Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

25 Juli, 2016

Overlord - Vol 9 - Epilog

Epilog


Overlord Light Novel Bahasa Indonesia
Angin malam yang dingin berhembus lalu.

Angin itu mendorong-dorong rambut Brain Unglaus dan mengacak-acak pakaiannya pula.

“...Di luar sini sangat dingin...”

Angin dingin yang menyapu nafasnya yang putih pucat dan gumamannya lalu membawa semuanya ke kejauhan.

Bahkan di bagian terdalam dari tubuhnya terasa seperti beku.

Brain menatap tanpa tujuan dari atas dinding-dinding E-Rantel, dimana mereka bertiga pernah berdiri bersama-sama sebelum mereka pergi berangkat dengan pasukan.

Tidak ada apapun disana kecuali kegelapan.

Ketika peperangan – bukan, pembantaian masal di dataran Katze, banyak rakyat Kingdom yang telah kehilangan nyawa.

Dia teringat apa yang dia lihat ketika merangkat keluar dari medan perang itu.

Orang-orang yang itu menyeret kaki mereka seperti kehilangan semangat hidup, pakaian mereka compang-camping dan mereka terlihat sangat berantakan.

Meskipun Brain adalah seorang warrior yang berjalan di ujung hidup dan mati secara teratur, bayangan dari pemandangan neraka itu – diciptakan oleh seorang magic caster – terbakar di matanya.

Meskipun E-Rantel – yang dilindungi oleh dinding-dinding kotanya – tidak bisa dianggap sebagai tempat aman bagaimanapun, para prajurit yang kabur, lelah dan tidak bertenaga karena kepayahan, roboh seperti boneka yang benangnya terpotong. Mereka meringkuk sebisa mungkin, dan tidur seakan mereka sudah mati.

Di atas menara yang tidak dijaga ini, Brain perlahan menghela nafas lagi.

Lalu, dia melihat ke arah langit yang hening.

“Aku terus berpikir... tak ada yang benar-benar penting lagi.”

Brain melihat tangannya.

Sementara dia membawa tubuh tanpa nyawa dari pria itu, dia merasakan sebuah beban yang berat sedang menekannya. Setelah dicoba sekeras mungkin, dia tidak bisa melupakannya.

Dia adalah seorang pria hebat, dan rival terbesar, yang selalu satu langkah di depan.

Pria itu – Gazef Stronoff – kematiannya merupakan sebuah kehilangan yang sangat bagi Brain.

Bagi Brain, Gazef bukan hanya rival semata. Keberadaannya tidak bisa dijelaskan hanya dengan satu kata.

Itu karena pria itu sudah bertarung melawannya ketika turnamen beladiri, karena dia secara keseluruhan telah mengalahkan Brain dan harga dirinya yang terus berkembang, karena hasrat membara dari Brain adalah untuk mengalahkan Gazef, karena semua inilah Brain telah menjadi orang yang tidak seperti Gazef.

Brain Unglaus hidup, tumbuh dan mengasah diri sendiri karena Gazef. Kekuatan dari pria yang disebut Gazef sudah cukup bagi Brain untuk mendedikasikan hidupnya untuk bisa mengalahkannya. Dia dulu seperti sebuah dinding yang tidak bisa dilewati... dan yang paling dekat seperti seorang ayah.

Lalu, dia yang seharusnya Brain lewati sudah tidak ada lagi.

Gazef Stronoff berdiri tegak, seperti sebuah gunung yang megah, meskipun saat dia mati di depan Brain.

Brain pernah sekali melihat arti sebenarnya dari kekuatan dalam bentuk Shalltear Bloodfallen. Jadi sementara ini, dia sudah menjadi depresi dan tidak bisa melepaskan diri lagi.

Karena dia terlalu percaya diri dan mengandalkan kenyataan bahwa dia kuat, ketika Shalltear menghancurkan kepercayaan dirinya, dia tahu dia lemah. Brain yang berdiri disini sekarang bisa mengakui hal itu.

Tapi Gazef berbeda.

“Ainz Ooal Gown pasti seorang monster dengan kaliber yang sama dengan Shalltear Bloodfallen. Meskipun begitu Gazef menantangnya.”

Waktu itu, Gazef tidak meminta duel untuk alasan yang tidak berguna seperti keselamatan dirinya sendiri. Tekad yang dia tunjukkan benar-benar berbeda dari cara Brain mengayunkan pedangnya dengan liar kepada Shalltear sambil menangis seperti seorang bayi.

Entah apa yang membuatnya melakukan itu?

“Aku tidak mengerti. Mengapa kamu tidak lari?”

