempertahankan wajah sulit ditebak seperti ini.

"...Ainz-sama, saya yakin sekarang adalah waktunya untuk memberitahukan kepada kami tujuan anda yang sebenarnya. Lagipula, usaha masa depan kami akan seluruhnya didedikasikan agar bisa mendapatkannya."

Perhatian semua orang pindah kepada Ainz. Ekspresi mereka yang tulus dan memohon kelihatannya seperti bilang, "Tolong berikan pencerahan kepada yang bodoh ini."

Setelah melihat kepada semua orang, Ainz mengambil nafas dalam-dalam. Tidak, dia mengambil nafas yang sangat dalam.

Lalu, perlahan dia bangkit dari kursinya, lalu berbalik memunggungi para guardian. Dari posisi ini, dia menawarkan pujian kepada Demiurge.

"...Seperti yang diduga dari Demiurge, dan pengawas guardian, Albedo. Ternyata kalian bisa memahami tujuanku yang sebenarnya..."

"...Tidak, rencana Ainz-sama sangat rumit dan berpandangan jauh ke depan. Saya tidak bisa berharap untuk dibandingkan. Dan saya yakin apa yang saya mengerti hanya sebagian dari rencana anda."

Demiurge membungkuk dengan hormat atas pujian Ainz.

"Saya pernah dengar jika beberapa pelayan menyebut anda sebagai Raja yang bijak. Saya yakin jika nama itu sangat cocok dengan Ainz-sama. Ternyata, memainkan peran Momon sang petualang adalah bagian dari rencana utama anda. Sekarang dia telah menjadi alternatif yang efektif untuk bisa meratakan sebuah negeri."

Ainz mengangguk dengan penuh kepuasan diri, tapi hatinya sepergi pusaran keraguan.

...Apa yang dia katakan? Momon? Apa yang dilakukan oleh nama petualang dari E-Rantel itu disini?

"Apakah arti semua ini?"

Pertanyaan Shalltear membawas sebuah petunjuk kecemburuan, mungkin karena hanya dua orang yang bisa berpikir dengan level yang sama dengan tuannya yang tercinta. Saat dia melihat senyum samar Demiurge dan senyum kemenangan yang bersinar milik Albedo, Aura mau tidak mau menggembungkan pipinya.

"Ainz-sama, katakan kepada kami juga. Kami ingin berguna juga!"

"Ka-Kalau begitu, um, uh, tolong katakan kepada kami!"

"Pada.awalnya.kita.seharusnya.tidak.perlu.mengutarakannya.untuk.kita.Maafkan.yang.bodoh.ini."

"Saya harap anda akan memberikan pencerahan kepada kami dengan masalah ini, Ainz-sama."

Ainz tetap memunggungi mereka, dan menutupi wajahnya dengan tangan. Stres membuatnya merasa dia seakan mau pingsan.

-Tidak ada kegembiraan yang paling besar dalam hidup kami selain dari melayanimu.

Para guardian di belakangnya mengatakan hal yang mirip, semuanya berbarengan.

Ainz mau tidak mau merasakan hatinya sakit dengan rasa bersalah saat dia mendengar para guardian meratap di belakangnya. Emosi miliknya seharusnya ditekan, tapi rasa sakit yang dia rasakan sudah tidak terkendali.

Apakah dia harus bicara gamblang saja dan mengakui dirinya tidak berkompeten?

Keraguan Ainz yang banyak sekali dan spekulasi-spekulasinya tidka memperbolehkan dia berkata demikian.

Dia mengesampingkan keraguannya dan berbalik, mendorong tongkat Ainz Ooal Gown ke depan saat dia melakukannya.

"Demiurge. Aku izinkan kamu menjelaskan apa yang kamu mengerti kepada yang lainnya."

"Saya mengerti."

Setelah Demiurge mengangguk, dia mulai berbicara kepada rekan-rekannya.

32 komentar:

Rinnan Kanvas mengatakan...

Gag sabar ama lanjutanya ....

attur mengatakan...

lanjut min

Yan mengatakan...

terimakasih atas kerja keras dari para admin yg secara suka rela mau men translate LN Overlord, saya harap mimin tetap melakukan kerja keras nya untuk bagian selanjutnya maupun volume berikutnya, sekali lagi termakasih min

Unknown mengatakan...

Min, setelah Overlord habis diterjemahin ada rencana menterjemahkan yang lain atau tidak?

Indra mengatakan...

thanks

R mengatakan...

Vol 10 d skythewood gag ad yaa min.?
Apa mungkin bklan break d vol 9 ini aj.?

