Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

10 April, 2016

Overlord - Vol 7 - Chapter 1 Part 2

Invitation to Death - Undangan Menuju Kematian

Part 2


Overlord Light Novel Bahasa IndonesiaIbukota Empire, sering dianggap sebagai perwujudan dari kekuatan Empire, mengandung banyak aspek yang mengejutkan orang-orang. Salah satunya adalah sesuatu yang akan membuat takjub mayoritas traveler saat tiba di ibukota - yaitu setiap jalan di ibukota ditutupi oleh batu dan bata.

Diantara negeri-negeri tetangga - bahkan di dalam Theocracy yang lebih maju teknologinya - pemikiran untuk menutupi jalanan di seluruh kota dengan bebatuan akan membuat kebanyakan merasa ngeri, namun kenyataan bahwa ibukota Empire mampu mencapai hal ini menambah kekuatan Empire lebih jauh. Itu adalah sesuatu yang sering membuat para diplomat dari negeri lain menghela nafas.

Terutama desain dari jalanan; ketika seseorang berjalan di atasnya, dia akan langsung mampu mengagumi keeleganan dan kegunaannya.

Tidak seperti jalanan pada umumnya di tempat lain, jalanan di ibukota dibagi menjadi jalur-jalur yang terpisah dimana di tengah adalah jalanan untuk mengendarai gerobak dan kereta sedang jalur di kedua sisi adalah untuk pejalan kaki.

Untuk memastikan keamanan, jalur samping lebih tinggi dari tanah dan dilindungi oleh sebuah pagar. Di malam hari, lampu-lampu jalanan diletakkan berpasangan di masing-masing sisi jalan, dinyalakan oleh magic. Lebih jauh, banyak pasukan knight yang berpatroli secara teratur di jalanan untuk memastikan kedamaian.


Pada salah satu jalanan di dalam ibukota Empire, seorang pemuda terlihat bergumam dan tersenyum saat dia menelusuri jalan dengan santai di sisi jalur. Pria itu mungkin memiliki tinggi 170 cm, dan terlihat seperti berusia 20 tahun. Dengan rambut pirang, mata biru, dan kulit yang berwarna sehat memastikan dia sering terekspos oleh sinar matahari, figur pria tersebut hanya bisa dijelaskan sebagai hal yang umum di seluruh penjuru Empire.

Dia bukan tipe bocah tampan yang cantik. Jika dimasukkan dalam satu kelompok yang terdiri dari sepuluh orang, pria itu pasti tidak akan mencolok. Namun, daya tarik yang tidak bisa dijelaskan darinya terlihat menarik orang lain. Mungkin itu karena senyum yang penuh semangat di wajahnya, atau cara jalannya yang penuh percaya diri.

Dengan setiap langkah yang dia ambil, sebuah gemerincing logam yang seakan disebabkan oleh gesekan rantai terdengar dari balik pakaiannya. Pengamat yang memiliki pengetahuan yang luas akan menyadari bahwa itu adalah suara yang dibuat karena memakai chain mail (pakaian rompi dari logam yang diuntai kecil-kecil oleh rantai).

Dua pedang menggantung di pinggangnya. Dari panjangnya, mereka kelihatannya seperti pedang-pedang pendek. Bagian dari pegangannya benar-benar ditutupi oleh pengaman tangan, dengan mata pedang yang tersembunyi di dalam sarungnya. Seseorang akan tahu bahwa pedang-pedang itu pastinya tidak murah. Dan akhirnya, sebuah pentungan dan sebuah yoroidoshi diletakkan di belakang pinggangnya.
[TL Note : Yoroidoshi adalah varian dari tanto dan lit. sebuah 'armor piercer'. Seperti pedang pendek yang sering digunakan oleh samurai.]

Memiliki dua senjata termasuk hal yang biasa di dunia ini. Namun, sangat tidak wajar melihat seseorang dengan senjata yang bisa digunakan untuk menebas, menusuk, dan membuat serangan tumpul.

Bagi orang biasa, pria itu terlihat seperti seorang petualang. Namun, orang yang memiliki informasi yang baik akan bisa mengetahui bahwa dia hanya seorang worker dari kenyataan bahwa para petualang perlu memakai plat logam di sekeliling lehernya. Worker. Kalimat ini digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang meninggalkan karir sebagai seorang petualang.

Pekerjaan yang diberikan kepada para petualang langsung disediakan oleh Guild petualang, dimana isi dan kesulitan dari tugas tersebut sudah langsung diselidiki dengan detil sebelumnya. Hanya orang yang dianggap cocok sebagai petualang dan memiliki peringkat yang sesuai menurut kesulitan dari tugas tersebut. Dengan kata lain, pekerjaan yang terlihat tidak layak seperti yang mungkin membahayakan keamanan publik, atau melanggar hukum seperti menyelidiki materi tanaman yang digunakan untuk membuat narkotik. Permintaan semacam itu akan langsung ditolak oleh Guild petualang.

Dan juga, pekerjaan yang mungkin bisa merusak keseimbangan ekologi dari sebuah area juga ditolak. Seperti contohnya, Guild petualang tidak akan pernah mengeluarkan permintaan yang melibatkan pemusnahan monster-monster yang memiliki peran penting di dalam ekosistem. Ini karena ketakutan bahwa pemusnahan dari monster tersebut akan memicu robohnya keseimbangan ekologi di dalam sebuah are, yang mungkin akan menghasilkan gerombolan monster-monster lain yang meninggalkan habitat mereka dan menyebabkan kerusakan  di dalam permukiman manusia. Namun, jika monster tersebut meninggalkan habitatnya sendiri dan masuk ke dalam teritori manusia, akan dianggap sebagai permasalahan yang berbeda sama sekali.
Dengan kata lain, para petualang ada teman dari keadilan.

Namun, dunia tidak bekerja dengan prinsip seperti itu saja.

Tak perduli bagaimana menjelaskannya, ada orang-orang yang mau mengambil pekerjaan dengan resiko tinggi hanya karena hadiahnya. Ada juga semacam orang yang hanya menikmati membantai monster-monster.

Orang-orang ini, ketika dibandingkan dengan para petualang yang berdiri di dalam cahaya, lebih memilih untuk tinggal di dalam kegelapan. Para 'Dropout' dari petualang-petualang. Begitulah sebagian orang menyebutnya.

Namun, tidak semua worker adalah semacam orang yang telah disebutkan tadi.

Secara hipotetis, jika seorang pemudah desa terluka parah dan sekelompok petualang mampu memberikan magic penyembuh yang kebetulan lewat, apakah mereka diperbolehkan memberikan mantra untuk menyelamatkan si bocah?

Jawabannya adalah tidak.

Ada peraturan yang ketat melarang para petualang menggunakan magic healing kepada orang biasa setidaknya ada bayaran tertentu yang dibayarkan kepada para petualang.

Ini karena penggunaan magic healing secara umum dilarang oleh kuil-kuil, dimana pasien yang membutuhkannya harus datang ke kuil dan membayar biaya untuk menerima penyembuhan. Jika para petualang mengabaikan sistem ini dan dengan bebas menyembuhkan orang-orang di sekitarnya, kuil-kuil itu tidak akan mampu memberi makan diri mereka sendiri.

Untuk alasan ini, kuil-kuil tersebut menekan guild petualang dengan kuat untuk memberlakukan regulasi itu.

Jika para petualang tidak bisa mematuhi peraturan tersebut, maka mereka bisa memilih menjadi seorang worker.

meskipun ini akan membuat kuil-kuil tersebut terlihat seperti orang jahat, ini bukan karena tanpa alasan yang bagus. Karena pengaruh magic dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, magic bisa dianggap sebagai alat politik yang lain untuk kekuasaan. Agar kuil-kuil bisa memberikan manfaat kepada masyarakat tanpa dikontrol oleh politik, sumber pendapatan satu-satunya yang mereka terima hanya dari masyarakat. Sebagai imbalannya, kuil-kuil itu akan memberikan penyembuhan, membersihkan undead, begitu juga dengan meriset dan mengembangkan mantra-mantra penyembuhan yang baru.

Jika para petualang mengabaikan regulasi dan menggunakan mantra healing dengan bebas, kuil-kuil itu akan terpaksa menjadi lebih sekuler, dan ideologi awal mereka akan menjadi korup.