Memaksa kalimat itu keluar seperti mengeluarkan batuk berdarah.

“Mengapa kamu lebih memilih mati? Bukankah tidak apa kabur dari monster itu? Bukankah itu seperti menyimpan tenagamu? Mengapa?! Jika kamu harus mati, aku ingin pergi denganmu!”

Jika dia tidak bisa melewati Gazef, maka dia ingin mati dengannya.

Brain mengalihkan pandangannya kepada senjata di pinggangnya.

Itu adalah Razor Edge, y ang sementara ini diperbolehkan untuk dibawa olehnya.

Brain menghunus Razor Edge, dan mengaktifkan martial art.

“[Fourfold Slash of Light]”

Teknik yang digunakan oleh Gazef untuk mengalahkan Brain di dalam turnamen beladiri.

Empat busur cahaya membelah susuran tangga yang ada di dekat menjadi berkeping-keping. Tidak terlihat adanya perlawanan dan pedang itu melewati logam tersebut seperti air.

“Kamu...seperti ini... aku mengagumimu... Aku ingin mati denganmu. Mengapa kamu tidak membiarkan aku bertarung di sisimu? Mengapa kamu tidak bilang padaku bahwa aku bisa mati denganmu!”

Brain menutupi wajahnya.

Matanya panas, tapi air mata tidak mengalir.

Saat ini, sebuah suara mantap langkah kaki yang memenuhi telinga Brain. Hanya satu orang yang akan datang kemari.

“Aku dengar ketika pria semakin tua, air mata tidak akan mengalir lagi. Kurasa itu memang benar.”

“Aku rasa luka karena kehilangan seseorang yang berharga bagimu tidak ada hubungannya dengan usia.”

Itu adalah suara serak yang dia duga.

“...Maafkan aku, Climb-kun. Pada akhirnya, aku menyerahkan semuanya kepadamu.”

Brain menggosok matanya, lalu menyarungkan pedangnya. Climb berdiri di depannya, sebuah ekspresi aneh muncul di wajahnya.

“Bagaimanapun.. yah, meskipun aku ada disana, percuma saja, ya kan? Di dalam keadaan seperti ini, tak ada yang akan mencoba membunuh sang raja. Katakan kepadaku, apa yang terjadi setelah itu?”

“Ya, karena Pangeran Barbro belum kembali sampai sekarang, mereka memutuskan untuk mengirimkan kelompok pencari untuknya.”

Dan karena mereka tidak bisa membagi cukup prajurit untuk tugas ini, mereka berencana untuk menggunakan para petualang sebagai gantinya.

“Setelah itu, ada masalah untuk menyerahkan E-Rantel – Itu adalah sebuah keputusan sepakat. Semua bangsawan menyetujuinya. Bahkan sang raja pun setuju.”

Bahkan para bangsawan dari fraksi kerajaan juga setuju.

Ketika demonic disturbance, kekuatan dari fraksi kerajaan telah tumbuh. Meskipun peningkatan kekuatan ini berarti bahwa mereka bisa menggerakkan pasukan dalam jumlah besar ke dataran Katze, itu juga berarti bahwa kesedihan karena kehilangan yang mereka derita disana akan memberikan konsekuensi besar. Dan jika mereka menyerahkan E-Rantel, yang secara langsung diperintah oleh kerajaan, maka keluarga kerajaan akan menjadi pihak yang paling banyak kehilangan. Ini mungkin dilakukan murni karena ingin selamat.

Kali ini saja, fraksi kerajaan sudah sangat lemah, sementara fraksi bangsawan telah tumbuh semakin kuat.

Apa arti dari semua ini untuk masa depan?

Dia secara tidak sengaja menatap kearah Climb, dan melihat tubuhnya gemetaran.

Dia bukan gemetar karena marah, tapi takut. Dia pasti ingat dengan pemandangan menakutkan yang dulu, dan gemetar tubuhnya mungkin adalah sebuah tanda bahwa dia sedang berteriak di dalam. Keputusasaan yang absolut itu pasti masih melingkari tubuh dan hatinya.

“...Bahkan sekarang, ketika aku memikirkan mereka, tubuhkan menggigil tidak terkendali.”

‘Mereka’ pasti makhluk yang luar biasa kuat di medan perang.

Di dalam ingatannya, dia melihat Climb yang sedang berdiri dengannya, melawan Sorcerer King. Mungkin dia tahu jawabannya, pikir Brain.

“Hey, katakan padaku. Mengapa Gazef meminta duel?”

