Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

07 Februari, 2016

Overlord - Vol 4 - Chapter 1 Part 3

Departure - Keberangkatan

Part 3


Overlord Light NovelLantai sembilan dari Great Tomb of Nazarick. Lantai ini memiliki banyak ruangan dengan berbagai tipe. Tak usah dikatakan bahwa di lantai ini termasuk ruangan anggota Guild dan para NPC, tapi juga termasuk tiruan dari pemandian umum yang besar, kafetaria, salon kecantikan, toko-toko baju, toko-toko grosir, salon fitness, salon kuku dan banyak ruangan fasilitas tipe lain.

Pembuatan ruangan ini tidak memiliki mekna yang sebenarnya untuk permainan game. Itu karena para pemain disini memiliki kedekatan dengan hal-hal ini, atau mungkin karena pemain mengejar kota ideal mereka, atau mungkin sangat mengharapkan fitur-fitur ini karena kondisi pekerjaan yang parah di dunia nyata.

Di dalam ruangan-ruangan ini, ada sebuah ruangan tertentu yang managernya adalah salah satu deputi chef dari Great Tomb of Nazarick. Meskipun kemampuannya biasa digunakan di kafetaria, menurut hari-hari tertentu dalam seminggu dan siang hari dia akan datang ke ruangan ini dan membuat persiapan bagi mereka yang akan berhenti mengunjunginya.

Ruangan ini dirancang dengan konsep sebuah bar dengan beberapa pelanggan reguler dan diterangi dengan cahaya lembut dan remang-remang.


Ada rak dengan jajaran alkohol di belakang meja counter dan delapan kursi. Meskipun ini hanya fitur, sudah cukup nikmat. Deputi chef berpikir tempat seluaas ini adalah istananya, dan memberikan kepuasan yang besar sekali dan kegembiraan.

Namun suasana di tempat ini juga bergantung pada pelanggan-pelanggan dengan selera yang bagus. Dia menyadari ini adalah pelanggan pertama untuk hari ini yang dipersilahkan masuk.

Glug, glug, glug, phew--

Membuat suara seperti seseorang yang meneguk habis minumannya.

Sambil mengusap gelap, dia berpikir sendiri: bagi orang yang minum seperti itu, ada tempat yang lebih cocok.

Faktanya, lantai sembilan juga memiliki ruangan umum dan fasilitas kedai, jadi tidak perlu mereka yang ingin minum datang ke bar ini.

Deputi Chef berusaha untuk memberikan wajah tenang tanpa perubahan melihat pemandangan dari seseorang yang menenggak habis gelas bir 500mg lalu memukulkannya ke meja.

"Sekali lagi!"

Merespon permintaan pelanggannya, deputi chef menyuntikkan aliran Vodka yang disuling dengan cara Polandia terus menerus, dan menyuntikkan makanan yang berwarna biru.

Dia lalu perlahan menyerahkan gelasnya.

"Minuman ini disebut 'Lady's Tears' (Air mata gadis)"

Pelanggan yang melihat minuman itu dengan curiga. Setelah diberitahu namanya dan karena dia tidak melihat proses pencampuran cocktail, pelanggan itu menunjukkan ekspresi berterima kasih.

"Ah, apakah menyebarkan warna biru mensimbolkan air mata?"

"Ya, seperti yang anda katakan."

Dia berbohong.

Wanita yang meraih gelas itu, menempatkannya di mulut dan mengeringkannya dalam sekali teguk seperti seseorang dengan segelas susu setelah mandi.

Tanpa ragu dia memukulkan gelas kosong itu ke meja counter seperti minuman sebelumnya.

"Huu, rasanya sedikit mabuk~"

"Anda meminumnya terlalu cepat, jadi mau bagaimana lagi. Bagaimana jika selesai sedikit lebih cepat malam ini?"

"Tidak aku tidak ingin kembali."

"Begitukah..."

Sambil mengelap gelasnya, dia merasa sedikit jengkel dengan tatapan wanita itu.

Ingin mengatakan sesuatu, namun tidak mau mengeluarkannya, itulah kenapa wanita memang menjengkelkan. Seorang pria lebih cocok untuk tempat semacam ini, bukan wanita yang menjengkelkan. Menolak wanita masuk... adalah tidak mungkin, itu akan sangat tidak sopan kepada para Supreme Being. Aku benar-benar mengacaukannya kali ini.