Demikianlah, selalu ada dua sisi untuk sebuah cerita. Tanpa cahaya, takkan ada bayangan. Keberadaan worker bisa dianggap sama. Untuk uang, mereka akan bersedia mengabaikan regulasi dan sering mengacaukan segalanya, namun, ada juga kasus dimana mereka memberikan manfaat kepada masyarakat, sepergi pembuatan obat-obatan yang lebih murah.

Setelah berkata demikian, ini adalah semacam profesi yang dimmiliki pria tersebut - Hekkeran Termite.

"Hmmm.... apa yang harus dibeli?"

Memang terlalu banyak item magic yang diinginkan Hekkeran. Untuk sementara, dia seharusnya fokus dengan item pertahanan dahulu. Setelah itu, ada satu lagi yang diinginkan karena alasan spesial.

"Pertama aku harus menyetorkan uangnya... sisanya akan digunakan untuk membeli item-item magic yang diperlukan untuk betualang. Eh? Salah urutannya. Pertama membeli item-item, lalu menyetorkan sisanya."
Hekkeran menggaruk-garuk kepalanya.

Jika seperti itu -

"Sebagai penjaga baris depan, aku memerlukan yang pertahanan magic yang lebih besar, mungkin sudah waktunya untukku untuk mengeluarkan tabunganku juga. Tidak, jika suatu saat aku masih harus mengandalkan memerangi undead dari Katze Plain untuk biaya hidup, mungkin lebih bagiku untuk membeli item-item yang lebih tahan terhadap poison, paralisis dan penyakit."

Item magic bernilai tinggi di dunia ini. Terutama yang berguna ketika bertarung sangat dicari oleh para petualang. Jika itu adalah item tingkat atas, maka dia hanya cukup menyerah membelinya.

Untuk sementara, item-item dalam ingatannya bukanlah yang paling mahal. Namun, masih membutuhkan tabungan selama bertahun-tahun bagi orang biasa untuk bisa membelinya. Itulah kenapa dia dengan santai memikirkan hal ini baik-baik.

Wajahnya yang santai, yang tidak bisa memendam senyum dibalik kegembiraannya tiba-tiba menjadi tegang saat dia melihat sebuah kelompok knight yang saat ini berdiri di sisi jalan.

Kelompok yang terdiri dari knight dengan armor ringan dan berat berdiri berjaga di persimpangan jalan. Karena keberadaan kuil empat dewa agung yang ada di sekitar sana, jumlah petugas yang berpatroli di area itu termasuk tinggi. Meskipun knight-knight ini bukan tiba-tiba mulai menanyai masyarakat yang cuman berlalu lalang, Hekkeran masih merasa tatapan para knight itu berkumpul pada senjata yang dia bawa.

Mungkin saja tidak apa bagi para petualang, namun bagi para worker seperti Hekkeran yang tidak memiliki sandaran dari organisasi manapun atau orang-orang berpengaruh, bukan hal yang bijaksana terjun ke dalam konflik dengan para knight yang ditugaskan untuk melindungi Empire.

Saat dia memohon, Hekkeran berjalan melewatinya tanpa ada insiden. Setelah memeriksa wajahnya dengan daftar kriminal yang dicari dan tidak menemukan kecocokan, para knight tersebut tidak bergerak lebih jauh lagi.
Setelah melewati teritori kuil, dia akhirnya bisa lega dan mengarahkan tatapannya jauh ke depan. Sebuah bangunan yang besar datang ke dalam pandangannya, dan beserta bangunan tersebut, suara pertempuran beserta sorakan dan haus darah terdengar.

Bangunan yang unik itu adalah Grand Arena, yang hanya ada di ibukota Empire. Bangunan itu juga adalah bangunan yang paling ikonik di dalam ibukota.

Bagi Hekkeran yang sudah cukup banyak melihat darah tertumpah ketika bekerja dan tidak tertarik dengan perjudian, arena adalah sebuah tempat yang tidak memiliki arti baginya. Namun, bagi masyarakat ibukota itu adalah salah satu sumber paling penting hiburan mereka. Bahkan dari tempat dia berjalan, suara sorakan bisa terdengar. Kelihatannya arena benar-benar penuh hari ini pula.

"Apakah sudah final? Kehebohannya benar-benar tinggi."

Di masa lalu, Hekkeran pernah membawa tim worker miliknya ke arena, dimana mereka harus bertarung berturut-turut melawan gerombolan monster. Karena monster-monster tidak menerima penyerahan diri, kalah hanya berarti kematian. Tentu saja, pertempuran antara sesama manusia bukan tak pernah ada korban.

Di hari yang biasa di dalam arena, sangat langka melihat satupun orang mati. Jika hal semacam itu benar-benar terjadi, tekanan yang dikeluarkan oleh penonton cukup kuat untuk membunuh seseorang, karena event dengan banyak kematian sangat terkenal.

Diantara event-event ini, yang paling banyak memiliki tingkat rata-rata korban nyawa adalah yang paling terkenal, turnamen pertempuran akbar.

Hekkeran mengangkat bahu.

Dia sama sekali tidak tertarik melihat pemandangan yang berdarah-darah seperti itu, dan tidak ingin mengunjungi tempat itu. Namun, event-event yang terjadi di dalam arena adalah topik panas yang sering dibicarakan banyak orang, jadi selalu ada alasan untuk pergi.

Aku tidak berencana mendaftar hari ini, namun ketika aku kembali mungkin aku harus bertanya cuplikannya. Kelihatannya pertandingan yang sedang berlangsung sangat menegangkan.

Sambil mencoba mengingat rencana yang dia buat, Hekkeran mulai berjalan menuju area yang mengandung berbagai macam toko. Segera setelah itu, dia melihat tanda yang akrab dengannya berkata "The Singing Apple Pavilion".

Toko tersebut dikatakan dimulai dari berkumpulnya para bard yang membuat alat instrumen mereka dari kayu pohon apel, namun sekarang itu adalah sebuah bar dan sebuah penginapan. Dari luar, toko tersebut terlihat ketinggalan jaman, namun interiornya ternyata sangat rapi dan dalam kondisi bagus. Menjaga hawa dingin tetap di luar. Lantainya juga sering digosok. Kualitas dari toko ini sebenarnya sangat tinggi namun tidak terlalu mahal. Bagi Hekkeran dan rekan-rekannya, tidak pada kenyataannya, bagi mayoritas worker, toko ni termasuk penginapan terbaik tidak diragukan lagi.

Meskipun tidak bisa dibandingkan dengan hotel-hotel kelas atas di dalam Empire, tipe-tipe hotel semacam itu memang lebih cocok bagi para petualang yang berdiri di panggung khalayak umum.

Pertama, pekerjaan yang diberikan kepada para worker biasanya membutuhkan kerahasiaan. Hotel-hotel yang mencolok mata di tempat umum bukan hal yang baik sama sekali untuk orang-orang semacam itu yang membutuhkan jasa para worker. Namun di waktu yang sama, mereka tidak bisa selalu bertemu di tempat yang mencurigakan dan melakukan bisnis mereka disana.

Selanjutnya adalah kebutuhan untuk banyak kelompok worker untuk tinggal di tempat yang sama dan di waktu yang sama. Oleh karena itu penginapan sepeti 'The Singing Apple Pavilion', yang jauh lebih rahasia dan dimana para tamu bisa mendiskusikan hal-hal secara pribadi, adalah lokasi yang ideal yang memenuhi kebutuhan para client. Karena kenyataan bahwa para worker tidak memiliki pendukung dari organisasi seperti Guild Petualang, para client harus mencari tim-tim worker sendiri. Akan sangat menyusahkan bagi semua orang jika para worker tinggal di tempat yang berbeda.

Terlebih lagi, dari sudut pandang para worker, tinggal di dekat satu sama lain membawa suasana bersahabat, begitu juga dengan keuntungan menghindari konflik pekerjaan yang akan menyebabkan pertumpahan darah yang tidak diperlukan. Dan terakhir namun tidak sedikit - yang juga merupakan alasan terpenting - makanan disini benar-benar enak.

Sambil memikirkan makan malam hari ini, Hekkeran membuk pintu penginapan. Jika itu adalah babi rebus favoritnya, dia akan sangat gembira. Sambil berpikir demikian dia masuk, kalimat yang dia dengar bukan semacam 'Selamat datang kembali' atau 'kerja yang bagus' yang dia harapkan tetapi

"Aku sudah bilang! Aku tidak tahu!"

"Tidak, tidak, meskipun kamu sudah berkata begitu..."

"Aku bukan penjaga atau saudara gadis itu, jadi tidak mungkin bagiku mengatakannya padamu dimana dia berada."

