Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

30 Januari, 2016

Overlord - Vol 3 - Chapter 3 Part 3

Confusion and Control - Kekacauan dan Pengendalian

Part 3


Overlord Light Novel Bahasa Indonesia"Silahkan, silahkan, silahkan, Momon-san, silahkan cari tempat duduk yang kosong."

Ada enam pria di ruangan itu, tiga orang yang berarmor lengkah dan bertampang seram. Pria lainnya, meskipun terlihat kuat dan berwibawa tetapi tidak memakai armor, berdiri dan mempersilahkan Ainz. Ada pria lain yang kurus dan terlihat selalu gelisah mengenakan jubah. Pria terakhir adalah seorang pria gendut di sudut ruangan.

Setelah Ainz duduk dengan tatapan semua orang disana kepadanya, pria yang sedang berdiri langsung membuka mulutnya lagi.

"Mari saya perkenal diri dulu. Saya adalah pemimpin dari Guild Petualang kota ini, Burdon Issac."

Pria paruh baya itu terlihat sangat mumpuni dan penuh semangat.

Mengeluarkan suasana seorang veteran ratusan pertempuran, seharusnya tidak ada yang meragukannya sebagai warrior yang luar biasa.

"Ini adalah pak walikota, Panasolei Gierge Di Leitenmaya-san."


Setelah Ainz mengangguk sedikit, Panasolei sedikit melambaikan tangan meresponnya.

Gendut---tidak, sejujurnya, pada dasarnya seluruh tubuhnya memang gendut. Perutnya penuh dengan lemak yang menggelambir, dan bahkan dagunya terdiri dari lemak berlebih. Karena tertutupi oleh lemak, wajahnya terlihat seperti anjing bulldog yang gemuk luar biasa.

Rambut pada kulit kepalanya sudah cukup tipis untuk memantulkan cahaya, dan sisa rambutnya sudah berubah putih.

"Momon-san, senang bertemu denganmu."

Mungkin karena hidung yang besar, tapi ketika dia berbicara dia seperti mengeluarkan suara "fuee". Ainz sekali lagi mengangguk mengakui si gendut, seperti babi ini.

"Orang ini adalah pimpinan Guild Magician E-Rantel Theo Rakesheer."

Pria itu sangat kurus, seperti bambu, sambil mengeluarkan sifat gugup, pria itu mengangguk kepada Ainz.

"Seperti dirimu, tiga orang pria ini diundang untuk bergabung dengan kita. Mereka semua adalah wakil dari tiga tim petualang E-Rantel yang kami banggakan. Dari kanan ke kiri adalah wakil dari Kuragura, Igavaruji-san, wakil Sky Wolf, Berette-san, dan wakil Rainbow, Mokunaku-san."

Postur ketiga orang ini sangat agung dan mengeluarkan kesan kuat, cocok dengan warnanya -- mythrill -- dari logam yang menggantung di leher mereka. Meskipun equipment yang mereka pakai tentunya sampah bagi Ainz, bagi para petualang di kota ini itu relatif lebih baik.

Masing-masing mata orang itu membawa emosi berbeda, tapi satu sentimen yang sama diantara mereka semua adalah rasa penasaran.

Salah satu dari mereka -- wakil Kuragura, Igavaruji, menatap dengan mata tajam kepada Ainz yang sedang duduk dan bertanya dengan dingin:

"Sebelum ini, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan, pimpinan Guild Issac. Aku tak pernah mendengar nama Momon. Karena dia adalah kelas mythrill, dia seharusnya membuat prestasi yang cukup layak ya kan? Apa yang sudah dia lakukan?"

Meskipun nada yang dia keluarkan sedikit memusuhi, Issac, yang kelihatannya tidak tahu hal itu, dengan riang menjawab:

"Prestasinya adalah termasuk menjinakkan Virtuous King of the Forest, dan menyelesaikan insiden kuburan tadi malam."

"Insiden Kuburan?"

Berbeda dari Igavaruji yang bingung, wakil tim petualang Rainbow Mokunaku terlihat terperangah.

"Jangan-jangan itu adalah insiden yang melibatkan undead dalam jumlah besar?"

"Fueee--kamu cukup tahu banyak. Berita itu sangat menyusahkan, itulah kenapa perintah yang meminta agar informasinya tidak bocor sudah dikeluarkan. Darimana kamu dengar ini?"

Entah karena hidungnya yang sedang tersumbat atau tidak, sebuah suara "fuee" akan sering terdengar selama dia berbicara. Itu juga bisa karena dia menggunakan mulutnya untuk bernafas dan nadanya hampir tidak berirama. Rasanya sedikit aneh, seakan dia memainkan sebuah skrip kata demi kata.
"Maaf walikota, aku juga sedikit mendengarnya, dan kenyataannya sulit untuk menjawab pertanyaan anda tentang sumber darimana itu bisa terdengar. Selain itu, saya tidak tahu detilnya lagi."

Saat mata mereka bertatapan, keduanya tersenyum. Mokunaku memiliki senyum paslu sementara walikota memiliki senyum yang masam.

"Fueee--- kedengarannya seperti bohong, kelihatannya seperti bohong, tapi biarkan saja. Seharusnya ada banyak orang yang tahu tentang insiden undead itu. Fueee--maaf, aku tidak bermaksud menyela."

"Itu tidak masalah walikota. Karena Guild sudah memutuskan dan percaya bahwa Momon-san layak menjadi petualang dengan peringkat mythrill."

"Hanya itu? Karena menyelesaikan satu insiden? Bagaimana dengan para petualang yang telah melalui tes naik peringkat dan naik secara bertahap? Apakah mereka tidak akan mendendam?"

Persyaratan minimum dari sebuah kesopanan yang ditunjukkan kepada Issac tadi benar-benar telah hilang saat Igavaruji dengan terang-terangan bermaksud memusuhi. Saat itu, suara dingin yang lain bergabung dari samping.

"Hey Pemimpin Guild, jelaskan dengan sejelas-jelasnya. Sejujurnya, aku memiliki sentimen yang sama. Aku tidak setuju dengan peringkat mythrill Momon-san."

Yang menyela dari samping adalah pimpinan Guild Magician -- Rakesheer. Dia mengeluarkan ekspresi mengejek di wajahnya, tapi Ainz mengerti ekspresi itu adalah fakta yang tidak langsung diarahkan kepadanya, tapi Igavaruji menunjukkan senyum ramah kepada Rakesheer.

"Diantara pemimpin guild Magician dan Aku, pemikir hebat memiliki pemikiran yang sama."

"ho, ho, ho."

Seakan mendengar sesuatu yang lucu, bibir tipis Rakesheer menjadi semakin melengkung lebih tipis lagi. Ini bukanlah ekspresi baik, karena matanya dengan jelas menunjukkan penghinaan.

"Begitukah? Aku merasa pandanganmu dan pandanganku berbeda bagaikan malam dan siang."

"Apa maksudmu dengan itu--"

"Itu benar, jangan berdebat Igavaruji-san. Beberapa orang di dalam Guild bahkan merekomendasikan Momon-san seharusnya adalah kelas Orichalcum."

"Apa!"
Wajah Igavaruji menunjukkan ketidakpercayaannya.

Melihat ekspresi itu, seluruh wajah Rakesheer berubah tersenyum.

"Dengan hanya dua orang, Momon-san--tidak, ditambah Virtuous King of the Forest, ketiganya menerobos ribuan undead, dan mengalahkan individu-individu di tengah-tengah mereka melaksanakan ritual iblis."

"--Sesuatu seperti itu sederhana saja jika kamu cukup menjadi tidak kelihatan!"