Mislkan cuma nympe Vol ini aj, mnding nge-trans yg laen min, contoh konjiki word master, sma mushoku tensei ceritanya keren, tpi d baka-tsuki transnya dikit cuma nyme bbrp vol doank.
Sdngkan d blog laen, gag brhrap bnyk, mke google trans, bhasa dewa.

Itu saran ane min, klo bisa sh d *ehem* :D
Thks min..

Joy mengatakan...

Thx min,

Sasuga ainz sama

Pak_Kary mengatakan...

spoiler ngawur . Untuk Volume 9 ini hanya menceritakan kekuatan Ainz terhadap Kingdom dan aliansi, masih jauh belum sampai ke Slane Theocracy,mungkin di Vol. 10 tapi sayangnya di Skythewood belum ada Vol 10. Dimana akan terjadi "peperangan/pembantaian" besar. Nantinya Ainz akan mengeluarkan "sesuatu" sebanyak 5. Dan kesatria kebanggaan Kingdom, rivalnya Brain diceritakan gugur di duel PVN karena menolak bergabung dengan Ainz.

Sikampret mengatakan...

KEREN!!!! lebih keren dari Arthas (world of warcraft) kira2 ini jalan ceritanya hampir sama kyk game online yg gue maenin.

Nazarick bakalan jadi arena RAID

tonski46_ mengatakan...

wkwkwk demiurge lagi demiurge lagi ..ainz-sama mah bisa aja kalo ngeles :3

Anonim mengatakan...

Hahaha ainz sama pusing. Tu iblis sllu berpkirn lbh dri rencna ainz. Dan akhirny bkln lbh lgi dri rncna yg asli. Hahaha. Ainz2 kasian. Cba tu no game no life yg jdi ainz bkln easy aja. Tu orng pintr skli bahkan sy rsa lbh pintr dri anime2 yg mnggunkn otak. Haha.makasih min. Tetap semangat min

Ramiris mengatakan...

Ty

Mengetahui Samaran mengatakan...

hahaha ainz selalu pinter ngeles seperti biasa :D

Anonim mengatakan...

gara2 ini, mungkin lagu pusing pala kodok jd ngetren .

Xen mengatakan...

Ini adalah akibat dari "Pasang muka pura-pura paham" wkwkwk

Unknown mengatakan...

Sumpah kasian banget ama si ainz

Anonim mengatakan...

pengen ngakak parah anjirrr, poor ainz ��������
makasih mimin atas kerja kerasnya

Dhani Rastafara mengatakan...

Semua ini gegara si ains bilang pas awal "menguasai dunia mungkin akan menyenangkan" mamam jadinya pusing kn bwehehehehe

Learn to Trade mengatakan...

Ini adalah pelajaran buat kita semua pembaca setia. Apalagi para Gamers setia. Kalau GM sudah komando suruh offline 10 menit sebelum maintenance, maka kita harus log out. Jangan ngeyel kyak Ainz-sama. Akhirnya kan ngestuck kan di game charnya hahahahaha.

Churma mengatakan...

Sasugaa ainz sama XD

AlwaysFree mengatakan...

Bener tuh, jangn ngewel dan malah main di room/dungeon yg lama selesenya. Nanti ketiban sial lu, spt bug item trus di laporin,lngsung di ban deh

Unknown mengatakan...

Mantap min lanjut terus

Unknown mengatakan...

lol harapan satu satunya cuma demiurge...
sedangkan demiurge yang jenius gak sadar

D mengatakan...

Lol... Lol.. Lol..

Kuhaku mengatakan...

Demiurge "rencana ainz jauh kedepan " ,,ainz "gua gk punya rencana kmpret"🤣🤣

Unknown mengatakan...

Jadi gak seru animenya bangsat

Unknown mengatakan...

SASUGA DEMIURGE SAMA"

FANTASY mengatakan...

BANGSAAAT! Stelah bca Novel ni gw jd trtawa2 sndiri kya org gila😂🤣...

Ndarkek Ginseng mengatakan...

Ainz selangkah sudah maju pemikiranya dan
Demiurge ber langkah" lebih maju Hahahhaha��

Kuhaku mengatakan...

Demiurge "rencana ainz jauh kedepan"
Ainz "gua gak ada rencana apa apa kampret " 🤣
Gua baca ni chapter jadi ketawa ketawa sendiri 😂

Anonim mengatakan...

Demiurge: saya bisa memahami rencana ainz cuma sedikit
Shalltear: aku terlalu bodoh untuk mengerti rencana ainz
Ainz: lah, emang ada rencana?

Anonim mengatakan...

Apa lh daya gw yg bru nemu ln overlord di thn 2022