"Bukankah kalian temannya? Aku tidak bisa hanya menerima jawaban 'Aku tidak tahu' dan pergi. Lagipula ini adalah pekerjaanku."

Di lantai satu penginapan itu, di tengah-tengah ruang makan, seorang pria dan seorang wanita sedang saling menatap satu sama lain.

Hekkeran tahu betul wanita itu.

Meskipun matanya memancarkan keganasan yang kuat, figur yang paling mencolok adalah sepasan telinga yang lebih panjang dari telinga manusia biasa. Meskipun begitu, telinganya masih hanya sekitar separuh dari panjangnya telinga elf-elf biasa. Benar sekali, ras wanita tersebut adalah half-elf (separuh elf).

Para elf cenderung lebih langsing jika dibandingkan dengan manusia. Kelihatannya wanita ini juga mewarisi ciri-ciri ini. Seluruh tubuhnya sangat langsing. Baik di sekitar dada ataupun pinggangnya, tidak ada lekukan yang tampak jelas di tubuhnya. Dia sedatar papan. Dari jauh, tidak heran jika orang-orang akan salah mengiranya sebagai seorang pria.

Berbalut armor kulit yang rapi, tanpa busur dan panah seperti biasa, satu-satunya senjata yang dia miliki sekarang adalah belati pendek di pinggangnya.

Namanya adalah Imina, dan dia adalah salah satu rekan Hekkeran.

Namun, Hekkeran tidak akrab dengan pria yang saat ini sedang adu mulut dengan Imina.

Meskipun pria itu terlihat menyembah-nyembah di hadapan Imina dengan merendahkan kepalanya, tak ada sedikitpun ketulusan yang terlihat di matanya. Kenyataannya, perasaan yang hadir disana adalah rasa jijik. Setidaknya untuk sekarang, kelihatannya dia mencoba untuk tetap bersikap sopan.

Lengan dan dada pria tersebut dipenuhi oleh otot. Penampilannya saja sendiri bisa memaksa siapapun yang berdiri di depannya memberikan apapun yang dia minta. Sementara dia tidak terlihat tipe orang yang mengandalkan kekerasan untuk menyelesaikan sesuatu, Imina masih mampu menanganinya jika pria itu memaksanya.

Meskipun Imina tidak terlihat sangat kuat, jauh di dalam tubuhnya tersimpan kekuatan yang cukup untuk menangani berandalan-berandalan yang hanya mengandalkan otot mereka.

"Bukankah aku sudah bilang begitu dari awal."

Melihat suara Imina yang mulai menjadi tertekan dengan emosi, Hekkeran cepat-cepat menyela.

"Ada apa, Imina?"

Mendengar suara yang akrab, Imina menolehkan kepalanya dan terkejut ketika melihat Hekkeran.

Bagi seorang ranger seperti Imina, yang ahli dalam persepsi dan kesigapan sekitarnya, tidak tahu Hekkeran yang mendekat menunjukkan seberapa teralihkan dirinya tadi.

"...Siapa pula dirimu?" tanya pria yang melihat Hekkeran seperti penyusup.

Setelah saling bertatap mata, Hekkeran merasa suasana diantara mereka berada pada ambang adu pukul. Namun, bagi seseorang seperti Hekkeran, yang selamat dari banyak situasi antara hidup dan mati, tatapan itu bukan apa-apa dibandingkan tatapan kuat dari monster-monster ganas.

"...Itu adalah pemimpin tim kami."

"...Ooh, jadi ini adalah Hekkeran Termite-san yang terkenal itu."

Hekkeran merasa jijik dengan perubahan sikap yang tiba-tiba.

Meskipun Hekkeran tidak tahu tujun dibalik kunjungan pria tersebut, jika dia datang sampai kemari ke tempat yang dianggap oleh rekan-rekan tim Hekkeran sebagai benteng mereka - penginapan tersebut - peluang dia tidak mengenal Hekkeran tidak ada.

Mungkin kerasnya argumen sebelumnya adalah untuk mengukur sampai sejauh mana kemampuan Hekkeran. Jika Hekkeran sedikit saja menunjukkan tanda-tanda kelemahan, pria itu mungkin akan meneruskan untuk menggunakan intimidasi selanjutnya.

Diantara para worker atau para petualang, selalu ada mereka yang mampu membelah monster-monster namun kikuk terhadap manusia. Meskipun begitu, kemungkinan besar yang akan mereka lakukan adalah mengambil satu langkah mundur, namun jika keadaan dipaksa lebih jauh, pastinya akan berakhir dalam tumpah darah.

Meskipun kami baru saja bertemu, dia sudah seperti ini... Orang ini... pasti tipe orang yang aku tidak tahan.

Memang benar bahwa ini adalah salah satu metode yang biasa digunakan untuk bernegosiasi, Itu adalah metode yang tidak disukai oleh Hekkeran. Dia akan lebih memilihnya jika pihak lain langsung to the point daripada berputar-putar di dalam lingkaran.

"...Bisakah kamu sedikit lebih lirih? Ini adalah sebuah penginapan, dan kamu sudah mengganggu tamu-tamu lainnya. Aku akan sangat senang jika kamu melakukannya."

Meskipun dia berkata demikian, tak ada satupun tamu yang terlihat di dekat situ. Lalu kemana orang-orang perginya? Bukannya mereka sedang bersembunyi, tamu-tamu penginapan ini sudah sangat terbiasa dengan pembicaraan seperti ini karena mayoritas dari mereka juga adalah para worker dahulunya.

Namun, jarang sekali tempat ini tidak ada orangnya.

Hekkeran menatap pria yang menggunakan kekuatan setara dengan petualang peringkat mythrill. Seakan menghadapi monster, pria itu mengkerut.

"A-Aku... Aku minta maaf. Aku tidak bermaksud melakukan hal itu pada awalnya."

Setelah berhasil menenangkan suaranya, pria itu mencoba berbicara sekali lagi. Namun, dia langsung menjadi lirih lagi ketika dia melihat tatapan Hekkeran. Menilai dari reaksinya, jelas sekali pria itu terbiasa dengan pekerjaan semacam ini, dimana kekerasan adalah hal yang biasa.

Apa yang dilakukan pria seperti ini disini?

Meskipun tipe pekerjaan yang dilakukan oleh tim Hekkeran adalah bisnis-bisnis di bawah meja, dia tidak mengenali pria ini, dan Hekkeran tidak tahu mengapa dia dikirim kemari. Dia hanya tidak cocok dengan profil seseorang yang datang membawa pekerjaan.

Hal itu mengganggu Hekkeran, dan dia akhirnya melemahkan tatapannya dan bertanya kepada pria itu secara langsung.

"....Memangnya kenapa kamu kemari?"

"Tentang hal itu, aku sedang mencari seseorang yang juga diketahui oleh Termite-san, Furt-san."

Mendengar nama Furt, gambaran seseorang muncul di ingatan Hekkeran.

Meskipun begitu, sulit dibayangkan dia memiliki hubungan apapun dengan pria ini. Itulah kesimpulan Hekkeran.

"Arche? Apakah ada sesuatu yang terjadi dengannya?"

"Arche...Ah! Itulah kenapa. Aku bingung tadi, tapi kami sedang membicarakan Furt-san disini, Arche Eeb Rile Furt-san."

"Lalu?! Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan Arche?"

"Tidak, tidak, aku hanya ingin mendiskusikan sesuatu dengannya... isi diskusi itu adalah hal pribadi, itulah kenapa aku ingin tahu kapan dia akan kembali."

"Memangnya aku tahu itu." Hekkeran membalas dengan tajam.

Bagi seseorang yang tak pernah langsung dalam bicara, pria itu sedikit tercengang oleh ucapan Hekkeran.

"Jika itu masalahnya, percakapannya sudah selesai."

"Ma-Mau bagaimana lagi. Jika memang begitu, aku aka nmenunggunya disini."

"Pergilah."

Hekkeran memberi isyarat ke pintu masuk penginapan dengan dagunya. Sikap Hekkeran membuat pria lain itu terdiam sekali lagi.

"Aku akan blak-blakan, aku tidak suka denganmu sama sekali. Aku hanya tidak bisa mentolerir orang sepertimu di dalam pandanganku."

"Tapi ini adalah area kedai, seharusnya aku bisa.."