Rakesheer dengan helaan nafasnya yang dramatis dan berkata:

"Apa yang kamu bilang memang benar. Jika aku berpikir seperti itu, maka Momon-san seharusnya bukan kelas Orichalcum. Namun beberapa bagian tulang undead menunjukkan kekuatan sebenarnya dari Momon-san."

Setelah Rakesheer mengatakan kelimat ini, dia melihat kepada Ainz dengan mata suram yang sedang mengenakan armor gelap.

"...Tulang-tulang dari skeletal dragon. Momon-san membunuh undead menakutkan dengan pertahanan absolut terhadap magic."

"Itu, itu...! Se.Skeletal Dragon memang benar sangat kuat! Tapi meskipun begitu, bahkan petualang kelas mythrill bisa mengalahkan--"

"--mengalahkan dua sekaligus?"

"Apa!"

Mulut-mulut yang terperangah tidak hanya berasal dari Igavaruji, tapi juga dari dua orang petualang lainnya. Lalu, cara mereka berdua melihat Ainz kelihatannya telah sedikit berubah, seakan mencoba untuk mengukur kedalaman kemampuannya.

"Sisa dari dua Skeletal Dragon masih ada di tempat kejadian. Dengan waktu yang sangat pendek seperti itu, bisakah timmu mampu untuk menerobos ribuan undead, mengalahkan dua skeletal dragon dan membunuh otak-otaknya, mencegah mereka rencana mereka berjalan? Diantara para petualang yang menuju ke kuburan, mereka bahkan menyaksikan wraith, jiwa bingung yang telah mati, dan undead kuat lainnya."

Igavaruji tanpa bisa berkata apapun menggigit bibirnya.

"Biarkan kuberi pertanyaan lagi. Menurut dugaan orang-orang, disaping Momon-san ada juga seorang wanita di timnya. Wanita muda itu adalah seorang magic caster. Melawan Skeletal Dragon, yang memiliki ketahanan absolut terhadap magic, dia bisa dikatakan sangat tidak berdaya. Di dalam situasi tersebut, jika kamu kelihatannya hanya memiliki dua orang saja... Tidak, termasuk Virtuous King of the Forest, tiga orang, apakah itu cukup untuk menyelesaikan prestasi semacam itu?"

Rakesheer membungkuk hormat kepada Ainz:

"Sebagai salah satu wakil kota ini, saya mengucapkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada Momon-san. Jika bukan karena respon anda yang cepat, siapa yang tahu berapa banyak nyawa yang akan dikorbankan. Aku ingin sekali berterima kasih secara pribadi, jika anda butuh apapun, anda hanya perlu mengatakannya dan saya akan melakukan apapaun yang mungkin untuk membantu."

"Anda terlalu memuji saya, pemimpin Guild Magician. Saya hanya menerima permintaan Bareare-san dan menyelesaikan masalah, itu saja."

"ho ho ho ho..."

Rakesheer tertawa keras, penuh dengan kekaguman.

"Saya yakin sekali anda layak mendapatkan Orichalcum...tidak, bahkan bisa juga kelas adamantium. Untuk meraih prestasi seperti itu dengan kelompok yang kecil, dan sangat rendah hati, bahkan membuatnya terdengar seperti kegiatan rutin. Aku dengar teman anda mampu menggunakan magic hingga tingkat tiga... itu tidak benar ya kan?"

"Saya senang dengan pujian anda....tapi, saya tidak ingin menunjukkan kartu saya dengan mudah."

"Begitukah, sayang sekali."

Saat Ainz dan Rakesheer bergurau, sikap mereka membuat Igavaruji semakin marah dan dia dengan suara keras berteriak:

"Timku pasti akan mampu menanganinya jika kami ada disana! Pada awalnya, memiliki anggota sedikit itu adalah masalahnya sendiri! Itu pasti karena ada cacat pada kepribadiannya sehinggat tidak mampu mengumpulkan banyak anggota!"

Suasana ruangan itu menjadi tegang. Seakan mendinginkan panas, suara serak "fueee" keluar.

"Mari kita akhiri diskusi ini disini. Semuanya yang hadir berkumpul disini bukan untuk berdebat sendiri kan?"

Mendengarkan suara fueee, Igavaruji akhirnya duduk. Namun dia masih memendam kemarahan yang sangat kepada Ainz. Melihat ini, dua orang pemimpin Guild hanya bisa menggelengkan kepala.
"Aku bisa mengerti perasaan mereka yang menghargai kekuatan, tapi ini bukan masalah utama saat ini, kita harus menyelesaikan pertanyaan secepatnya ya kan?"

"Pak Walikota, terima kasih."

"Ah? Meskipun aku tidak tahu mengapa kamu berterima kasih padaku, silahkan lanjutkan. Sejujurnya aku tidak jelas tentang apa yang sedang terjadi."

"Baiklah. Jika ini bisa langsung dilaporkan, akan semakin lebih baik..."

"Jangan khawatir. Aku juga sibuk menghadapi masalah yang terkait dengan Stronoff-san."

Suara "fueee" yang lain keluar.

"Mengenai masalah utama--"

"Sebelum itu, setidaknya sopan santun dibutuhkan. Bukankah seharusnya kamu melepaskan penutup kepalamu?"

Dengan nada menyindir, Igavaruji sekali lagi menyela. Meskipun itu benar, itu masih mengganggu, dan para petualang lainnya hampir mengerutkan dahi.

"Tidak masalah, apa yang dia katakan memang benar, aku memang tidak sopan."

Tapi ketika Ainz pelan-pelan melepas penutup kepalanya, dia menunjukkan wajah palsu yang dia buat dengan magic. Tampilannya biasa, tidak tampan.

"Karena aku datang dari negeri asing, untuk menghindari masalah, aku memakai penutup kepala ini terus. Maafkan ketidak sopananku."

"Che, orang asing."

"Sudahlah, Igavaruji. Para petualang yang melindungi umat manusia dari ancaman monster tidak dipisahkan oleh batasan negara. Protesmu terhadap peraturan guild yang tidak tertulis sejak dulu benar-benar membuatku malu sebagai sesama petualang."

Saat Igavaruji akan menyela dengan protes lain, dia menyadari semuanya disini memiliki opini yang sama, jadi dia menahan diri dan diam.

"...Karena aku orang luar, diperlakukan dengan prasangka sudah hal yang biasa."

Kalimat Ainz membuat beberapa orang tersenyum masam. Wajah Igavaruji berubah warna karena marah, tapi ketika Ainz memakai penutup kepalanya lagi, tidak ada lagi yang protes.

"Kalau begitu, aku harap tidak ada lagi yang protes tentang topik itu. Aku berharap untuk segera menyelesaikan masalah utama."

"Karena ada yang telat, aku belum mendengar isinya."

"Maafkan aku tentang ini, tolong maafkan aku."

Ainz merendahkan kepalanya karena meminta maaf sebenar-benarnya. Ketika dia seorang pekerja kantoran, dia sering merasakan hal yang sama ketika rapat hanya akan dimulai setelah seluruh anggota hadir, dan sebagai hasilnya dia harus menekan keinginannya untuk segera pulang ke rumah. Karena itu dia benar-benar tahu bagaimana rasanya.

Dengan permintaan maaf yang jelas dan jujur, berlawanan dengan sikap sinis dan sarkastik yang ditunjukkan Igavaruji, Ainz ternyata lebih mulya. Sebuah helaan nafas keluar, menyebabkan wajah Igavaruji semakin muak, karena dia mengerti bahwa penilaian terhadap dirinya telah mencapai batas bawah yang baru.

Namun adalah satu orang yang lebih kelam dari Igavaruji.

"...Cukup ini. Jika ada yang menyela lagi, silahkan keluar."

Orang itu adalah tentu saja Issac. Dengan mata penuh kemarahan dan bahkan tidak separuh dari ketenangan dari suaranya tadi, orang yang dia tatap tentu saja Igavaruji.

