Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

11 Mei, 2016

Overlord - Vol 7 - Epilog

Epilog


"Kalau begitu, ini seratus koin emas sesuai janji. Dan ini adalah kontraknya."

Setelah mengintip sebentar ke dalam isi dari kantung tersebut, ayah Arche menganggukkan kepala karena puas. Tanpa ragu-ragu lagi, dia cepat-cepat memberi tanda tangan atas namanya ke lembar perkamen lalu memberikan stempel di atasnya dengan stempel keluarga mereka. Tindakannya yang lancar menunjukkan bahwa ini bukan pertama kalinya dia melakukan hal ini.

"Sekarang sudah tidak ada masalah lagi, ya kan?"

Menatap perkamen yang sedang diserahkan kepadanya, pria itu mengangguk. Jika Hekkeran dan Imina ada disini, mereka pasti akan menunjukkan rasa tidak senang mereka. Pria ini adalah pria yang sama yang pernah mengunjungi mereka sebelumnya ketika di penginapan.


Pria tersebut menatap perkamen beberapa kali lagi sambil menunggu. Setelah memastikan tintanya selesai mengering, pria tersebut dengan hati-hati menggulung perkamen tersebut, lalu menyimpannya.

"Ya, pastinya." Menunjuk ke arah kantung koin yang ada di depan ayah Arche, pria itu bertanya, "Ngomong-ngomong, apakah anda tidak akan memeriksanya?"

"Heh, aku tidak keberatan meskipun berkurang satu atau dua koin."

"Begitukah?"

Terhadap respon baik hati namun bodoh yang dibuat oleh ayah Arche, pria itu mengangguk sekali lagi.

Jumlah koin-koin itu sudah dipastikan sebelumnya, jadi seharusnya sudah tidak ada masalah lagi. Tapi itu pastinya bukan tanda yang bagus melihat sebuah keluarga yang hampir berada di ujung tali mereka masih bersikap sedemikian rupa. Tidak, mungkin rumah mereka sudah ditakdirkan berakhir saat pria itu menjadi tuannya.

Namun, memang orang-orang seperti inilah yang bisa menjadi pelanggan terbaik.

"Kalau begitu, anda tidak keberatan dengan tingkat bunga dan jangka waktu pinjaman yang seperti biasanya saya kira?"

Terhadap pertanyaan ini, ayah Arche merespon dengan sikap seakan tidak diragukan dia adalah manusia dengan latar belakang kelas tinggi dan kaya.

Pria itu menganggukkan kepalanya sekali lagi, menunjukkan dia mengerti.

"...Ngomong-ngomong, apakah putri anda masih sehat-sehat saja?"

"Hm?"

Pria itu tiba-tiba teringat bahwa ada tiga putri di dalam keluarga itu.

"Saya sedang membicarakan tentang Arche-san."

"Ah, Arche huh? Sekarang ini dia sedang keluar mencari uang."

"...Begitukah?"

Sementara putrinya sedang keluar dan mencari uang, lalu kamu sedang apa malahan?

Sebuah eskpresi jijik muncul sejenak di mata pria itu saat dia memikirkan hal ini. Dia mulai kasihan dengan gadis itu yang mempunyai ayah semacam ini.

Pria itu bukan orang yang tak punya emosi.

Namun, yang lebih penting baginya adalah bisa mendapatkan kembali jumlah koin yang sudah dia pinjamkan sebelumnya termasuk bunga di atasnya, dan untuk memastikan perputaran pinjaman dan pembayaran berlanjut. Dia tidak perduli dengan urusan dari keluar orang lain.

"Hanya karena dia sudah bisa mendapatkan sedikit uang, dia mulai bersikap arogan"

Pria itu mengerutkan dahi ketika dia mendengar gumaman tidak menyenangkan dari ayah Arche. Lagipula, jika situasi yang menjengkelkan terjadi, mungkin akan membuat sebuah penundaan dalam pembayaran bunga. Jika mungkin, pria itu ingin situasi saat ini terus berlanjut selama mungkin. Untuk itu, dia mau tidak mau bertanya.

"Apakah ada sesuatu yang terjadi?"

"Tidak, bukan masalah besar. Hanya saja putri bodohku itu kelihatannya sudah lupa kewajibannya terhadap orang tua yang telah membesarkannya dari lahir dan mulai menjadi tidak sopan."

"Jika hanya begitu maka..."

"Sejujurnya! Sudah waktunya membiarkan dia mengerti sikap kurang ajarnya! Aku harus mengajarinya apa artinya menjadi seorang aristokrat itu!"

Pria itu menelan sisa ucapan yang ingin dia katakan. Bagaimanapun, dia tidak bisa menahan diri mengeluarkan seruan terakhir.

"Pasti benar-benar menjengkelkan."

"Tentu saja. putri yang benar-benar menjengkelkan."

Pria itu memang sengaja mengeluarkan siapa yang sedang mereka bicarakan dan membiarkan ayah Arche salah mempercayai bahwa itu memang ditujukan kepadanya, yang mana menghasilkan lebih dan lebih banyak lagi gumaman.