"Ah, benar sekali, ya kan? Area ini memang kedai. Tapi jangan lupa in ijuga tempat dimana pertarungan antara pemabuk," Hekkeran tersenyum kepada pria itu. "Tapi kamu jangan khawatir. Tenang saja, meskipun kamu nanti terluka parah, kami memiliki seorang priest disini yang bisa menggunakan magic healing untuk menyembuhkanmu. Selama kamu membayar harga yang tepat, begitulah."

"Mau bagaimana lagi jika kamu harus menarik biaya lebih. Jika tidak pihak kuil akan merasa jengkel. Kami pasti tidak ingin memancing perhatian assassin manapun yang dikirimkan oleh kuil," kata Imina. Sebuah seringai muncul di wajahnya. "yah, setidaknya kami akan memberimu diskon. Ingat-ingatlah supaya berterima kasih kepadaku, ya kan?"

"-Dan itulah yang akan terjadi."

"Jika kamu berencana untuk mengan-"

Kalimat yang terpotong di tengah jalan itu datang dari pria tersebut, karena dia melihat perubahan drastis di wajah Hekkeran.

Hekkeran mengambil satu langkah maju, sampai jarak diantara wajah mereka hanya satu jengkal saja.

"hah?! Ancaman? siapa yang mengancam? Apakah seaneh itu jika ada pertarungan di sebuah bar? Apa, aku memberimu nasehat untuk hidup panjang dan sehat dan kamu bilang aku mengancammu? Apa kamu ingin mulai bertengkar?"

Penampilan Hekkeran saat ini adalah seperti wajah seseorang yang bisa dimiliki orang yang pernah menghadapi kematian.

Menghadapi tekanan yang datang dari Hekkeran, pria itu mengambil satu langkah mundur. Dia berdeccak lidah sedikit lalu dengan ogah-ogahan melangkah ke arah pintu masuk. Meskipun dia ingin menyembunyikan fakta bahwa dia ketakutan, satu kali tatap di punggungnya sudah bisa memastikannya. Saat dia sampai di pintu masuk, pria itu berbalik dan berteriak kepada Hekkeran serta Imina sekali lagi.

"Bilang pada si bocah dari keluarga Furt itu! Bilang padanya tanggal deadline sudah dekat!"

"Hah?!"

Mendengar kerasnya balasan Hekkeran, pria itu cepat-cepat bergegas pergi.

Segera setelah pria itu menghilang, ekspresi Hekkeran cepat-cepat kembali normal. Perubahan yang tiba-tiba itu akan membuat orang yang melihatnya mungkin akan berpikir bahwa seluruh pemandangan tadi hanyalah sebuah akting. Dan lalu, Imina mulai bertepuk tangan, seakan Hekkeran telah berhasil melakukan pertunjukan hebat.

"Jadi, apa-apaan tadi?"

"Entahlah. Dia hanya bilang kepadaku seperti yang dia bilang kepadamu."

"Sialan, seharusnya aku lebih lama mendengarkannya sebelum menyingkirkannya."

Hekkeran memegang kepalanya seperti orang yang kalah.

"Tunggu saja dan dengarkan dari Arche sendiri ketika dia balik."

"...Tapi, bukankah tidak baik menggali terlalu dalam kepada masalah seseorang."

"Yah, meskipun apa yang kamu katakan adalah benar, kamu tetap seorang pemimpin. Lakukan sebisamu!"

"Kalau begitu, aku akan menggunakan otoritasku sebagai seorang pemimpin untuk bisa bertanya kepadanya tentang hal itu. Akan lebih baik jika sesama wanita seperti yang bertanya, bukankah begitu?"

"Ayolah, yang benar saja, aku juga tidak ingin tanya."

Keduanya tersenyum pahit satu sama lain.

Ada beberapa peraturan yang wajar ada di antara para petualang dan worker, dimana hal-hal tertentu tidak bisa dilakukan. Pertama adalah membuka masa lalu rekan setim. Kedua adalah menunjukkan hasrat berlebihan.

Untuk masalah yang kedua, sampai titik tertentu, hasrat berlebihan tidak bisa dihindari karena kenyataan bahwa banyak orang yang memilih untuk menjadi worker karena alasan pribadi. Namun, hal itu pun ada batasnya. Terlalu banyak berhasrat bisa menyebabkan sebuah tim kehilangan koordinasi. Sebagai contoh, sulit untuk mempercayai rekan setim yang terus-terusan menggerutu tentang uang. Membiarkan rekan setim menjaga punggungmu ketika momen-momen berbahaya adalah sebuah bagian fundamental dari kerjasama dan persatuan. Oleh karena itu, semua tim memerlukan level kepercayaan minimal antara satu sama lain. Tapi seberapa besar kamu bisa mempercayai seseorang yang diketahui serakah ketika kamu mengambil pekerjaan dengan resiko dan hadiah yang besar?

Saat ini, kelihatannya ada sebuah masalah yang berhubungan dengan Arche, yang akan mempengaruhi kehandalannya. Itu bukanlah sebuah masalah yang bisa dilewatkan begitu saja.

Selama melakukan pekerjaan, mereka akan mempertaruhkan nyawa kepada tangan satu sama lain. Oleh karena itu mereka tidak bisa memiliki sedikitpun jejak keraguan kepada rekan mereka.

Hekkeran menggelengkan kepalanya, sambil memperlihatkan sikap ogah-ogahan di wajahnya.

"Kelihatannya tidak bisa dihindari, kalau begitu, aku akan bertanya ketika dia kembali."

"Aku mengandalkanmu~."

Hekkeran memicingkan matanya kepada Imina, yang sedang tersenyum dan melambaikan tangannya, dan berkata, "Jangan kira kamu bisa lari. Kamu juga harus datang bicara kepadanya denganku, yo."

"Eh, ehhhh..." Meskipun Imina jelas sekali ingin menolak, dia menyerah segera saat dia melihat tekad di wajah Hekkeran. "Oh ya sudah, mau bagaimana lagi. Aku harap itu bukan masalah besar..."

"namun demikian, kemana Arche perginya?"

"Eh? Ah, dia sedang mengumpulkan informasi dibalik pekerjaan itu."

"Bukankah Rob dan aku yang bertugas untuk itu?"

Setelah kembali dari Katze Plain (Dataran Katze), mereka menerima tugas baru, dengan imbalan bagus dari pekerjaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, mereka mulai bersiap untuk mengambil pekerjaan tersebut.

Semula, Roberdyck lah, yang paling coock untuk hal semacam itu, untuk meneliti latar belakang orang yang ditunjuk pula sebagai kompensasi. Hekkeran menuju kantor administrasi Empire untuk mengambil pembayaran atas penumpasan undead - semua pekerjaan yang berhubungan dengan menumpas undead di dataran Katze dianggap sebagai pekerjaan pemerintah oleh Empire - dan di waktu yang sama, menggunakan metode alternatif untuk mengumpulkan informasi yang mirip dengan Roberdyck.

Imina dan Arche seharusnya menunggu di penginapan.

"Bukan hanya itu. Rob perlu menyelidiki sejarah dan kondisi di sekitar area operasi."

Hekkeran menganggukkan kepalanya, seakan sebuah pencerahan turun kepadanya. Meskipun Arche keluar dari Akademi Magic Imperial, dia mungkin masih memiliki kontak di sana. Dia mungkin lebih cocok untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan akademik dan dia juga bisa mengunjungi Guild Magician untuk mengumpulkan material tambahan.

"Jadi itu kenapa dia juga ikut. Rob juga sangat berpengetahuan luas, dan memiliki koneksi dengan banyak kuil. Bagaimanapun juga, bagaimana jalannya?"

Hekkeran membuat sebuah suara saat dia duduk di sebuah kursi dan berbicara.

"Meskipun permintaannya hanya diberikan kepada para worker, isi dari pekerjaannya juga tidak buruk. Alasan mengapa mereka lebih memilih mempekerjakan para worker kali ini adalah mungkin karena lokasi pekerjaannya terletak di tempat yang tidak bisa dituju oleh para petualang. Namun, seperti yang client katakan sebelumnya, kelihatannya mereka telah membuat kontak dengan tim lainnya juga."

"Apakah kita benar-benar akan bekerjasama dengan tim lain yang dihubungi? meskipun mereka bilang reruntuhan yang ditemukan terlihat belum pernah dijamah, tak kusangka mereka mau menginvestasikan sebanyak ini tanpa pendapatan pasti terlihat sedikit..."

"Pria yang bernama Greenham itu - dari satu tim ke tim lain yang dihubungi - mengatakan hal yang sama. Namun pada akhirnya, 'Heavy Masher' kelihatannya sedang berencana untuk menerima permintaan tersebut. Jika kita tidak memutuskan hingga besok, keadaannya mungkin akan jadi menyusahkan."