Igavaruji dengan lembut menundukkan kepala meminta maaf.

Melihat gerakan lucu lainnya, Ainz bingung. Dari rasa permusuhan yang ditunjukkan pada dirinya, tidak kaget jika saat ini Igavaruji menunjukkan sikap yang sama dengan anak SMP yang memberontak kepada orang tuanya. Mengapa dia sekarang mundur?

Setelah beberapa saat memikirkannya, Ainz tiba pada kesimpulan hipotesanya.

Pada pertemuan para petualang dengan peringkat mythrill ini, jika satu orang ditendang keluar, kritik macam apa yang akan dia provokasi? Meskipun nantinya kebenaran akan terungkap, masih ada kemungkinan dia akan diusir keluar karena dia tidak berguna. Dengan ini, posisinya diantara para petualang akan hancur. Ini seharusnya adalah alasan mengapa dia menutup mulutnya.

"Pertama adalah laporan singkat. Sekitar dua malam yang lalu, para petualang yang berpatroli di jalanan tepian kota E-Rantel bertemu dengan seorang vampir. Dari para petualang yang bertemu dengan vampir ini, lima diantaranya terbunuh. Semuanya yang hadir disini adalah karena ini."

Setelah mendengar deskripsi dari tampilan vampir itu, harapan Ainz hancur dengan mudah. Karena terlalu ketakutan, petualang yang selamat hanya ingat samar-samar pakaian vampir itu, warna rambut dan penampilannya. Namun, apa yang tetap menjadi kesan yang paling kuat adalah "Mulut yang lebar dan berambut perak".

Meskipun mereka hanya bisa samar-samar mengingat penampilannya, siapapun yang tahu Shalltear dan mendengar ini akan dengan cepat menghubungkannya. Di hatinya Ainz sudah sangat yakin siapa vampir itu.

Aku tidak tahu bagaimana situasi bisa begini, tapi aku seharusnya cepat-cepat merubah ingatan orang-orang yang selamat itu. Ini gawat, aku harus cepat-cepat menemukan kesempatan.

Saat Ainz mengerutkan alisnya yang tidak ada, diskusi tersebut berlanjut.

"Jadi begitulah. Aku tidak seberapa jelas dengan insiden tersebut, tapi menjelaskannya hanya demi aku akan membuang banyak waktu semuanya yang hadir disini, oleh karena itu jika ada kesempatan lain tolong biarkan aku mendengarkannya, dan aku harus bertanya kepada kalian jika kalian ada pertanyaan lain."

"Mengerti. Maka semuanya, apakah ada pertanyaan?"

"Dimana tempat terjadinya?"

"Diluar gerbang kota sebelah utara, kamu bisa menemukan hutan besar setelah berjalan kurang lebih tiga jam. Tepat di dalam hutan."

"Para petualang itu kelas apa?"

"Kelas besi"

"...Tolong katakan padaku, apakah hanya karena vampir itu para petualang sebanyak ini dikumpulkan? Apakah kita bermaksud untuk menggunakan pendekatan lelah untuk ini?"

"Benar sekali, jika itu adalah vampir, petualang kelas platinum seharusnya sudah cukup untuk menanganinya ya kan? Aku benar-benar tidak mengerti mengapa para petualan kelas mythrill sebanyak ini dipanggil."

"Alasannya sederhana, vampir itu sangat kuat."

Rakesheer menyela dengan jawabannya, dan semuanya terkejut melihatnya.

"Vampir yang sangat kuat..?"

"Jangan-jangan maksudmu musuh adalah vampir kelas yang lebih tinggi... yang pernah muncul di legenda tiga belas pahlawan, lord vampire 'Landfall'?"

"Kami tidak tahu apakah musuh adalah Lord Vampir itu atau baukan, tapi ketika para petualang bertemu dengan vampir itu, musuh menggunakan mantra tingkat ketiga [Create Undead]. Apa artinya itu, aku seharusnya tidak perlu menjelaskan kepada para petualang ya kan?"

Tidak ada lagi yang bisa dikatakan. Bukan hanya itu, ekspresi kaku mereka memberitahukan semuanya.

"---Aku benar-benar tidak mengerti apa artinya itu. Bisakah kamu menjelaskannya padaku?"

"Aku benar-benar minta maaf pak walikota."

"Bisa menggunakan magic dalam dunia semacam itu, jika kami memakai evaluasi sederhana, kita bisa menganggap musuh memiliki kemampuan sekelas platinum."

Panasolei yang secara kasar mengerti penjelasan ini mengerutkan dahi.

"Itu juga bisa dikatakan... Aku akan berhenti bicara dengan nada seperti itu."

Cahaya di mata Panasolei semakin tajam, ini adalah salah satu perubahan yang dirasakan oleh lainnya. Dari seorang yang malas, ekspresi seperti sloth, menjadi ekspresi babi liar yang buas. Tidak, ini adalah penampilan sebenarnya dari Panasolei.
TL Note : Sloth: Mamalia dari afrika yang kerjaannya bergantungan di pohon sepanjang hari.

"Dengan kata lain, Pemimpin Guild Magician, itu artinya seperti ini: seoran gmonster dengan kekuatan yang setara dengan tim platinum, memiliki skill yang setara dengan platinum juga."

"Apa yang kamu katakan adalah benar."

"Jadi bisa dikatakan, dia semakin kuat?"

"Berpikir seperti itu juga tidak salah."

"Jika kita mempertimbangkan istilah dalam kekuatan militer, apa persamaannya?"

"Militer.... pertanyaan itu agak sulit."

Rakesheer agak jengkel saat itu, lalu berbicara.

"Ini hanya pandangan pribadiku yang kasar. Aku seharunys mengatakan ini dulu, pendapat ini tidak absolut. Jika kita menghadapi musuh dengan tentara sebagai evaluasinya, undead tidak memiliki kelelahan atau membutuhkan makanan...dengan keberatan aku katakan seharusnya sama dengan sebuah pasukan yang berjumlah sepuluh ribu."

"Apa katakamu!"

Mendengar kesimpulan ini, Panasolei mengeluarkan ekspresi kaget, seakan mencari pendapat para petualan glain. Selain Ainz, yang lainnya mengangguk setuju dengan statemen pemimpin Guild Magician.

Issac membuka mulutnya untuk mengindikasikan "Aku akan melanjutkan apa yang Theo katakan --" dan seakan menerima tongkat estafet dari Rakesheer dia melanjutkan perkataannya:

"Secara umum bisa dikatakan, kira-kira dua puluh persen dari para petualang negeri di atas peringkat platinum. Di dalam kerajaan ada sekitar tiga ribu petualang, oleh karena itu di seluruh tanah kerajaan yang terdiri atas lebih dari delapan juta penduduk, ada sekitar enam ratus petualang dengan peringkat platinum atau diatasnya. Apakah anda mengerti ini? Para petualang dengan peringkat platinum atau di atasnya adalah langka."

"Jika memang seperti ini, meskipun aku berharap tidak mengerti, aku sudah memahaminya. Maka untuk membalik situasi ini, aku ingin meminta pada kalian para petualang. Apakah kalian percaya diri untuk maju dan menaklukkan? Jika tidak ada cara lain... bagaimana kalau meminta bantuan Kapten Warrior Gazef-san?"

Gazef Stronoff -- Warrior terkuat dari Kingdom, melebihi kelas petualang adamantium. Dia bisa dianggap kartu as terakhir dari Kingdom.

Namun Issac langsung menolak ini.