Yang mengundangnya tidak lain adalah dirinya sendiri. Ini adalah hasil dirinya yang menyapa wanita itu karena khawatir dengan lantai sembilan ketika melihat mukanya yang kusut. Sekarang dia menyesali tindakannya, tapi karena dia sudah menawarkan sebagai tuan rumah, sangat perlu baginya untuk menunjukkan sikap sebagai pemilik bar kepada pelanggan.

Meskipun aku membuat minuman yang kubuat dengan malas, aku harus menangani ini dengan benar!

Setelah bertekad, dia bertanya:

"Ada masalah apa, Shalltear-sama?"

Saat itu wanita tersebut, Shalltear, bersiap menjawab seakan dia menunggu dari tadi pertanyaan ini ditanyakan, membuktikan bahwa dugaannya tepat.

"Maaf, tapi aku tidak ingin membicarakannya."

berhenti bercanda. Wajah deputi chef akhirnya berubah, karena dia adalah manusia jamur, wanita itu tidak bisa memahami gerakan wajahnya. Tidak pula dia mengatakan apapun, hanya terus bermain dengan gelas minum di counter.

"Sedikit mabuk?"

"...Ya, itu benar."

...Itu tidak mungkin.

Shalltear kelihatannya merasa dia sudah mbauk, tapi dia yakin bahwa itu tidak mungkin.

Mabuk dan racun adalah jenis yang sama, jadi seseorang yang memiliki kekebalan absolut terhadap racun tidak mungkin bisa mabuk. Tentu saja, Shalltear, yang datang ke toko ini melepas item yang menetralkan racun, atau tahu bahwa dia tidak akan mabuk dan hanya ingin menikmati suasananya.

Kecuali, Shalltear memang asli merasa dia telah mabuk, mabuk karena suasananya.

Apa yang harus dilakukan? Dia pikir. Untungnya saat itu dia mendengar suara dering penyelamat. Dia menurunkan kepalanya kepada pelanggan yang tiba.

"Selamat datang."

"Senang bertemu denganmu, Piki."

Orang yang meneriakkan julukan kepadanya karena penampilannya yang seperti jamur. Dia adalah pelanggan tetap disini, asisten kepala pelayan dengan nama Eckleya, ditemani pelayan pria yang membawanya.

Seperti biasa, Eckleya diletakkan di tempat duduk tanpa bersuara. Bagi Eckleya yang satu meter tingginya, duduk di kursi bar yang tinggi adalah tugas yang sulit.

Piki merasa aneh bahwa Shalltear tidak menyapanya. Dia menoleh kepada Shalltear, dan menemukan wajahnya menghadap ke bawah seakan bergumam sesuatu. Mendengarkan dengan hati-hati, kelihatannya Shalltear membuat permintaan maaf kepada Supreme Being.

Eckleya memesan wine dengan penampilan muluk yang palsu:

"Yang itu."

"Mengerti"

Mendengar itu, hanya ada satu minuman tertentu yang melayang di otaknya, yang mana termasuk dalam sintesis dari sepuluh spirit kuat yang berbeda untuk memproduksi sepuluh minuman berwarna: the Nazarick.

Penampilan luarnya sangat cantik, dan rasanya sangat memuaskan, dengan pelanggan biasa yang sering memberi komentar bahwa minuman ini layak memiliki nama Nazarick. Namun itu bukan sesuatu yang dia rekomendasikan kepada yang lainnya.

Untuk membuatnya semakin nikmat, dia harus melewati banyak trial dan error, dan masih belum lengkap.

Dengan gerakan yang ahli dia memproduksi minuman sepuluh warna, dan meletakkan di depan Eckleya.

"Nona di sebelah sana, silahkan coba ini."

Setelah itu, suara 'plick...plock...bang' bisa terdengar.

Eckleya ingin menggeser gelas itu kepadanya di meja counter. Namun gerakan itu adalah sesuatu yang hanya dilakukan di dalam manga atau dilakukan oleh orang yang memiliki skill hebat dan pastinya bukan seekor pinguin yang bisa melakukannya.