Sejauh ini tim Hekkeran hanya mendengarkan isi dari permintaan, dan mereka belum menerimanya. Meskipun mereka berjanji memberikan balasan kepada client besok, jika mereka akan menerimanya, mereka akan mulai segera mempersiapkannya.

"Lalu, di waktu yang penting seperti ini, hal lain muncul... Apakah keduanya berhubungan?"

"Kita tidak bisa mengeluarkannya dari kecurigaan bahwa ini dilakukan oleh tim lain yang ingin mendapatkan keuntungan dengan hal ini, namun kurasa kita seharusnya masih menunggu dan mendengar penjelasan Arche sebelum memutuskan. Jika ini memang benar-benar sebuah skema yang dimulai oleh tim lain, apakah kita akan mundur atau terus?"

"Tentu saja kita lanjut. Jika mereka berencana untuk memulai pertarungan, maka kita hanya perlu menghajar mereka sampai tak ada lagi yang berani macam-macam dengan kita lagi, 'sampai kita rontokkan semua gigi mereka."

"Kedengarannya sangat berlebihan."

Meskipun Imina kelihatannya terlalu kasar di luar, Hekkeran juga berpikir pendekatannya terhadap sebuah masalah memang baik.

Memang bukan masalah yang terlalu besar untuk diremehkan, reputasi mereka juga akan jatuh jika mereka mundur. Kehilangan reputasi adalah hal yang ingin dihindari oleh mereka yang memiliki profesi worker.

Di waktu yang sama, sebuah tekad membara membakar dari dalam mata Hekkeran, sebuah suara berderit dari pintu yang terbuka datang dari arah pintu masuk. Dua figur manusia berjalan masuk ke dalam penginapan.

"-Kami pulang!"

"Kami sudah kembali!"

Suara pertama yang terdengar agar cengeng milik seorang gadis, diikuti dengan sebuah suara dari seorang pria yang matanya dipenuhi dengan kebajikan. Jeda sesaat datang dari keraguan menutupi suara lembut dari rekan wanitanya.

Gadis yang pertama masuk ke dalam tidak terlalu kurus. Kalimat 'wanita muda yang cantik' akan menjelaskan dirinya.

Dengan penampilan diantara usia lima belas dan tujuh belas tahun, gadis yang memiliki sebuah wajah dengan fitur yang rapuh dan rambut panjang sebahu. Kecantikannya sangat elegan, namun baik sekarang dan seterusnya, dia juga memberikan kesan menjadi sebuah boneka tanpa nyawa.

Tangannya menggenggam sebuah tongkat besi yang memiliki tinggi yang sama dengan dirinya. Permukaan tongkat itu ditutupi dengan simbol-simbol dan tulisan kuno yang bisa saja kalimat atau gambar-gambar. Gadis itu memakai jubah longgar, dan dibaliknya, pakaian yang kaku menawarkan sedikit perlindungan. Dia jelas sekali adalah seorang magic caster.

Pria yang memakai armor full body - meskipun sudah melepaskan penutup kepalanya - dan di luar armor ada sebuah jubah luar yang bersulam simbol sebuah lambang. Sebuah senjata morningstar menggantung di pinggangnya, dan sebuah kalung yang memiliki lambang yang sama dengan jubah luarnya menggantung di leher.

Dengan gaya rambut yang ditata dengan rapi dan janggut yang dipotong dengan baik, pria itu mengeluarkan kesan tulus. Berpenampilan bijak, usianya sekitar 30 tahun.

Mereka berdua adalah rekan yang ditunggu oleh Hekkeran dan Imina, Arche Eeb Rile Furt dan Roberdyck Goltron.

"Ooh, selamat datang kembali!"

Bisakah ini dianggap sebagai waktu yang baik atau waktu yang buruk? Hekkeran berpikir demikian sambil berputar untuk menyambut mereka berdua dengan suara kaku.

"Ada apa? Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan kalian berdua?"

Roberdyck menggunakan nada yang tidak menunjukkan senioritas mereka berdua. Salah satu alasan adalah karena pilihan pribadi, yang lainnya adalah karena kesetaraan antara para worker.

"Ti...Tidak ada masalah."

"Be..Benar sekali. Seperti yang dikatakan oleh Hekkeran."

Arche dan Roberdyck menatap mereka berdua yang melambaikan tangan menyangkal.

"Umm, ngomong-ngomong, ini bukanlah tempat yang baik untuk bicara, bagaimana kalau kita pergi kesana?"
Setelah selesai bercanda, sebuah ekspresi serius muncul di wajah Hekkeran saat dia menunjuk meja bundar yang ada di belakang area kedai minuman.

"Sebelum itu, err. Tentang minumannya - Oi, Imina. Dimana pemiliknya?"

"...Keluar belanja. Aku sedang menjaga tempat ini menggantikannya."

"Begitukah? Lalu apa yang harus kita lakukan? Tidak apakah aku langsung mengeluarkan satu atau dua botol?"

"-Aku tidak minum."

"Ah, Aku juga tidak, trims."

"...Begitukah? kalau begitu.. mari kita mulai rapat dari 'Foresight'."

Ekspresi santai yang ada di setiap wajah para anggota menghilang. Di waktu yang sama, mereka menyandarkan beban ke meja, membuat setiap orang mendekat. Meskipun tidak ada tamu saat ini, sikap semacam ini telah menjadi kebiasaan lama yang sulit dihilangkan.

"Pertama, aku ingin memastikan isi dari komisinya."
Ketika dia memastikan sudah mendapatkan perhatian setiap orang, Hekkeran melanjutkan. Nada dan ekspresinya benar-benar berbeda dari sebelumnya. Sebagai ketua kelompok, memang perlu bagi dirinya untuk bertindak serius dan mempertahankan kewibawaan ketika situasi membutuhkannya. Memang itu yang diharapkan dari seorang pimpinan.

"Client kali ini adalah Earl Femel. Isi dari permintaannya adalah untuk mensurvey sebuah reruntuan - kelihatannya seperti makam bawah tanah - ditemukan di dalam area Kingdom Re-Estize. Kompensasinya terdiri DP 200, diikuti dengan 150 setelah selesai. Kualitas kontak dan jumlah hadiah yang ditawarkan kali ini sangat tinggi. Tidak termasuk bonus yang akan didapatkan pada akhirnya berdasarkan hasil dari investigasi. Seluruh item magic yang ditemukan selama investigasi akan menjadi milik Earl; namun, orang yang menemukannya selama investigasi akan menerima bonus tambahan separuh harga pasaran dari item magic tersebut. Sedangkan untuk permata seperti perhiasan dan logam-logam berharga, karya seni dan harta karun lainnya, setelah nilainya diverifikasi, separuh jumlahnya akan diberikan kepada penemunya. Dan juga, mereka sudah membuat kontak dengan tim worker lainnya juga. Tergantung situasi nantinya, kelihatannya akan menjadi join operasi - baiklah, aku sudah cukup menjelaskannya."

Setelah berbagi informasi yang dia dapatkan dengan Arche dan Roberdyck, Hekkeran kembali kepada isi dar komisi.

"Durasi maksimum adalah tiga hari. Tujuan utamanya adalah untuk menjelajahi bagian dalam makam. Bagian terpenting yang harus dicatat adalah, dicurigai nantinya akan bertemu dengan makhluk yang tidak diketaui. Dari kelihatannya, komisi ini benar-benar terlihat seperti investigasi yang sederhana."

Sangat wajar banyak monster yang menggunakan reruntuhan yang diabaikan di luar peradaban manusia sebagai sarang mereka. Oleh karena itu, tugas 'survey' yang diberikan kepada para worker cenderung dianggap sebagai misi pengintaian langsung tembak (reconnaisance by fire).

"Aspek terpenting tentang komisi ini adalah tempat itu terlihat seperti makam yang belum pernah dijelajahi."
Saat itu dikatakan, suasana di sekitar kelompok berubah.

Dua ratus tahun yang lalu, ketika era sebelum dikalahkannya Demon Gods, banyak kerajaan yang musnah. bukan hanya kerajaan manusia yang hancur, negeri-negeri yang terdiri dari demi-human dan spesies heteromorfik yang lain juga musnah. Reruntuhan dari peradaban ini sering mengandung banyak harta karun yang sangat berharga - kemungkinan bertemu dengan item-item magic juga sangat tinggi.