"Memang benar, mungkin tidak ada warrior yang bisa mengalahkan Stronoff-san. Namun dalam situasi dimana Stronoff-san menghadapi tim petualang yang lebih lemah darinya, kemenangan akan ada di tim petualang -- mengambil contoh Stronoff-san, jumlah magic dan skill martial art yang digunakan oleh tim petualang sebanyak empat kali lipat dari Stronoff-san. Melawan monster yang memiliki kemampuan spesial, kenyataannya adalah bahwa perbedaannya sangat jauh."

"kalau begitu.."


"Yang terbaik adalah mengumpulkan para petualang kelas adamantium dan orichalcum. Sebelum itu, biarkan kami para petualang terbaik kota ini untuk membangun jaringan pertahanan untuk menghentikan serangan vampir itu."

"Bukankah metode ini terlalu pasif?"

"Mempertimbangkan perkembangan kemungkinan terburuk, ini seharusnya adalah strategi terbaik. Lagipula , bukan musuh adalah satu orang yang mampu setara dengan seluruh pasukan?"

"Dengan kekuatan tempur yang mampu menghadapi jumlah besar pasukan, pemandangan terror di seluruh tempat akan muncul... aku sejujurnya tidak berharap kejadian ini akan terjadi."

Jika musuhnya adalah sepuluh ribu pasukan, lokasi mereka bisa dengan mudah ditentukan dari gerak barisan. Dan juga, untuk mempertahankan pasukan sebesar itu, perlu untuk mempersiapkan banyak perbekalan, membuatnya sulit untuk melakukan penyerangan dalam waktu yang lama.

Tapi, jika itu adalah satu orang situasinya, bagaimana ini akan berubah? Terlebih lagi, jika orang itu bisa menggunakan tipe-tipe berbeda dari magic [Invisibility], yang dikhusukan untuk tindakan rahasia?

"Namun, tentang pendapat pemimpin Guild, berbicara sebagai seorang petualang aku katakan membentuk jaringan pertahanan adalah tugas yang berat. Ini karena untuk menyelaraskan gerakan masing-masing, latihan jangka panjang dibutuhkan..."

"Tidak perlu akan hal itu, cukup jika semuanya bisa bertarung bersama-sama. Apa yang kalian pikirkan hadirin?"

Para petualang langsung keberatan dengan saran walikota.

"Itu seharusnya tidak mungkin. Jika kita melakukan tindakan diam-diam, maka perlu untuk membuat rencana operasi yang sangat matang. Tapi semakin jelas rencananya, semakin besar pelung kesalahan jika situasi yang tak terduga muncul. Jika memang seperti itu, semuanya akan bertindak menurut masing-masing daripada bersama-sama mungkin lebih baik. Ngomong-ngomong, mengapa vampir itu muncul di tempat ini? Apa hasil dari penyelidikan Guild?"

"Untuk masalah ini, karena musuh adalah vampir yang kuat, guild tidak bisa menyelidiki lebih jelas. Saat kami akan mengumpulkan kelompok investigasi, insiden tadi malam terjadi, dan kekuatan kami langsung terpecah."

"...Jadi begitu. Apakah anda khawatir bahwa dua insiden ini berkaitan?"

"Itu benar."

"Bukankah masalah di pemakaman diselesaikan oleh Momon-san? Dari penyelidikan terhadap sisa-sisa dan peninggalan insiden pertama, apakah ada isyarat bahwa keduanya berhubungan?"

Pertanyaan tersebut membuat tempat itu larut dalam keheningan.

Ainz bingung. Sebelum ini Pimpinan Guild tak pernah ragu-ragu dalam menjawab, namun untuk pertama kalinya tatapannya tertuju kepada walikota. Seakan meminta persetujuan. Ketika sedikit memikirkan ini, ini pasti tentang informasi yang berhubungan dengan serangan teroris di kota, dan mungkin saja beberapa informasi itu tidak bisa diceritakan sepenuhnya kepada para petualang.

"Dari sisa-sisa yang kami kumpulkan musuh adalah Zuranon."

Ekspresi tiga orang petualang itu berubah serius.

Tapi bagi Ainz, ini adalah pertama kalinya dia mendenga nama ini. Dia tidak bisa tidak berharap dan berdoa kepada Tuhan yang dia tidak percayai, berharap dia tidak akan ditanyai mengenai hal yang tidak dia ketahui.

Tidak tahu apa-apa itu menakutkan. Aku harus mengumpulkan informasi secepat mungkin.

"Organisasi rahasi yang mengurus masalah mengendalikan undead. Maka itu pasti berhubungan dengan vampir tersebut."

"Masalah yang muncul di waktu yang sama dari dalam dan luar kota... apakah tujuannya untuk memecah kekuatan tempur kita? Ataukah keduanya hanya pengalihan, dan rencana sebenarnya akan dilakukan.. ini akan terlalu banyak menimbulkan bencana."

"Prioritas dari tugas saat ini seharusnya adalah melakukan pengintaian. Menurut laporan ranger, seharusnya ada markas bandit yang dekat dengan lokasi dimana vampir itu ditemukan..."

"kemungkin bahwa vampir itu sudah pergi sangat tinggi...tapi, kemungkinan dia masih disana juga tidak nol. Harus ada yang dikirim kesana dahulu..."

Para petualang yang berbicara tiba-tiba berhenti.

Itu adalah reaksi yang alami, karena menuju tempat yang paling besar kemungkinannya bertemu dengan vampir itu untuk menyelidiki adalah sama dengan setuju untuk melompat ke tempat yang berbahaya. Jika memang ada pertemuan, dan jika vampir itu memiliki kekuatan untuk memprediksi kekuatan tempur, itu pasti akan menuju kematian.

Isyarat tadi tidak berbeda dengan meminta seseorang dengan sopan untuk menuju kematian mereka.

"...Mari kita singkirkan ini sekarang. Masih lebih penting untuk memperkuat pertahanan kota dahulu, karena mungkin saja vampir itu sudah masuk ke dalam kota."

"...Hal yang mudah untuk menyusup ke dalam kota hanya dengan menggunakan magic. Tempat ini tidak seperti ibukota Empire dengan pasukan langit dan magic caster yang berpatroli dimana-mana."

Mungkin saja menggunakan [Flight] untuk masuk ke dalam kota dari langit, dan juga mungkin saja menggunakan [Invisibility] untuk menyusup dari depan. Magic memang menyusahkan, oleh karena itu mengkonsentrasikan kekuatan tempur dan mendirikan pertahanan dulu adalah ide yang alami.

"Tapi akan sangat sulit untuk menghadapi situasi tanpa adanya informasi, oleh karena itu gua tersebut harus diinvestigasi terlebih dahulu!"

Ini adalah penawaran yang sangat beralasan mengumpulkan persetujuan dari semuanya yang hadir.

Situasi semacam ini sangat tidak menguntungkan bagi Ainz.

Akan menimbulkan bencana besar jika penampilan Shalltear saat ini diketahui oleh yang lainnya. Meskipun masih tidak yakin bagaimana perkembangan masa depan setelah hari ini, Jika penampilan Shalltear saat ini diketahui di seluruh kota -- bahkan seluruh kerajaan, maka akan menjadi halangan besar untuk melakukan operasi di balik layar nantinya.

Ainz berpikir keras, tapi tidak melihat metode lain untuk mengalihkan arus kejadian ini ke arah lain.

Pada akhirnya hanya ada satu metode yang bisa digunakan untuk mencegah penampilan Shalltear menjadi bocor.

Ainz menelan ludah yang tidak keluar, dan berkata:

"Pertama, ada kesalahan disini. Vampir dan Zuranon tidak ada hubungannya."

"Mengapa? Momon-san, apakah anda memiliki informasi dalam?"

"Aku tahu nama vampir itu, karena vampir itu adalah yang kukejar untuk kubunuh selama ini."

"Apa?"

Suasana di dalam ruangan menjadi kaget.