Piki mengambil gelas yang terjatuh, memastikan tidak hancur dan mengeluarkan nafas lega. Dia lalu mengeluarkan kain dan mengelap minuman yang tumpah dari meja counter. Dengan  mata tidak senang, dia berbicara lirih:

"Bisakah anda menahan diri untuk tidak melambaikan sirip anda ke sekitar? Jika anda terus melakukan itu, saya akan letakkan anda ke dalam basok dan mendorong anda keluar."

"...Aku benar-benar minta maaf."

Mengetahui keberadaan Eckleya untuk pertama kalinya, Shalltear mengangkat kepalanya dan menyapa.

"Ah, ternyata Eckleya. Lama tak jumpa."

"Lama...Bukan kita saling melihat setiap kali aku datang ke lantai sembilan."

"Begitukah?"

"Ya, memang, tapi... aku jarang melihatmu di bar ini. Aku kira hanya guardian seperti Demiurge yang kemari. Terakhir kalinya, dia dan Cocytus kemar bersama-sama untuk mengapresiasi minuman mereka dengan tenang."

"oh, begitukah?"

Mendengar ucapan temannya, mata Shalltear terbuka.

"Ada apa? Mengapa kamu bertingkah seperti ini?"

"Bukan masalah apapun...Tidak... aku melakukan kesalahan besar, itulah kenapa aku ingin mencari ketenangan di dalam alkohol, seperti yang dilakukan oleh orang yang gagal."

Eckleya membuat isyarat wajah yang halus kepada Piki, diam-diam bertanya "Ada apa dengan gadis ini?", tapi Piki tidak menjawab ini dan hanya menggelengkan kepala.

Karena dia ingin memberi mereka pengalaman minum yang nikmat, dia bertanya:

"Untuk mencerahkan suasana hati, bagaimana kalau jus apel?"

Kedua orang itu terkejut mendengar saran itu.

"Terbuat dari apel yang diambil dari lantai enam."

Rasa ingin tahu mereka meningkat dan keduanya menganggukkan kepala bersama-sama. Reaksi mereka yang lurus itu memberi Piki rasa kepuasan yang kuat.

Apa yang diletakkan di meja mereka adalah dua porsi jus apel yang biasa-biasa saja. Matanya melayang kepada pelayan pria, tapi seperti biasanya, tawarannya ditolak.

Tentu saja, Eckleya memiliki paruh penguin, jadi dia tidak lupa untuk memasukkan sedotan.

"Rasa yang menyegarkan."

"Meskipun tidak buruk, masih kurang nendang...Mungkin kurang manis?"

Itu adalah kesan dari kedua orang itu setelah menghabiskannya dalam sekali jalan.

"Mau bagaimana lagi. Aku mencicipi sampelnya ketika dibawa kemari, dan membandingkannya dengan yang disimpan di Namun, rasanya memang kurang."

"Ada pohon apel di lantai enam? Aku tidak tahu jika ada satu pohon disana."

Kemanapun Shalltear mendengar kesan ini sebelumnya, dia memberikan jawaban yang benar sebelum Piki membalas:

"Jangan-jangan itu adalah salah satu pohon yang dibawa pulang oleh Ainz-sama? Aku dengar dari Albedo bahwa beliau sedang melakukan percobaan untuk melihat apakah pohon di luar bisa ditanam di dalam Nazarick, sebagai persediaan bahan yang terbatas."

Piki juga dengar ini.

Selain itu, Ainz juga menerima berbagai macam makanan dari luar karena itu adalah tugasnya untuk memastikan jika memungkinkan untuk memproduksi kemampuan untuk menguatkan makanan.

"Benar sekali, aku juga mendengarnya. Jika rencananya lancar, selanjutnya adalah memanen kebun buah, tapi kelihatannya manis masih kurang jauh."

"Tidak, bukannya tidak bisa diminum. Aku lebih memilih ini jika ak mencari manis yang segar."

"...Lalu siapa yang sedang melakukan panen saat ini? Aura dan Mare sedang keluar, jangan-jangan tanggung jawab ini... diberikan kepada monster-monster?"