Menemukan harta karun ini adalah impian yang dimiliki baik oleh para petualang dan worker.

Oleh karena itu, reruntuhan yang belum dijamah adalah sesuatu yang ingin ditemukan oleh para petualang dan worker. Dan tiba-tiba saja, ini dia, tepat di depan mata mereka.

Setelah memastikan kegembiraan di dalam mata rekan-rekannya, Hekkeran mengumpankan bolanya kepada dua orang yang pergi keluar untuk mengumpulkan informasi.

"Akhirnya, bekas yang dibutuhkan untuk perjalanan datang dan pergi dari tempat itu semuanya akan ditanggung oleh Earl. Hanya itu semua informasi yang kudapatkan. Selanjutnya, Arche, Roberdyck, katakan kepada kami hasil dari investigasi kalian."

"-Kalau begitu, aku akan mulai, kedudukan Earl Femel di dalam istana sangat tidak baik. Ada rumor jika Kaisar berdarah mengacuhkannya. Dan juga, dari apa yang kudapatkan, kelihatannya dia tidak sedang membutuhkan uang."

"Mengenai reruntuhan yang ditemukan di dalam teritori Kingdom, baik Arche-san dan aku sudah mencoba meneliti sejarah masa lalu dari peradaban yang pernah tertulis. Sejauh ini, kami tidak bisa menemukan catatan apapun tentang kota-kota yang didirikan di dekat tempat reruntuhan. Jika memang benar itu adalah makam, kita juga seharusnya bisa menemukan petunjuk-petunjuk yang tertinggal di buku-buku... Sejujurnya, aku tidak bisa menemukan mengapa ada makan yang didirikan di lokasi itu. Hanya sedikit desa kecil yang ada di dekat area tersebut, mungkin akan lebih baik untuk mencari informasi dari sana?"

"Mau bagaimana lagi, kita sudah diperintahkan untuk menjaga operasi ini serahasia mungkin. Client meminta hanya sesedikit mungkin saksi, dengan kata lain, kita tidak seharusnya membuat gerakan apapun yang tidak diperlukan."

"-Tentu saja, daerah itu milii Kingdom. Jika operasinya terbongkar, kita mungkin akan menjadi musuh dari Kingdom dan keluarga Vaiself."

Menjelajahi reruntuhan yang ditemukan di negara yang berbeda, pekerjaan ilegal di garis perbatasan seperti ini adalah alasan mengapa para worker yang dipilih daripada para petualang.

"Jadi dengan kata lain, apa yang kita lakukan hanyalah pekerjaan biasa yang kotor dan kuno."

"Meskipun bisa terlihat seperti itu, masih ada sedikit masalah yang sensitif."

"Benar sekali. Jika Worker dari Empire tertangkap di dalam Kingdom, Earl pastinya akan terseret bersama kita."

"Yang mana membawa kita kepada pertanyaan yang utama."

"Darimana datangnya informasi penemuan reruntuhan ini?"

"Yeah. Tak perduli bagaimana aku memikirkannya, ini aneh."

"Begitukah? Bukankah tempatnya sangat dekat dengan Great Forest of Tob? Mungkin saja ditemukan ketika melakukan pencarian kayu."

"-Aneh. Lihatlah ini." Arche membuka peta dan menunjuk ke arah titik yang diberi lingkaran. "Meskipun detilnya sangat tidak jelas, tapi tempat seperti ini.." Mengusapkan jari kecilnya ke sekitar peta, Arche menunjuk ke arah tujuannya.

"-Ada desa juga disini. Namun ukurannya sangat kecil. Mungkin lebih baik menyebutnya dengan dukuh. Aku tidak percaya sebuah desa seperti itu mampu menciptakan tanah terbuka yang luas seperti itu di dalam hutan."

"Benar sekali. Peluang tanah terbuka ini dibersihkan oleh desa kcil sangat tidak mungkin. Terutama jika hutan tersebut dihuni oleh banyak monster-monster berbahaya... Akan lebih masuk akal jika dipikir itu dilakukan oleh proyek pemerintah, namun aku tidak bisa melihat alasan apapun mengapa Kingdom ingin membuka tanah di bagian hutan disitu. Pada akhirnya, kita masih kekurangan informasi."

Empat orang itu menjadi bingung setelahnya. Apakah mereka seharusnya menerima permintaan itu atau tidak?

Tidak seperti para petualang, dengan dukungan dari seluruh guild, sangat penting sekali bagi para worker untuk menyelidiki seluruh detil dengan benar mengenai pekerjaan yang ditawarkan sebelum memutuskannya. Pertama, mereka harus menyelidiki latar belakang client secara dalam dan koneksinya, lalu lokasi pekerjaan. Akhirnya, berdasarkan detil-detil yang dikumpulkan dari penjelasan pekerjaan, sebuah keputusan akan dibuat apakah diterima atau tidak.

Meskipun sudah melakukan semua itu, suatu ketika itu masih belum cukup. Jika seseorang tidak mampu melakukan ini, maka mereka harus keluar dari pekerjaan seorang worker. Tak perduli seberapa bagus bayarannya dari pekerjaan itu nantinya, akan lebih baik menolaknya jika kamu tidak bisa membersihkan debu yang akhirnya mengotori tanganmu.

"...Aku sudah memastikan pembayarannya, ini diberikan sebagai bayaran pertama-"

Hekkeran meletakkan plat logam di atas meja. Permukaan plat itu dipenuhi dengan berbagai macam simbol dan tulisan kuno. Meskipun dia diberi plat ini, dia akan mengembalikannya jika mereka memutuskan untuk menolak pekerjaannya.

"Aku sudah memeriksa dengan Bank Imperial. Jumlah yang sudah dimasukkan ke dalam rekeningku, bisa dirubah jadi uang tunai kapanpun."

Plat logam adalah sebuah tipe jaminan yang digunakan oleh bank di dalam Empire, mirip dengan peran cek.

Untuk menghindari pemalsuan, plat-plat itu dibuat dengan ekstra hati-ati dan halus. Meskipun pembuatannya memakan waktu yang sangat lama, dan pasti akan memberikan tambahan pembayaran untuk orang yang menggunakannya, keuntungannya masih jauh lebih besar dari kerugiannya.

Di negara lain, hal semacam ini biasanya ditangani oleh Guild Petualang; namun lempengan logam yang digunakan di Empire dijamin oleh pemerintahnya sendiri.

"Dari kelihatannya, bukan semacam jebakan... yah, aku tahu mereka sangat serius ketika mereka membuat deposit."

Jika itu adalah sebauh jebakan, seharusnya tidak perlu membuat pembayaran sebesar itu. Namun, mungkin saja dibuat agar orang berpikir seperti itu, meskipun Hekkeran tidak percaya bahwa dia entah bagaimana sedikit menyinggung para bangsawan sehingga cukup bisa memancing sebuah jebakan yang menargetkan dirinya secara khusus.

"Aku-"

"Hentikan. Imina, aku masih belum selesai. Tolong, jaga pemikiranmu sedikit lebih fleksibel."

"Ya, ya. Mari kita dengarkan. Tentang pekerjaan yang ditawarkan kepada kita... kelihatannya mereka sangat mepet waktunya, namun, masih ada poin yang aku tidak setujui. Sebagai contoh, mempekerjaan banyak tim worker, bagaimana pendapatmu?"

Seperti yang ditunjukkan oleh Imina, mempertimbangkan jumlah waktu yang dibamil untuk membuat kontak dengan banyak tim, akan lebih masuk akal mengambil tim pertama yang setuju dan bergegas ke lokasi makam, mempertimbangkan job-job seperti ini yang ketat dengan waktu.

"-Aku juga tidak yakin. Pertama, aku tidak mengerti mengapa mereka mencoba untuk buru-buru dengan hal ini. Aku juga tidak menerima informasi apapun atas situasi darurat yang terjadi kepada Earl. Bukannya seakan ada peristiwa atau upacara apapun yang akan segera datang pada beberapa hari berikutnya. Satu hal yang bisa kupikirkan adalah mereka takut reruntuhan itu mungkin saja akan ditemukan oleh Kingdom. Mempekerjakan banyak tim mungkin hanya untuk meningkatkan tingkat kesuksesan?"

"Tentang itu, Hekkeran. Apakah kamu mendengar sesuatu dari Greenham?"

"Tidak banyak yang bisa dikatakan. Aku hanya pergi dan bertanya apakah mereka juga dihubungi, namun kelihatannya mereka memang juga menutup informasi mengenai pekerjaan ini. Sulit sekali untuk tidak membuka apapun kepada mereka."