Ainz membuat otaknya bekerja keras untuk berpikir, untuk mempersiapkan mental terhadap event utama yang akan dimulai.

"Itu adalah vampir yang sangat kuat. Tujuanku sebenarnya untuk menjadi petualang adalah untuk memperoleh informasi tentang mereka."

Ini adalah informasi yang sengaja disebar agar Issac memakan umpannya.

"Mereka? Momon-san, kamu bilang mereka?"

"Ya, dua vampir, vampir wanita yang berambut perak namanya adalah..."

Dia tiba-tiba berhenti disini. Pada awalnya dia akan menyebut Carmilla, tapi vampir wanita dengan nama itu terlalu umum. Jika ada pemain lain di sekitar, nama ini akan membuat mereka bisa mengetahui keberadaan Ainz sendiri. Saat ini dia ragu-ragu untuk memutuskan namanya, dia tiba-tiba mendapatkan sebuah inspirasi dan mengeluarkan sebuah nama.

"Henupenuty."

"Hah?"

Dia mendengarkan sebuah ungkapan tertegun. Namun tidak hanya dari satu orang, tapi hampir semuanya bersamaan.

"...Henupenko."

Meskipun itu adalah nama yang dia katakan sendiri, rasanya sedikit berbeda dari yang diucapkan pertama kali. Jika ada yang bertanya sampai titik ini, dia bermaksud untuk memaksa bahwa dia salah mengucapkannya tadi.

"Henupenu..?"

"Itu adalah Henupenko."

Meskipun dia merubah nama terakhir dari vampir wanita itu dengan "-ko", dari namanya sendiri, tak ada pemain YGGDRASIL yang akan bisa mengetahui bahwa itu adalah nama yang dia buat-buat. Ainz merasa penuh percaya diri dalam nama yang sempurna ini, dan tersenyum bangga di balik penutup kepalanya.

"Be.. Begitukah? Kalau begitu Henu.... entahlah! karena kita tahu nama vampir wanita itu.... bukankah ini waktunya bagi kami untuk mengetahui identitas anda yang sebenarnya? Dari negara mana anda sebenarnya?"

"---Maaf sekali, sekarang bukanlah waktu yang tepat. Saya ditugaskan untuk membawa misi rahasia. Jika anda tahu, saya harus meninggalkan negara anda, dan vampir akan menjadi urusan anda. Saya tidak ingin membuat masalah ini menjadi antar negara. Walikota, anda seharusnya mengerti ini ya kan?"

Walikota mengangguk pelan. Melihat gerakan ini, Issac mengepalkan bibirnya dan menatap tajam kepada Ainz.

Tatapan pimpinan guild tidak mengganggu Ainz sedikitpun, tapi sampai mana mereka akan percaya kebohongannya? Apakah ada kontradiksi apapun? Ainz tidak nyaman dengan dua masalah ini, tapi menekan ketidaknyamanannya dulu, dengan nada marah tidak membiarkan yang lainnya untuk menyela Ainz melanjutkan berbicara:

"Biarkan timku yang bertanggung jawab untuk mengintai. Jika kami menemukan vampir disana, kami akan menghabisinya di tempat."
Dark Warrior yang tiba telat dengan tegas menyatakan seperti itu.

Meskipun mereka tidak bisa melihat wajahnya, mereka bisa merasakan dengan jelas kepercayaan dirinya dan keteguhannya dari nada bicaranya.

Tekanan, membuat yang lainnya salah bahwa ini faktanya adalah udara itu sendiri yang bergetar, membuat orang-orang terperangah. Seluruh orang yang hadir berpikir bahwa mereka sendiri yang membuat suara itu.

"Ka.. Kalau begitu, tim yang lainnya--"

"--Tidak perlu. Aku tidak butuh beban yang akan menghalangi."

Dia menyela penawaran yang lainnya, dengan lembut melambaikan tangan memberi isyarat ini.

Pengumuman yang kurang ajar ini dibuat dengan sikap sombong.

Menghadapi para petualang dengan kelas yang sama, sikap seperti ini sangat tidak layak. Namun -- para petualang yang hadir dan mengalami ratusan pertempuran merasa bahwa sikap ini tidak terlahir dari sebuah sifat narsis, harga diri atau kearoganan, tapi dari perhitungan dingin. Di waktu yang sama dia juga mampu untuk membuat tuntutan seperti itu berdasarkan kekuatannya yang sebenarnya.

Pria ini memang luar biasa.

Rasanya seakan armor gelap itu melebar di depan mata mereka, perasaan tertekan yang membesar, bahkan ruangan itu terlihat menjadi semakin sempit. Dari orang ini mereka bisa merasakan sebuah aura yang tidak bisa diraih olah mereka selamanya, contoh seakan itu dikeluarkan oleh petualang kelas adamantium.

Orang ini bisa disebut dengan pahlawan.

Issac yang tidak bisa tetap terdiam, mengambil beberapa nafas dalam-dalam. Tidak, setiap orang yang hadir juga melakukan hal yang sama, dan walikota bahkan sudah berkeringat, melonggarkan kerah bajunya.

Seakan berbisik, Issac bertanya dengan lirih:

"---Bagaimana dengan pembayarannya?"

"Tidak apa, itu bisa dibicarakan nanti. Namun, sampai insiden ini selesai... setelah vampir itu ditemukan dan dihabisi, aku harap setidaknya aku bisa mendapatkan kelas orichalcum, jadi ketika aku mencari vampir yang lain, jalanku bisa semakin mulus, karena harus membuktikan kekuatanku setiap kali adalah hal yang menyusahkan."

Tiba-tiba seluruh yang hadir disana membuat suara memahami. Para petualang itu tidak bekerja untuk kota atau negara, namun hingga saat ini kota ini tidak pernah memiliki kelas petualan orichalcum. Jika dia menjadi petualang dengan peringkat tertinggi dia mungkin akan mendapatkan banyak perhatian dan reputasi. Terlebih lagi, bisa memberikan restu yang langka kepada kelas orichalcum akan membuat reputasinya semakin tersebar. Dengan begini akan lebih banyak lagi misi dengan tingkat berbahaya yang tinggi akan dipercayakan, yang mana sebagai imbalannya akan menaikkan peluang untuk menerima berita atas vampir-vampir yang kuat.

Namun, meskipun itu tidak bisa diterima dengan akal sehat, ada seseorang yang tidak bisa menerimanya secara emosional.

Kursi itu berderit. Melihat ke arah sumber suara--tidak perlu dikatakan lagi. Tentu saja itu adalah orang yang terus-terusan menantang Ainz.. Igavaruji.

"Aku tidak bisa benar-benar mempercayaimu. Ngomong-ngomong, masih belum yakin jika vampir itu benar-benar sekuat yang dikira! Bahkan jika memang ada magic untuk mengendalikan zombie, pasti melalui sebuah item. Aku juga ingin pergi!"

Meskipun setelah kaget, Igavaruji masih bisa protes, semuanya karena dia memendam rasa permusuhan yang tidak puas terhadap Ainz, tidak mau mengakui kekuatan sebenarnya dari Ainz.

Mungkin saja itu adalah sikap yang tidak menyenangkan terhadap sesama petualang, Berette berkata dalam nada yang menusuk:

"Igavaruji, sikapmu itu--"

"--Tidak masalah."

Ainz hanya setuju. Namun, ini bukan berarti baik, karena kalimat berikutnya benar-benar dingin.

"Namun, jika kamu ikut...pasti mati? Aku tidak tahu apakah itu akan menjadi pembantaian sepenuhnya."

Itu adalah nada yang sangat rasional, bukan mengancam atau bercanda. Itu diucapkan seakan dia dengan tegas mengumumkan kepada yang lainnya nasib dia nantinya, membuat Igavaruji merasa ngeri. Tidak, bukan hanya Igavaruji, tapi juga seluruh orang yang hadir merasa seakan diselimuti oleh dinding es yang menggigit.