"Tidak, tidak. Itu diperintahkan kepada spirit hutan yang dibawa oleh Ainz-sama kembali dari luar."

Penasaran siapa itu, Eckleya membuat ekspresi penasaran, sedangkan Shalltear mengeluarkan ekspresi menyadari.

"Ada apa? Apakah ada orang baru yang bergabung dengan Nazarick?"

Shalltear menjawab pertanyaan Eckleya. Meskipun Piki telah melihat spirit hutan, dia tidak tahu bagaimana situasi akhirnya jadi dia memasang telinga lebar-lebar untuk mendengarnya.

Kelihatannya spirit hutan dibawa kembali setelah pertempuran untuk memastikan kerjasama para guardian. Sebagai hasil dari beberapa perjanjian, mereka datang ke Nazarick dan menjadi petani apel.
TL Note : Event dari Drama CD 1

"Nazarick juga berevolusi, menjadi lebih kuat."

Baik Piki dan Shalltear setuju dengan kalimat Eckleya.

Sebagai deputi chef, Piki tidak tahu rencana masa depan dari Great Tomb of Nazarick. Tapi sekarang dia mengerti bahwa Ainz Ooal Gown, yang terakhir dari Supreme Being, telah melakukan usaha keras untuk mendapatkan kekuatan di dunia ini dan menjadi lebih kuat.

"Oh begitu. Di masa depan mungkin akan ada lebih banyak makhluk seperti spirit hutan yang bergabung ke peringkat Nazarick."

Shalltear menggembungkan pipinya dan menyalurkan ketidakpuasannya kepada Eckleya.

"Aku tidak suka itu. Karena tempat ini diciptakan oleh Supreme Being... Mengapa makhluk-makhluk kotor itu diizinkan berkeliaran di tanah ini?"

Dia juga memiliki sentimen yang sama. Tempat ini diberkati dengan kehadiran para Supreme Being. Bagi siapa yang lahir di tempat ini, pemikiran orang luar yang diperbolehkan memasuki membuat mereka mengerutkan dahi, tapi ada point yang lebih penting daripada pemikiran pribadi.

"Kita harus bersabar terhadap ini. Lagipula, Ini adalah keputusan Ainz-sama."

Supreme Being tertinggi, keputusan Ainz Ooal Gown adalah absolut. Jika dia mengatakan hitam kepada yang putih, maka itu pasti hitam.

"Aku tidak bermaksud meragukan keputusan Ainz-sama!"

Kepada Shalltear yang panik, kedua orang lainnya mengangguk setuju.

"Maka di masa depan kita juga harus menjadi contoh yang baik, menunjukkan loyalitas lebih kepada Ainz-sama. Aku kira tidak seorangpun yang akan memberontak kepada Ainz-sama."

"Itu benar. Ngomong-ngomong, bagaimana Shalltear? Jika kamu bergabung denganku sekarang, aku akan memberimu status yang lebih tinggi di masa depan."

Eckleya memulai pembicaraan rekrutmen biasanya - yang mana tak pernah berhasil, tapi disela oleh teriakan aneh.

"Hyaaaa~~"

Kedua orang itu menatap langsung kepada Shalltear yang menutupi kepalanya dan tak henti-hentinya mengucapkan sumpah setianya.

"...Ada apa? Nadanya juga berbeda dari nada biasanya."

Merespon Eckleya yang terkejut, Piki menggelengkan kepala dan mengangkat bahunya.

"Entahlah?"

Overlord Light Novel

9 komentar:

fauzan mengatakan...

TY udah mau translate min :3

Curhatan Seorang Anak Muda mengatakan...

thx min untuk terjemahannya anda sangat membantu!

Anonim mengatakan...

Puk puk puk shaltier...

brian torao mengatakan...

sankyu overlord vol 4 bab 1 bag. 3

AlwaysFree mengatakan...

Tumben gk di atas

Unknown mengatakan...

Sangkyuuu min maaf kalo baru comments sekarang hehe....

Hunter mengatakan...

Lebih mantap novelnya daripada animenya..tq min

FANTASY mengatakan...

Sbutan Supreme Being trdengar kurang pas di telinga

Tekek hijau mengatakan...

Enakan ini, keren. Saprimbing, naice