Seratus koin emas adalah jumlah yang luar biasa. Namun, melihat rata-rata tingkat pengeluaran ayah Arche, dia pasti akan segera kehabisan uang lagi. Jika itu memang terjadi, dia pasti akan kembali meminjam uang lebih banyak lagi. Pria itu sudah memutuskan untuk tidak meminjamkan lagi sampai pinjaman yang sebelumnya dilunasi.

Pria itu menatap ke sekeliling ruangan.

Apa yang dia lihat adalah sebuah ruangan yang dipenuhi dengan perabot rumah tangga dan dekorasi. Jika ada kejadian yang paling buruk terjadi, dia seharusnya masih bisa mendapatkan kembali apa yang pada asalnya dia pinjamkan, meskipun jika dia harus menjualnya.

Pria itu merendahkan kepalanya untuk menyembunyikan pemikiran dalam otaknya.

"Pada akhirnya, bukan itu adalah hal yang aneh bagi seorang putri dari keluarga Furt melakukan pekerjaan kotor semacam itu? Teman-teman yang sering dia temu semuanya juga terlihat sebagai orang biasa. mereka mungkin memiliki karakter vulgar yang sama."

"..Begitukah?"

Pria itu berpikir dalam-dalam terhadap dua orang yang dia temui di penginapan, dan akhirnya memberikan balasannya. Mungkin itu karena salah paham dalam nada balasan pria tersebut. Ayah Arche cepat-cepat berbicara sekali lagi.

"Mu, aku tidak bermaksud semua orang biasa seperti itu. Yang paling kumaksudkan adalah mereka para petualang itu."

"Mungkin memang benar."

"Ya kan? Putriku mulai memberontak tepat karena mereka. Aku harus menghukumnya dengan benar nanti. Pada akhirnya, memang wajar bagi seorang anak perempuan untuk mendengarkan ayahnya. Dia masih sepuluh tahun terlalu dini memberiku nasehat."

Setelah sekali lagi menatap ayah yang tidak senang itu, pria tersebut berdiri dari tempat duduknya.

"...Bagaimanapun, saya harus menuju ke pelanggan selanjutnya sekarang. Kita akan bicara lebih banyak lagi lain waktu. Saya sangat mengandalkan anda untuk pembayaran tepat waktu."

----

"Kapan sih onee-sama akan kembali?"

"Mungkin sedikit lebih lama?"

Di dalam ruangan tertentu, dengan menggunakan tempat tidur sebagai tempat duduk, dua orang gadis muda duduk berdampingan satu sama lain. Raut wajah mereka memang sama.

Sedikit merah merona bisa terlihat di pipi putih mereka yang lembut, yang membuat kedua gadis itu terlihat seperti malaikat. Mereka masing-masing memiliki wajah yang halus yang terlihat sangat mirip dengan kakak mereka. Seseorang pasti akan bisa menerka bagaimana rupa mereka nantinya setelah berkembang dalam sepuluh hingga dua puluh tahun lagi.

Dua gadis itu memakai pakaian yang cocok terdiri dari gaun putih mulus tanpa sedikitpun kerutan. Kaki mereka yang putih berayun di bawah, membuat suara seperti 'pa-ta' 'pa-ta' saat mereka menendang-nendang udara tanpa arah.

"Benarkah itu?"

"Memang benar..."

"Begitukah?"

"Memang begitu..."

"Ketika onee-sama kembali, kita akan pindah ya kan?"

"Memang benar..."

Dua orang itu tertawa gembira. Mereka sangat sedikit sekali memahami arti pindah, namun mereka tahu jika itu artinya onee-sama favorit mereka tidak akan pergi jauh lagi. Itu adalah sumber kegembiraan mereka.

Saudari mereka - Arche, sering meninggalkan rumah untuk waktu yang panjang. Meskipun mereka tidak tahu apa yang sedang dia lakukan, mereka mengerti bahwa itu adalah sesuatu yang penting. Itulah kenapa mereka tak pernah menyuarakan harapan egois apapun kepada Arche. Namun, meskipun begitu, mereka sangat berharap dan ingin bisa bermain dengan kakak mereka lagi yang lembut.

Benar sekali, dua gadis itu sangat menyayangi Arche sekali.

"Onee-sama, masih belum datang..."

"masih belum datang huh...?"

"Kita sangat menantikannya ya kan, Kuuderika?"

"Un, sangat menantikannya sekali, Uleirika."

"Aku ingin membaca bersama onee-sama..."

"Aku ingin tidur bersama onee-sama..."

"Kuuderika terlalu licik..."

"Uleirika juga sangat licik..."

Dua orang itu saling melihat satu sama lain dan sebuah senyuman mulai mereka di wajah mereka, perlahan berubah menjadi suara tawa yang imut.

"Kalau begitu, Kuuderika juga bisa sama-sama, bersama dengan onee-sama dan aku."

"Un, Uleirika juga bisa, bersama-sama dengan onee-sama dan aku."

Dua orang itu tersenyum sekali lagi, sangat menantikan kegembiraan dan kesenangan di masa depan yang menanti mereka.