Ainz pelan-pelan mengangkat bahu:

"Aku sudah memberikan peringatanku. Jika kamu menganggapnya tidak apa maka ikut saja."

"Te-tentu saja!"

Meskipun itu hanya bualan, dia tidak akan mundur, tidak seperti ini. Sebagai sesama petualang dengan kelas yang sama, bagaimana bisa dia akan kehilangan muka di depan mereka yang mempunyai kekuasaan di kota ini.

Saat mereka berdua mengadu kepala, Issac yang mendapatkan sedikit ketenangan bertanya kepada Ainz:

"Percaya diri adalah hal yang bagus, tapi bagaimana anda bisa sepercaya diri itu? Tentu saja kami semua jelas dengan kekuatan anda yang luar biasa, tapi dari penilaian akan kekuatan musuh, anda seharusnya tahu bahwa tugas ini tidak mudah. Kami juga khawatir apakah kami harus mempercayakan semuanya atau tidak untuk anda tangani. Jika... misalnya saja anda kalah, kami juga harus merencanakan mundur..."

Seperti pistol, Ainz langsung membalas:

"Aku mempunyai kartu as."

"Apa itu?"

Ainz mengeluarkan sebuah kristal dari dadanya untuk membalas Issac yang tertarik.

"...Jangan-jangan itu! Tidak mungkin, sulit dipercaya..."

Yang berteriak tiba-tiba adalah Rakesheer. Terperangah, dia melanjutkan:

"Aku sering melihatnya di buku-buku kuno... seharusnya Theocracy memiliki salah satunya, dipuja sebagai harta karun...item magic yang memiliki kekuatan yang sangat besar. Ini adalah salah satunya... Kristal Magic Penyegel. Mengapa anda bisa memiliki item langka seperti ini?"

"Benar-benar menakjubkan.. anda benar. Dan yang tersegel di dalam kristal ini adalah mantra tingkat delapan."

"Aku pasti salah dengar! Apa anda bilang!"

Balasan Ainz membuat Rakesheer mengeluarkan tangisan, sangat aneh sekali bahkan ayam yang dipotong tidak akan membuat suara seperti itu. Ekspresi wajahnya juga berubah hingga titik sangat menakutkan.

Yang terkejut bukan hanya Rakesheer tapi juga seluruh yang hadir -- tidak, selain walikota, semuanya mengeluarkan ekspresi terpesona antara heran dan takut. Bahkan para petualang yang memiliki pengalaman sedikit mampu memahami arti dibalik ucapan Ainz dan nilai dari item tersebut.

"....Tingkat delapan... itu pasti karangan ya kan?"

"...Mungkin itu memang benar itu khayalan, tapi jika itu adalah magic ranah itu... benar-benar ranah mitos."
"Apa kamu gila? Itu omong kosong!"

Tiga orang petualang -- bahkan Igavaruji -- menunjukkan tampang ketakutan, menatap kristal di sarung tangan gelap tanpa berkedip mata sekalipun.

"Mohon maaf sebelumnya!I--Item itu, bolehkan saya pinjam sebentar?"

"Mengapa?"

"Itu.. hanya demi rasa tertarik dari seorang magic caster. Saya bersumpah tidak akan membuat gerakan aneh! Jika anda ingin apapun sebagai jaminan, saya bisa memberikan seluruh item di tubuh saya kepada anda, misalnya ikat pinggang ini --"

Melihat Rakesheer yang sudah buru-buru melepas ikat pinggangnya tanpa meneruskan ucapannya, Ainz yang tidak bisa menahan ini membalas:

"Aku sudah tahu, itu tidak perlu. Silahkan lihat, ini dia."

"Maaf, boleh saya pegang?"

"Kalau begitu aku juga!"

Kristal Magic Penyegel itu diraba-raba dan dipindah-pindahkan ke banyak tangan sampai akhirnya mendarat di tangan Rakesheer. Dia yang terakhir menyentuhnya, menatap dengan mata berkabut, seperti seorang wanita yang mendapatkan permata berharga yang sangat lama diidam-idamkan. Tidak, mungkin seperti seorang pemuda yang mendapatkan item yang diinginkannya.

"Terlalu indah.. benar kan, Momon-san, bolehkan saya merapalkan mantra padanya?"

Melihat Ainz melambaikan tangan setuju, Rakesheer dengan gembira mengaktifkan magic.

"[Appraise Magic Item], [Detect Enchant]"

Mengaktifkan dua tipe magic, ekspresi pria itu perlahan menjadi semakin berlebihan, lalu---

"Menakjubkan!"

---maskulinitas yang dikeluarkan tadi benar-benar hilang. Dengan mata tidak berdosa, berkilauan dengan kegembiraan yang alami, dan juga nada yang berbeda, dia terlihat seperti remaja yang kelewat senang.

"Memang benar! Yang tersegel di dalamnya adalah sebuah mantra tingkat delapan! Magic milikku hanya mampu melihat sedikit.. tapi itu sudah luar biasa, terlalu luar biasa!"
Dia terus berteriak seperti orang gila, membuat semuanya terpaku di tempat itu. Gerakan selanjutnya yang dibuat oleh Rakesheer adalah mengambil kristal itu, menjilati seluruhnya; lalu menggosokkannya ke pipi-- itu sama sekali perilaku yan gila.

"Te.. Tenang! Apa yang anda lakukan!"

Ketakutan dengan temannya yang bukan seseorang tipe seseorang yang berperilaku segila itu, Issac berdiri dan mendekat kepada Rakesheer. Faktanya, semuanya menoleh kearahnya dengan mata kagum atau tak tahan. Bagi seseorang yang membawa posisi kunci di kota ini untuk melakukan aksi semacam itu, sulit untuk dilihat.

"Sialan! Bagaimana aku bisa tenang? Itu terlalu sangat mengagumkan! Tersegel di dalamnya benar-benar mantra tingkat 8! Meskipun tidak tahu mantra macam apa yang tersegel di dalamnya!"

Rakesheer tidak bisa menahan kegembiraannya, menatap kristal itu dengan mata berbinar. Lalu dia akhirnya bisa memperoleh sedikit rasionalitas, dan bertanya kepada Ainz:

"Momon-san!Di--dimana anda menemukan kristal ini? katakan padaku cepat!"

"Itu ditemukan di semacam reruntuhan, di waktu yang sama dengan item-item lain yang ditemukan. Tentu saja magic itu sudah tersegel di dalamnya waktu itu. Aku sudah meminta beberapa magic caster hebat untuk memastikan ini."

"Jadi seperti itu!Di Dimana reruntuhan itu?"

"Di tempat yang sangat jauh.. Hanya itu yang bisa kukatakan pada anda."

Tentu saja, jawaban Ainz ini membuat Rakesheer mengatupkan bibir menyesali.

"Bukankah sudah waktunya mengembalikannya padaku?"

"Woo....ooo."

Rakesheer melihat sekeliling, dan dengan ogah-ogahan mengembalikan kristal magic penyegel kepada Ainz. Menyipitkan mata sementara dia melihat Ainz mengambil sebuah perkamen dan membersihkan kristal itu, Rakesheer berteriak keras:

"Kembali ke topik utama, Aku---menolak Momon-san yang pergi dulu memusnahkan vampir itu!"

Sebuah keheningan yang mengejutkan melingkupi ruangan. Issac yang menutup wajahnya dengan telapak tangan, tapi hanya sekedar meyakinkan, bertanya dengan ekspresi pahit:

"...Mengapa tiba-tiba menolak? Meskipun alasannya jelas tanpa harus ditanya -- aku masih akan bertanya untuk sementara."

"Ya...Karena...karena akan menjadi kerugian yang terlalu besar..."