Wajah Climb adalah sebuah gambaran keterkejutan. Saat dia penasaran apakah dia sudah bicara dengan jelas, dan akan mengulangi kalimatnya, Climb menjawabnya.

“Ini hanya pendapat pribadiku, apakah tidak apa?”

“Ah, itu tidak apa, silahkan saja.”

“...Jangan-jangan dia ingin menunjukkannya kepada kita?”

“..Menunjukkan apa kepada kita?”

“Kekuatan dari Sorcerer King, Ainz Ooal Gown. Lalu... dia pasti ingin memberikan masa depan untuk kita.”

“Masa depan?”

“Ya. Agar kita bisa membuat beberapa taktik dan informasi seandainya kita harus berperang melawannya di masa depan.”

Itu seperti sebuah petir di langit biru.

Cocok sekali. Climb memiliki jawaban yang tepat.

Pria itu sudah mempertaruhkan hidupnya agar bisa memerah sekecil apapun informasi yang dia bisa untuk mereka. Meskipun dia tidak berpikir bahwa Sorcerer King, sebagai seorang magic caster, akan dengan senang hati masuk ke dalam pertarungan jarak dekat (melee) lagi tanpa bodyguard-bodyguardnya di sisinya. Meskipun begitu, dia masih mempertaruhkan nyawanya untuk keajaiban, harapan melawan harapan kemungkin bahwa itu mungkin akan terjadi lagi. Kalau begitu, siapa yang akan dia percayakan kesempatan itu?

Brain tertawa kepada dirinya sendiri. Aku tak pernah terpikir mungkin saja itu adalah jawabannya.

Kalau begitu... bagaimana dia akan meneruskan hidupnya, sekarang dia tahu apa yang dipikirkan oleh Gazef.

Saat Brain sudah jatuh ke dalam pikirannya, Climb menanyakan sebuah pertanyaan, seakan dia tidak tahan dengan keheningan itu.

“...Jika aku tidak salah, Stronoff-sama tidak akan membiarkan dirinya dihidupkan?”

“Gazef memang seperti itu.”

Meskipun mereka menggunakan magic resureksi, bukan berarti yang mati akan bisa kembali hidup. Legenda mengatakan bahwa orang-orang yang gembira dengan hidupnya akan menolak resureksi itu.

“Sang raja kelihatannya belum bisa menerima itu.”

“Itu memang bisa diduga. Bagaimanapun, orang itu tidak akan kembali.. Tetap saja, itu masih mengejutkan.”

“Ya, aku tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh Gazef-sama. Bukankah dia harus kembali hidup dan melanjutkan sumpah setianya? Itu yang akan kulakukan.”

“Begitukah? Bagimu, Climb, kurasa kamu akan melakukan itu. Sedangkan untuk aku... jangan hidupkan aku lagi setelah mati. Aku tidak senang dengan bagaimana aku hidup dan ... kurasa aku tidak tahan melanjutkannya.”

“Untukku, aku akan tetap memilih untuk kembali. Aku ingin mendera tubuh ini hingga menjadi debu agar bisa melayani Renner-sama, jika aku bisa melakukannya.”

Hanya satu orang di dalam Kingdom yang bisa menggunakan magic resureksi (menghidupkan kembali). Tidak diragukan lagi harga yang dia minta akan sangat mengejutkan.. tapi itu adalah harga karena menolak kuburan.

Ketika demonic disturbance, semua petualang secara teknis berada di dalam tim yang sama jadi ada pengecualian, tapi di dalam keadaan biasa, resureksi akan memakan jumlah yang besar. Itu adalah sebuah jumlah yang akan membuat mata seseorang melompat keluar, dan rakyat biasa atau prajurit bisa bekerja seluruh hidupnya dan takkan pernah bisa memenuhi harganya. Hal yang sama berlaku untuk Climb.

Putri-sama milikmu akan dengan senang hati membayarnya, Brain tidak mengatakan itu. Malahan, dia membalas, “begitukah?”

Keheningan terjadi lagi pada mereka. Kali ini, Brain yang memecahkannya.

“Aku benar-benar ingin mengalahkan pria itu...”

Climb tidak menjawab. Dan Brain tidak ingin dia menjawab pula. Tidak, jika dia berpikir secara rasional, kalimat ini percuma bagi Climb. Bagaimanapun dia tidak tahu mengapa, tapi dia harus mengatakan itu, semua hal yang bertumpuk di hatinya.

“Di masa lalu, aku kalah darinya. Jadi aku berpikir aku ingin mengalahkannya. Tapi sekarang, itu tidak mungkin...Ah, aku biarkan dia pergi.” Brain berkata saat dia melihat ke arah langit malam.
“Sialan....”