35 komentar:

Unknown mengatakan...

kakak mu udah mati dek,, huahahahahah

Anonim mengatakan...

Hhhhh. Mat

Brian Torao mengatakan...

sankyu overlord epilog vol.7

Anonim mengatakan...

entah berapa kalipun ane baca part yang ini rasanya tuh nyesek banget!! kerasa banget kaya nungguin orang tua kita pamitan mau pergi janji cepet balik, eh yang balik cuma namanya aja. coeg banget dah

Arif uchiha mengatakan...

Ainz Ooal Gown banci. Sini by one ama ane. Tawuran bozz :v

Unknown mengatakan...

Kok sedih ya

Unknown mengatakan...

nyesek banget jir >,<

Mengetahui Samaran mengatakan...

yah kalo di pikir pasti bukan cuma adik nya arche doang, kalo di ceritain setiap wolker pasti ada keluarga yg nunggu kejadian kaya gini. dunia memang kejam.

Natural mengatakan...

Gimana nasib mereka setelah e-rantel di kuasai oleh ainz yah?

Anonim mengatakan...

Dd

IlIJadeIlI mengatakan...

Menunggu yg telah tiada sedih bener😭😭😭😭😭😭

Unknown mengatakan...

cuma overload anime/manga/novel yang nyeritain dari sisi antagonis dan menceritakan hal jahat yang keliatanya lumrah dan wajar. hmmmm... agak kurang mendidik sih, tapi seru. huahahah

Unknown mengatakan...

Adik2nya arche kok namanya kayak orang tegal ya?? Blesteran kah??

Kamen rider zio mengatakan...

sialan loh momonga tega banget lo bunuh orang yang masih dirindukan adiknya liat aja klo touch me lihat siap2 di kick jadi leader

Unknown mengatakan...

@Hinata Shoyo emg salah ya momonga mencoba melindungi nazarick dari para penyusup? Bodo amat mau punya adik ato siapa pun klo emg penyusup n niat mencuri harta nazarick ya harus dibasmi lah

Unknown mengatakan...

coba nasib arche kaya di web novel nya ;( kasian sih tapi emang cerita aslinya dari LN nya

Ase mengatakan...

Mau gimana lagi kan ceritanya dari sisi jahat yg dianggap wajar bagi ainz dan menguntungkan dia,@Hinata Shoyo itu mungkin bener jg,coba aja ada touch me atau pas ditanya kenapa mau ke makam jawabnya:buat bayar hutang yg dibuat ortunya dan buat idup adiknya

Yasin mengatakan...

udh udh nikmatin aja... wkwkwkk

Makh mengatakan...

Jangan baperan oy , ainz itu bukan seigi no mikata

Unknown mengatakan...

Anaknya sibuk kerja cari duit, ehhhh bapaknya malah ngutang. Wkwkwkkwkw

Unknown mengatakan...

Kasian" go tu gulad :V

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Dunia emang kejam mangkanya banyakin amal baik biar mati masuk surga! Kali aja besok-besok kita mati mendadak jadi kita udah siap sama satu lagi hidup tuh jgn kebanyakan ngutang

Unknown mengatakan...

Berharap bgt arche ama rekan2nya bisa dihidupkan kembali macam scene lizardman 😭

Unknown mengatakan...

Onee chan mu di bunuh salltiar dek minta sama om aiz mungkin di idupin lagi onee chan mu. Aiz lolicon dek

AlwaysFree mengatakan...

Akhirnya ada juga yg sadar. Soalnya orang berlebihan banget ama adek2nya arche. Padahal mau di overlord atau dunia nyata banyak kasus kayak gitu, cuma kita aja yg susah peka

AlwaysFree mengatakan...

Kok pada berlebihan ya? Gua jujur suka banget arc ini. Mengambarkan sisi gelap dunia. Gak kayak anine lain, cuma satu orang mau mati, baperannya ampe seluruh dunia... Heyyyy lu idup di surga mana. Liat tuh indeks angka kematian dunia, banyak yg mati.. Akmj

Unknown mengatakan...

Apa yg lo arepin dr mahluk yg karmanya -500?? Masih untung mantan manusia . Ga di siksa dulu sebelom mati aja udah termasuk baik menurut gw

Kuhaku mengatakan...

Ainz kan hanya membasmi penyusup yg dteng ke makam nazarick,,salah sendiri pada tamak dengan koin yg di janjikan,dengan tanpa pikir akankah ada makhluk hidup atau tidak di dalamnya,maling yq harus di hukum

Unknown mengatakan...

Min,pas momon nabe ketemu fluder vol brapa ya min,mkasih min

Unknown mengatakan...

Ceritanya emang Dark Fantasy bro/sist, jadi wajarlah akhirnya kayak gini dan ini termasuk daya tarik Overlord

Anonim mengatakan...

Death note?

N0Zferatu mengatakan...

A

N0Zferatu mengatakan...

Ditunggu ga pulang-pulang,eh taunya sudah 'berpulang'...

Takashi Draylus mengatakan...

Waduh, ada psikolog nongol.