Hekkeran mengangkat bahu tidak berdaya.

"-Jika itu masalahnya, maka mungkin saja ada pihak ketiga yang juga mengincar reruntuhan itu?"

"Itu adalah sebuah kemungkinan. Jika itu memang benar maka itu akan bisa menjelaskan mengapa banyak sekali worker yang dipekerjakan. Oh benar juga, kelihatannya ada kejadian besar yang terjadi baru-baru saja di Kingdom. Namun, kelihatannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan area yang dekat dengan E-Rantel...."

"Mari kita dengarkan tentang hal ini lebih banyak, Rob."

Karena kurangnya informasi yang akurat, Roberdyck hanya bisa menjelaskan apa yang dia dengar sepatah-patah. Karena detil terbanyak yang berhubungan dengan insiden ini dikumpulkan dari rumor-rumor, gambaran seluruhnya yang terkumpul pada akhirnya tidak jelas atau bisa dipercaya.

"Hmm, kita tidak bisa memastikan jika insiden ini berhubungan. Namun, aku masih berpikir apa yang dikatakan Arche adalah situasi yang paling mungkin. Rob juga setuju."

"Jika itu masalahnya kalau begitu.... mempekerjakan banyak tim worker, dan mempertimbangkan lokasi pekerjaan yang berada di dalam teritori Kingdom, sangat mungkin jika kita nantinya akan bentrok dengan para petualang Kingdom yang dikirimkan untuk menjelajahi reruntuhan tersebut? Jika memang seperti itu maka tidak ada gunanya lagi mengumpulkan informasi lebih jauh di dalam Empire."

"Hal lain yang harus diwaspadai adalah pengepungan yang akan dibuat oleh tim-tim worker lain yang dipekerjakan. Aku pastinya tidak ingin kehilangan nyawa saat kita tiba di tujuan kita."

"Kami juga ingin mewaspadai serbuan yang dibuat oleh para petualang. Meskipun sudah berkata seperti ini, aku lebih memilih jika itu dilakukan oleh para petualang. Setidaknya kita bisa mencoba untuk bernegosiasi dengan mereka dan tidak akan terlihat seberbahaya ketika dengan para worker lainnya."

"Jika itu dilakukan oleh para worker, maka keadaannya nanti akan berakhir dengan pertumpahan darah."

"-Apa yang harus kita lakukan, pimpinan?"

Masalah keseluruhan sudah diangkat dan didiskusikan, dan setiap opini anggota masing-masing juga sudah disuarakan. Apa yang tersisa adalah beberapa spekulasi sebelum tiba pada kesimpulan.

"Sebelum memutuskan, aku ingin bertanya satu hal.... Kurasa semuanya perlu mendengarkan ini." Hekkeran menghela nafas dalam-dalam, dan Imina, yang duduk di samping Hekkeran, menahan nafas sesaat.

"Arche, seorang pria asing datang dan berkata dia ingin menemuimu."

Mendengar hal ini, alis Arche terangkat di wajah yang biasanya tidak memiliki ekspresi itu. Melihat reaksi ini, Hekkeran mengerti bahwa Arche tahu pria itu.

"Apa yang dikatakan oleh pria itu pada akhirnya?... Apa itu tadi?"

Hekkeran terang-terangan bertanya kepada Imina. Apa yang diterimanya pada akhirnya adalah sebuah tatapan yang berkata "Apa yang kamu katakan?". Namun, setelah menyadari bahwa Hekkeran benar-benar lupa, Imina membalas dengan suara lelah.

"Bilang pada bocah dari keluarga Furt itu. Bilang padanya tanggal deadline sudah dekat!"

"Yep, semacam itu."

Menjadi tersorot oleh lampu, Arche mengambil nafas dalam-dalam dan berkata dengan suara yang berat.

"-Aku terjebak dalam hutang."

"Hutang?!"

Hekkeran berseru karena terkejut. Tentu saja, bukan saja Hekkeran, Imina dan Roberdyck juga memiliki ekspresi terkejut. Karena tak ada peringkat di dalam tim mereka, pendapatan dibagi secara merata. Dan setelah dipikir kembali jumlah yang mereka dapatkan sampai sejauh ini, suatu hutang adalah hal yang aneh.

"Berapa banyak yang kamu pinjam?"

"-Tiga ratus koin emas." Mendengar balasan dari Arche, tiga orang itu saling menatap satu sama lain sekali lagi.

Jumlah yang dia pinjam adalah sesuatu yang tidak bisa dibayangkan oleh orang biasa. Itu adalah sesuatu yang bahkan para woker di level mereka tidak akan bisa didapatkan dalam sekali pekerjaan. Meskipun jumlah deposit dari permintaan saat ini adalah tiga ratus lima puluh koin, jumlah itu seluruhnya untuk tim. Setelah dikurangi oleh biaya perawatan dan juga membeli equipment dan item-item yang dibutuhkan, jumlah yang tersisa untuk masing-masing anggota hanya sekitar enam puluh koin.

Terlebih lagi, tim mereka terhitung diantara profesi worker yang top. Dengan menggunakan set kriteria yang sama dengan para petualang, mereka akan setara dengan peringkat mythrill. Meskipun pada level itu, mereka tidak bisa mendapatkannya dalam sekali pekerjaan. Itu menunjukkan seberapa banyak hutang tersebut.

Wajah Arche mulai bingung saat dia merasakan tatapan ragu dari rekan-rekannya pada dirinya.

Dia memang ingin menghindari percakapan seperti ini, jika dia tidak menjawabnya sekarang, tidak mengejutkan jika dia nantinya akan dikeluarkan dari tim.

Setelah sejenak mempertimbangkan, Arche akhirnya membuka mulut.

"...Karena keluargaku menganggapnya aib yang besar, aku tak pernah bilang hal ini kepada siapapun, namu.... Kaisar darah telah menghapus status bangsawan keluargaku."

Kaisar darah - Jircniv Rune Farlord el Nix. Terkenal karena menodai tangannya dengan darah.

Karena peristiwa tertentu, kaisar sebelumnya dipaksa pensiun. Segera setelahnya, apa yang dulunya adalah lima keluarga besar dari Empire, keluarga dari ibu kaisar darah, dituduh membunuh kaisar dan dibasmi. Keadaan menjadi asam setelahnya, dimana saudara-saudara dari Kaisar darah mati satu persatu, dan pada akhirnya, bahkan ibunya tertangkap dan binasa.

Tentu saja, ada perlawanan selama periode ini. Namun, perlawanan ini percuma bagi Kaisar darah, yang sudah mengendalikan para Knight di Empire saat dia masih menjadi putra mahkota. Dengan menggunakan kekuatan militer yang besar, setiap aristokrat yang mampu melawannya dibabat habis seperti gandum oleh sabit besar. Yang tersisa adalah mereka yang bersumpat setia kepada kaisar dari lubuk hati mereka, dan berakhir dengan pemusatan kekuatan secara mutlak kepada dirinya.

Namun, kaisar darah tidak berhenti sampai disitu. Banyak sisa-sisa aristokrat yang segera dicopot gelarnya karena tidak kompeten. Malahan, orang biasa yang mampu diberikan kesempatan untuk naik status.

Kesimpulannya, ada dua titik yang paling mengejutkan masyarakat. Pertama adalah kekuatan negeri dari kekaisaran tidak berkurang sedikitpun ketika pencopotan masal gelar para aristokrat. Kedua adalah Kaisar yang telah memperoleh semua ini hanyalah seorang bocah yang berusia sebelas atau dua belas tahun.

Tidak aneh melihat para keluarga yang kehilangan status kebangsawanannya. Namun-

"-Bahkan hingga sekarang orang tuaku masih memiliki gaya hidup sama seperti sebelumnya. Tentu saja kami tidak bisa menahan beban biayanya. Itulah kenapa orang tuaku meminjam uang dari tempat-tempat mencurigakan."

Mendengar hal ini, tiga orang itu saling menata satu sama lain.

Meskipun mereka bertiga menyembunyikannya dengan baik, perasaan gelisah, jengkel, tidak senang dan marah berlalu diantara mereka.

"-Aku percaya diri dengan kemampuan magic milikku. Aku ingin bergabung." Kalimat ini diucapkan oleh anak kecil kurus yang sedang memegang sebuah tongkat yang lebih panjang dari dirinya.