“...Brain-san.”

Apa yang harus kulakukan?

Apa yang harus kulakukan dengan wasiat dari Gazef?
“Tidak, seharusnya seperti ini. Apa yang sudah kubingungkan? Hanya ada dua pilihan. Terus menjalaninya, atau tidak menjalaninya. Aku ingin... menang? Ah, apakah seperti itu...”

Bukankah hanya ada satu jawaban, pada akhirnya?

Wajah Brain mengeluarkan senyum keji, dan dia mengangkat Razor Edge ke langit.

“Hmph! Siapapun bisa terus melakukannya atau apapun itu!”

Brain berteriak dengan keras, dari lubuk hatinya.

“Kamu sudah memilih mati! Beraninya kamu mengambil jalan yang mudah! Pergi sana sesali itu di dunia lain! Aku – Aku akan mengalahkanmu dengan caraku sendiri! Climb! Ayo pergi minum! Ayo cari wine dan bersenang-senang!”

Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Namun, dia tahu bahwa dia tidak ingin hanya mewarisi wasiat Gazef. Jika dia melakukan itu, tak perduli apapun yang dia lakukan, dia takkan pernah bisa mengalahkannya.

Disamping itu, di masa depan, dia mungkin akhirnya akan memikirkan Gazef lagi dan lagi. Tapi sekarang, dia bisa membebaskan diri, dan melupakan.


Dia menepukkan tangannya ke bahu Climb, dan memaksa melangkah maju. Beban di tangannya kelihatannya seperti ringan, meskipun hanya sedikit.

22 komentar:

Ikin mengatakan...

PertamakK.....

lanjut voll 10 min.
di tunggu

attur mengatakan...

pertama

Kazuya mengatakan...

di tunggu vol 10nya min

Brian Torao mengatakan...

sankyu epilog overlord vol. 09

Anonim mengatakan...

mati terus mnta di hidupin buat melayani sang putri, apa dia gasadar betapa lemah nya dia ? bukanya sisa sia ngidupin si climb kalo mati? mending gazzef.

Anonim mengatakan...

Ini prolognya mana deh?? ko ada penutup sm epilog??

Anonim mengatakan...

Ngehidupin Climb cuma buang-buang duit & mana doang, kalo hidup palingan juga jadi beban :v

Unknown mengatakan...

Kampret lah si Climb, cuman Omdo doang! BTW makasih min updatenya

Rekomendasianimd mengatakan...

Respect ama gazef salah satu manusia terkuat, padahal klo dia jd bawahannya ainz di mungkin msh idup tp dia memiloh kesetiannya respect, moga brain bisa ngelampauin gazef nantnya

Anda mengatakan...

Thanks min

Learn to Trade mengatakan...

Penasaran sama cincin rigrit sang pahlawan yang sekarang di turunkan ke Climb. Kan sebelumnya di kasih ke Gazef, trus sama sih Gazef di kasih ke Climb. Kalau dari Narasi keknya Worlds Item.

Jacksha mengatakan...

Bukan world item itu palingan sekelas harta negara/kerajaan

doraemon mengatakan...

mantap min

Unknown mengatakan...

Itu cincin ningkati kekuatan seorang warrior menjadi dua kali lipat.
Murayama dalam wawancaranya mengatakan andai cockyutus yg memakai cicin tersebut maka kekuatannya akan menjadi dua kali lipat/menjadi lv200

Sugoiiii....😅😅😅😅

Anonim mengatakan...

Kapan mati tuh si climb,jijik bgt ngelihat dia,udah bodoh,sok hebat,suka be bicara omong kosong.moga nih charakter mati dengan sadis.

Unknown mengatakan...

Benar dong mati aje s climb anjir tu dng

Kuhaku mengatakan...

satu cerita penuh cuma 2 orang omong omongan di atas bangunan(entah tembok atau menara)

Unknown mengatakan...

Itu cincin dari rigrit efeknya cmn sampe naikin 5 level gk seh jadi klo si cocytus pake dia bakalan jadi warrior level 105.....

Amar mengatakan...

Bukanny lv max 100? Gk ada lv yg mlebihi lv 100

Kuhaku mengatakan...

Melawan ainz ooal gown adalah kesalahan

ToumaChan mengatakan...

Jujur brain kaya gay njirr

kei mengatakan...

Iya jg njir. Wkwk. Tp positive thinking aja lah. Dari rival trus tambah akrab, mungkin udah jadi kek sodara.

Please jgn rusak ini masterpiece dengan perpelangian.