Benar-benar gila. Issac memutuskan keadaan mental temannya saat ini seperti itu, dan mengabaikannya penuh.

"Kalau begitu, kita bisa abaikan pendapat Rakesheer..."

"Tunggu sebentar! Magic tingkat delapan adalah magic dalam ranah mitos. Item yang tak ternilai itu akan digunakan hanya untuk vampir itu!"

Kemarahan muncul di mata Issac. Itu sudah tidak bisa ditolerir lebih dari kata-kata, bukan sebuah sikap yang seharusnya dimiliki oleh orang dengan posisi tinggi.

Issac menekan kemarahannya dan berkata kepada Rakesheer dalam suara biasa:

"...Maaf, Rakesheer. Tolong, jangan membuat gaduh lagi."

Emosi kuat muncul di dalam kalimat ini membuat Rakesheer kembali ke rasionalnya dan tidak bisa berkata apapun. Wajahnya merah karena tindakannya yang memalukan sebelumnya.

Menyipitkan mata untuk memastikan temannya telah kembali normal sekali lagi, Issac melakukan sebisa mungkin untuk tetap tenang saat dia membuat permintaan resmi:

"...Kalau begitu, Momon-san, saya akan percayakan semuanya pada anda."

Melihat sikap pihak lain membungkuk saat dia membuat permintaan ini, Ainz mengangguk penuh percaya diri.

"Mengerti." Setelah mengatakan kalimat ini, dia melihat melalui celah pada penutup kepalanya pada Igavaruji.

"Kita akan segera langsung berangkat, karena penalti vampir yang terkena sinar matahari adalah gerakan yang lebih lambat."

"Penalty? Hey, itu adalah kelemahan mereka. Memang benar, tindakan mereka akan lebih lambat. Aku bisa bersiap dalam waktu yang singkat di pihakku."

"...Tidak perlu mendiskusikan dengan rekan-rekanmu?"

"Bukan masalah. Mereka akan mengerti."

"...Begitukah. Kalau begitu, aku akan menemuimu di gerbang utamba E-Rantel dalam satu jam."

"Satu jam? Bukankah itu terlalu dini? masih ada banyak waktu sebelum matahari terbenam."

"Aku ingin segera kesana cepat-cepat. Jika kamu menganggap keberanianmu kurang, dan butuh beberapa waktu untuk menguatkan tekadmu, maka aku akan meninggalkanmu disini dan pergi sendiri. Apakah ada yang mau kamu katakan?"

"Aku paham, aku akan segera bersiap-siap."

Dia berbicara dengan suara yang jelas dan keras, membuat Igavaruji memberikan persetujuan dengan mudah kemudian berdiri. Ainz dengan dingin melihat ke arah Igavaruji yang berangkat tadi lalu berputar dan melihat kerumunan yang tinggal di ruangan itu.

"Kalau begitu saya akan segera berangkat. Saya harap yang lainnya bisa melindungi E-Rantel dengan baik. Saya tidak berharap mendapati situasi yang sulit ketika pulang tidak bertemu dengan vampir."

"Ah, meskipun kami tidak bisa menjamin bahwa tidak akan ada masalah, tapi kami akan melakukan sebaik mungkin. Jika anda bertemu dengan bahaya, tolong segera mundur juga."

Ainz mengangguk lalu meninggalkan ruangan.

Ada tiga orang yang tersisa di ruangan itu: Panasolei, Issac dan Rakesheer yang memasang ekspresi panjang.

"Mohon maaf telah menunjukkan ekspresi yang memalukan."

"Tenang, tidak apa."

Panasolei tersenyum masam saat dia membalas permintaan maaf Rakesheer. Namun, penilaian setiap orang disitu kepada Rakesheer telah berubah drastis.

Rakesheer sendiri merasa sangat tidak berguna. Namun, dia masih sulit untuk menyembunyikan tampang gembiranya.

Sebelumnya, ketika kita bertemu dengan farmasist Lizzie, dia dengan gembiranya mendiskusikan masalah tentang potion. Melihat penampilannya yang gembira sekali, dengan mata dingin Rakesheer sendiri memiliki pertanyaan apakah perlu gembira karena hal tersebut. Sekarang ini dia dipenuhi dengan hasrat untuk tertawa pada perasaan yang dia miliki saat itu.

Dia mengerti. Ketika sesuatu muncul di depan mata dan dia tidak bisa mendapatkannya, siapapun akan tidak bisa menekan kegembiraan hatinya dan mengeluarkan emosi yang menyentuh.

"Apakah item tadi memiliki nilai setinggi itu?"

Rakesheer terdiam beberapa saat. Itu adalah untuk menekan emosi mirip remaja yang muncul taadi.

"Ya. Item tersebut bisa membalikkan seluruh pengetahuan masa lalu dengan signifikan dan apapun yang berhubungan dengan magic. Kenyataannya, magic yang lebih dari tingkat enam hanyalah legenda. Namun, yang tadi itu adalah pertama kalinya aku menyaksikan."

Tipe berbeda dari magic yang disebut "tingkatan magic" seharusnya pertama kali muncul di dunia ini enam ratus atau lima ratus tahun yang lalu. Meskipun setelahnya beberapa magic caster muncul yang mana dielukan sebagai para pahlawan, tapi dari para pahlawan itu yang mampu menggunakan magic tingkat tujuh keatas, selain dari tiga belas pahlawan, yang lainnya hanyalah rumor.

Diantara legenda para pahlawan, ada seorang pahlawan yang menggunakan magic yang membuat lainnya berharap sangat yakin berkata bahwa "itu tidak akan berhasil meskipun kamu menggunakan mantra di atas tingkat tujuh". Tapi semuanya setuju jika itu hanyalah sebuah cerita tanpa ada bukti? Dan juga apakah tiga belas pahlawan benar-benar bisa merapal mantra tingkat ketujuh dan keatas juga masih samar.

Namun --

Rakesheer berpikir kepada dirinya sendiri, mungkin tidak semua dari cerita para pahlawan itu adalah fiksi. Dia menyimpan kejadian ini di hatinya dalam-dalam, dan berkata kepada dirinya sendiri untuk menyelidiki hal ini di waktu luangnya.

Sebagai contoh, menggenggam ranting Tonelico, Raja Goblin yang menghancurkan naga yang tak terhitung jumlahnya; pahlawan bersayap mampu terbang di langit dalam waktu yang lama; warrior magic yang mengendarai naga tiga kepala; dan seorang putri yang, bersama dengan dua belas knightnya yang setia, menguasai istana Kristal.

"Bisakah kita benar-benar mempercayainya?"

Yang dimaksud Panasolei, tidak diragukan lagi adalah Ainz.

Sebuah potion yang diambil dari seorang petualang yang mengenakan armor hitam dan melemparkan botol potion ini kepada vampir untuk membuatnya mundur -- ini adalah testimoni dari petualang yang selamat.

Oleh karena itu mereka datang kepada farmasist yang paling mumpuni untuk menanyakan efek dari potion ini. Kesimpulannya adalah bahwa item tersebut hampir sama langkanya dengan kristal magic penyegel yang tadi.

Jika hanya ada satu item yang langka, yang lainnya akan merasa curiga, tapi jika ada dua, yang lainnya akan ingin tahu siapa yang membuatnya. Namun, mengapa vampir itu menghentikan serangannya?

Ada dua kemungkinan. Pertama adalah berhubungan dengan sikap permusuhan, yang lain mengikuti aliansi timbal balik. Itulah kenapa perlu untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa informasi Momon sebelumnya dan yang ini mungkin ada hubungannya. Petualang Momon tiba-tiba muncul bersama dengan vampir, apakah benar ada hubungan permusuhan diantara dua orang ini?