Gambaran seorang anak kecil dengan wajah tanpa ekspresi, yang sedang memegang tongkatnya dengan kedua tangan sambil berdiri di depan mereka, tiba-tiba datang kembali ke dalam ingatan Hekkeran dan yang lainnya. Lalu, gambara dari wajah yang bengong setelah mereka melihat penampilan dari kekuatan Arche dalam magic datang di kepala mereka, bergema dengan nostalgia.

Di dalam dua tahun yang berlalu, setelah mengalami berbagai petualangan dan selamat dari petualangan dimana bahkan satu gerakan yang salahpun akan menghasilkan kematian, uang yang mereka peroleh berjumlah sangat menjanjikan. Namun, equipment Arche sangat sedikit yang berubah sejak awal.

Alasan itu akhirnya diketahui.

"Apakah itu benar? Apakah aku harus pergi dan berbicara baik-baik dengan mereka?"

"Kurasa sudah saatnya orang tuamu mendengarkan suara dewa. Tidak, tidak, mungkin mereka harus bertemu dengan tinju-tinju dari dewa sebelumnya."

"Arche, aku tidak ingin terdengar buruk mengatakan hal ini namun kamu tidak memiliki suara untuk pekerjaan ini."

"-Tidak apa. Bagi seseorang yang membutuhkan uang, aku bisa memahami jika suaraku akan membahayakan karena masalah hutangku."

Itulah artinya dengan dibutakan oleh keserakahan.

"-Sebenarnya, aku memiliki ide yang mungkin akan berakhir dikeluarkan dari tim ini."

"Apa yang kamu katakan? Setelah memiliki seorang magic caster yang seahli dirimu bergabung dengan tim kami, adalah kerugian yang sangat besar bagi kami jika begitu saja melepaskanmu."

Kalimat ini bukan bermaksud menenangkan. Itu memang sebenarnya.

Innate talent dari Arche. Sepasang mata yang diberikahi oleh keajaiban, telah membantu tim Hekkeran berkali-kali di masa lalu.

Jika sebuah nama harus diberikan kepada innate talent Arche, 'All-Seaing Eyes' mungkin yang paling cocok untuk menjelaskannya.

Magic Caster Arcane terus dikelilingi oleh aura yang tidak terlihat menyelimuti tubuh mereka. Namun, Innate talent Arche membuatnya bisa melihat itu secara langsung. Bukan hanya itu, dia bahkan mampu melihat magic tingkatan apa yang mampu digunakan oleh lawan.

Keunggulan karena mampu mengukur level kekuatan dari lawan tidak usah dikatakan.

Hanya ada satu saja orang lain yang Hekkeran tahu di dalam Empire yang juga memiliki kemampuan ini. Dan orang itu adalah magic caster tertinggi di Empire - Fluder Paradyne.

Meskipun mata mereka adalah satu-satunya yang sama, itu menunjukkan seberapa berharganya Arche, karena dia sebanding dengan Fluder.

"Tidak kukira Akademi Magic mau melepaskan anak yang berbakat seperi itu."

"Tepat sekali. Mampu menggunakan magic dengan tingkatan yang sama denganku di usia yang masih muda benar-benar tidak bisa dipercaya. Mungkin Arche bisa meraih tingkat 6 di masa depan."

"-Kurasa itu akan sangat sulit diraih. Namun, aku akan senang jika kemungkinan itu ada."

Saat suasana yang tadinya hancur perlahan kembali, Hekkeran bertepuk tangan. Perhatian setiap orang sekali lagi terfokus pada topik kali ini.

"Kalau begitu sekarang, permintaan ini, apakah kita menerimanya atau tidak? -Roberdyck."

"Aku tidak keberatan."

"Imina?"

"Mengapa tidak melakukannya saja? Ini adalah tipe pekerjaan yang selalu aku ingin lakukan."

Pekerjaan yang diberikan kepada para woker biasanya bukanlah hal yang remeh. Hanya beberapa hari yang lalu, mereka masih berfokus pada dataran Katze menumpas undead. Pekerjaan seperti itu sangat berbeda dibandingkan dengan apa yang ditawarkan sekarang.

"Kalau begitu-"

"-Jika itu karena aku, tolong jangan. Meskipun jika kita menolak penawaran kali ini aku masih memiliki banyak cara lain."


Tiga orang itu saling menatap, dan sebuah senyum lalu muncul di wajah Imina.

"Tidak mungkin, jika dipikir-pikir, permintaan kali ini bukanlah pekerjaan buruk yang biasanya. Hadiahnya juga sangat banyak. Ya kan, Rob?"

"Begitulah. Itu bukan karenamu sama sekali. Ada banyak peluang menemukan item-item di dalam reruntuhan. Bukankah begitu, Hekkeran?"

"Begitulah, Arche. Meskipun sayang sekali kita tidak bisa terknal karena kita adalah penjelajah pertama dari reruntuhan itu."

"-Aku berterima kasih sedalam-dalamnya."

Melihat Arche merendahkan kepalanya, tiga orang itu saling melihat satu sama lain dan tersenyum.

"Kalau begitu, Arche dan aku akan pergi dan menukarkan lempengan ini dengan uang tunai. Kalian berdua pergilah dan persiapkan item-item yang dibutuhkan untuk petualangan ini."

Item-item yang dibutuhkan untuk seorang petualang bisa termasuk hal-hal seperti ini tali dan minya, dan juga item-item magic tertentu. Untuk seseorang dengan pribadi yang teliti seperti Roberdyck, dan Imina yang memiliki skill seorang thief, pekerjaan semacam ini sempurna bagi mereka. Di lain pihak, seseorang bisa mengatakan Hekkeran tidak cocok dengan tugas-tugas seperti ini.

"Baiklah semuanya, mari kita mulai!.... Arche."

Menoleh ke arah Arche yang sedang memiringkan kepalanya dengan penjelasan yang membingungkan, Hekkeran akhirnya meneriakkan apa yang ingin dia katakan sebelumnya.

"Pendapatan dari pekerjaan ini tidak cukup untuk menutupi hutangmu."

"-Tidak masalah. Sebanyak ini sudah cukup untuk memberikan perpanjangan tanggal deadline."

"Kamu boleh meminjamnya dari kami semua."

"Benar sekali. Kamu selalu bisa membayar kami nanti menggunakan pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan di masa depan."

Tentu saja tidak akan diberikan gratis karena para anggota 'Foresight' adalah setara.

"-Tahan saja untuk sementara. Aku sudah mengembalikan jumlah terbesar dari yang dipinjam oleh orang tuaku. Tapi berikan aku waktu untuk mempertimbangkannya lagi dalam-dalam."

"Tidak apa. Santai saja."

Keempat orang itu saling menatap satu sama lain terakhir kalinya sebelum menuju ke tempat untuk memenuhi apa yang ditugaskan kepada mereka.

16 komentar:

koffie mengatakan...

makam, itu nazarik yaa, klw iya sedih banget dahh, masuk ke lubang neraka langsung, mereka itu
msh untung klw nnt dibiarkan kan mati sama demigure, klw di hidupkan cuma buat jadi makhluk ternak , mati daah, lebih mengerikan dari pada kematian itu :D

Unknown mengatakan...

Akhirnya.. mimin posting lagi

Anonim mengatakan...

Akhirnya update juga -_-
Tetap semangat min

Unknown mengatakan...

Tq min semangat trd :d

Ramiris mengatakan...

Ty min

Brian Torao mengatakan...

sankyu overlord vol.7 bab 1 bag. 2

Cecs mengatakan...

Ngambil Quest Bunuh diri ke Nazarick ckckckck...

ammof mengatakan...

"Ulo maranai gepuk" ular menghapiri pemukul kwkw

Unknown mengatakan...

Bodoh masuk makam sekaligus pemakaman mereka sendiri

Iriansyah Zhein Alfarezy mengatakan...

Quest bunuh diri tuh namanya,wkwkkw

Anonim mengatakan...

yang udah baca tolong jangan spoiler wkwkk

Akira mengatakan...

Pada intinya mereka sepakat dengan undangan kematian mereka😂😂
Dan siapa yg menyebarkan informasi ituh??
Apakah sengaja kah penghalang nazarik di tiadakan?

Unknown mengatakan...

hohoohohoh bundir yang menyenangkan,, semuakan bahagia.....

AlwaysFree mengatakan...

Jadi kenyataan... Kok lu bisa tau ya

espada mengatakan...

mungkin dya punya indra ke 6 atau mungkin dukun santet. hahhaha

Anonim mengatakan...

itu mah indra ke7