"Apakah mungkin dia bekerja sama dengan vampir itu"

Ini adalah area yang perlu diperhatikan. Tiga orang itu memikirkan kembali pria yang disebut Momon tadi dan apa yang dia katakan sebelumnya.

"Kemungkinan itu sangat rendah. Bagaimana pendapatmu Rakesheer?"

"Aku juga sama. Ada meode yang lebih baik jika dia ingin pura-pura membunuh vampir itu lalu mengirimkan vampir wanita itu ke dalam persembunyian."

Meskipun diasumsikan dia bekerja sama dengan vampir itu, apa yang Momon katakan tadi bukanlah sebuah keuntungan baginya.

"Apakah tujuannya untuk menjadi petualang orichalcum?"

"Itu bukan masalahnya, pak walikota. Para petualang memang menikmati ketenaran dan popularitas, tapi itu adalah jarak yang panjang untuk mendapatkan kekuasaan. Apa untungnya setelah menjadi Orichalcum? Issac."

"...Kemungkinan bisa menerima pekerjaan yang komisinya lebih besar, dan reputasinya akan lebih tinggi. Dengan keberuntungan, bahkan mungkin saja menerima posisi resmi dengan kondisi yang bagus.. Namun hanya ini semua keuntungannya. Jika dia ingin mendapatkan kekuasaan, metode lainnya masih lebih cepat."

Kesan yang dalam bahwa yang diberikan para petualang kepada yang lain adalah pasukan bayaran yang profesional dalam bisnis memusnahkan monster. Memang benar, mungkin saja bisa menjadi pemimpin Guild Petualang, tapi tidak mungkin bisa menanjak hingga posisi yang bisa mempengaruhi politik kerajaan.

"Jika dia ingin uang, yang dia lakukan cukup menjual kristal itu dan dia tidak akan khawatir tentang makanan dan pakaian selama hidupnya. Dengan kekuatan sepertinya, sangat mungkin untuk mengembangkan reputasinya dengan cepat. Kenyataannya, ada beberapa penjaga yang kelihatannya menganggapnya sebagai seorang pahlawan dari legenda."

Panasolei mengangguk setuju.

Mengalahkan undead dengan jumlah yang sangat besar dalam sekali jalan, menerobos tak terhentikan undead-undead yang padat dan tak terhitung jumlahnya. Tindakan pahlawan itu benar-benar cocok dengan nama pahlawan asli.

Ini adalah perkataan dan penilaian dari mulut para penjaga yang menyaksikan sendiri pertarungan kepahlawanan Momon. Mereka bahkan bersumpah dengan tangan di hati mereka bahwa jika ada dia, maka tidak perlu takut sama sekali kepada monster apapun.

"Setelah mengatakan itu, atau sangat sialnya, tidak ada bukti yang jelas yang bisa membuktikan bahwa dia bisa dipercaya. Namun, retorika Momon-san tidak menunjukkan ketidakkonsekuenan apapun, dan terlebih lagi, jika dia benar-benar musuh mengapa dia mengeluarkan kristal magic penyegel untuk diperlihatkan kepada kita? Itulah kenapa kita harus menempatkan keyakinan padanya."

Ucapan Rakesheer membuat dua orang lainnya menunjukkan muka masam. Jelas sekali terlihat di wajah ini setelah melihat sikap maniak yang tadi, pendapatnya sulit disebut meyakinkan.

"Pak Walikota, Issac... kalian berdua tidak percaya kepada motif Momon-san karena dia muncul entah darimana, dan ketika dia muncul vampir itu juga muncul bersamaan, ya kan? Namun, aku percaya ucapan Momon-san adalah penjelasan yang cukup."

Kedua pria itu mengangguk bersamaan, menunjukkan itu memang benar.

"Ada juga masalah vampir itu menghentikan serangannya kepada petualang wanita setelah melihat potion langka dari Momon-san. Jika vampir itu dikejar hingga kemari oleh Mohon-san, itu juga masuk akal. Bahkan terlebih lagi, wanita petualang itu tidak tewas, bisa juga karena vampir itu ingin Momon-san tahu kehadirannya disini, dan sengaja mengampuni nyawa petualang wanita itu."

"Jadi begitu...membiarkan Momon-san percaya dia ada di dekat sini, menjebaknya dengan efektif. Karena wanita petualang itu memiliki potion tersebut, si vampir tahu bahwa dia memiliki hubungan dengan Momon-san dan melepaskannya, untuk membiarkan berita tentang kehadirannya tersebar lebih cepat. Tidak ada kontradiksi..."

"...Mempertimbangkan pengejaran tak henti-hentinya dari Momon-san kepada vampir itu.. sangat sulit untuk merasa gembira dengan kedatangannya kemari."

"Benar walikota. Namun, meskipun kita tidak tahu negara mana atau kelompok reliji apa dia berasal, masih lebih baik untuk memperlakukannya dengan baik sebelum dia mengalahkan vampir itu, sementara kita juga meningkatkan persiapan di waktu yang sama. Meskipun secara pribadi kita tidak perlu kecurigaan seperti itu...ho ho, aku benar-benar berharap ingin berbicara tentang item itu dengan Momon-san. Armor miliknya kelihatannya juga sangat bernilai."

"...Berbicara tentang Momon-san, ah ya walikota, bagaimana dengan mayat Zuranon?"

"Kami tidak tahu kemana mereka menghilang."

Walikota menjawabnya dengan meringis.

Mayat menyedihkan yang dikalahkan oleh Ainz ditempatkan di penyimpanan yang aman oleh penjaga, tapi setelah siang hari, mereka tiba-tiba menghilang. Meskipun ada spekulasi bahwa seseorang menyusup dan mencuri mereka, para penjaga tidak diserang dan tak ada yang melihat figur mencurigakan apapun.

Untuk menghindari perpindahan magic, tempatnya dibuat dengan menggunakan metode yang menghalangi transmisi magic, yang bisa dijelaskan semacam ruangan rahasia. Oleh karena itu jalan penyusup tidak diketahui, dan dia hanya menghilang begitu saja seperti asap.

Ada penyelidikan rahasia yang sedang dilakukan di dalam kota, tapi tak ada jejak yang berhubungan dengan hal itu yang ditemukan. Ini juga berarti bisa dikatakan ada kemungkinan ditemukan sebuah hubungan dari mayat yang sudah tidak ada itu.

"Pria yang melakukan ritual undead, apakah dia bisa berubah menjadi undead dan kabur?"

"...Kemungkinan itu tidak sepenuhnya bisa disangkal."

"Ini benar-benar melelahkan, dan forensik juga belum selesai...apakah kuil rahasi di bawah spirit temple adalah satu-satunya yang masih memiliki petunjuk? Akan bagus sekali jika ada bukti yang tersisa disana."

"Mendengarmu menyebut ini, kelihatannya Momon-san tidak pergi ke dalam sana. Jika ada item berharga yang tidak diketahui asalnya ditemukan disana, bisakah kita memberikan itu kepadanya?"

"Ah. Jika item dan ritual mereka dikesampingkan, ikuti saja peraturan petualang dan serahkan kepada Momon-san."

7 komentar:

brian torao mengatakan...

sankyu overlord vol.3 bab 3 bag.3

Nurdin bahari mengatakan...

Fuee

Unknown mengatakan...

tx admin, nice translate
https://pasirgentengsemarang.blogspot.com/

Unknown mengatakan...

Entah udh berapa kali baca ulang. Masih ngakak aja sama Fueeh~ .wkwkwkkw

Supri mengatakan...

Sama bro ngakak apalagi pembaca pertama kayak gw, ketawa gw puas banget😂

Kuhaku mengatakan...

Baca ulang gk bosen bosen

Kuhaku mengatakan...

Baca ulang gk bosen bosen