Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

04 April, 2016

Overlord - Vol 7 - Chapter 1 Part 1

Invitation to Death - Undangan Menuju Kematian

Part 1


Ibukota Baharuth Empire, Arwintar, terletak sedikit ke barat dari pusat kekaisaran. Istana kekaisaran, rumah dari raja yang sedang berkuasa dengan julukan Blood Emperor (Kaisar Darah) - Jircniv Rune Farlord el Nix - berdiri di pusat kota. Yang mengelilingi istana adalah berbagai universitas, akademi magic, berbagai kantor administratif dan fasilitas-fasilitas yang penting lainnya tersebar dari pusat ibukota dengan gaya melingkar. Benar-benar, kota yang layak disebut sebagai jantung kekaisaran.

Meskipun memiliki penduduk yang lebih sedikit dari Re-Estize, ibukota dari Kingdom Re-Estize, ibukota kekaisaran lebih megah dalam perbandingannya. Bukan hanya ini, karena bertahun-tahun perbaikan, Empire saat ini sedang mengalami gelombang perkembangan terbesar yang pernah ada di dalam sejarah. Hal-hal baru terus diperkenalkan kepada masyarakat, yang meningkatkan peluang bagi para pedagang untuk menjelajahi pasar-pasar baru. Arus barang-barang dan talenta-talenta yang konstan ada terlihat di ibukota kekaisaran. Bagi para penduduk yang hidup di dalam ibukota, itu adalah waktu bagi harapan dan peluang yang sebenarnya.

Di dalam kota yang berisik dan sibuk, Ainz berjalan dengan Narberal di sampingnya.

Di dalam keadaan yang berbeda, Ainz mungkin ingin menghabiskan beberapa saat untuk menjelajahi kota, seperi seorang dari desa yang datang ke metropolis untuk pertama kalinya. Lagipula, ada banyak hal yang berbeda antara Empire dan Kingdom.


Namun, Ainz tidak bisa bersantai jalan-jalan sekarang ini.

Gerakannya mulai merefleksikan pemikirannya, perlahan menjadi semakin lama semakin tak menentuk.

Perasaan yang menyelimutinya dari dalam bisa dijelaskan dengan sebuah kalimat - Tidak nyaman.

Semakin Ainz memikirkan tujuan dibalik kunjungannya ke Empire, yang sudah direncanakan oleh Demiurge, semakin dia mengerutkan dahi, meskipun wajahnya adalah ilusi.

Bagi Ainz Ooal Gown, penguasa absolut dari Great Tomb of Nazarick, kalimat "bertahan" seharusnya tidak ada dalam kamus pribadinya. Seharusnya tidak perlu menekan emosinya. Kalimat Ainz seharusnya absolut, dimana putih akan menjadi hitam jika dia menyatakannya demikian. Tidak ada alasan berlaku sebaliknya.

Namun situasi saat ini masih berakhir seperti ini karena Ainz tidak dapat menemukan alasan yang valid untuk menyangkal penawaran Demiurge.

Tujuan seluruhnya adalah - menunjukkan kekuatan Nazarick. Sangat mudah memahami rencana Demiurge, dan hasilnya juga bisa terlihat langsung. Di lain pihak, apa yang tidak disenangi oleh Ainz adalah rasakan dia seperti akan melempar lumpur ke arah hal-hal yang telah dibangun oleh rekan-rekan lamanya dengan hati-hati.

Namun, menolak rencana yang sudah dibuat dengan hati-hati hanya karena emosi pribadinya adalah hal yang memalukan. Dan juga, Ainz tidak ingin orang lain berpikir bahwa dia kurang murah hati untuk menerima penawaran yang dibuat oleh individu lainnya.

Untuk menolak rencana saat ini tanpa memberikan alternatif apapun adalah hal yang Ainz, yang bukan sebagai penguasa tertinggi namun sebagai anggota dari masyarakat, terasa tidak bisa diterima.

Ainz mengulangi hal-hal yang dia pikirkan sebelumnya sekali lagi agar bisa menenangkan diri. Dia perlu mendinginkan kepalanya. Diantara logika dan emosi, memilih logika seharusnya adalah pilihan yang benar. Meskipun mereka yang didorong oleh emosinya suatu ketika akan memperoleh hasil yang luar biasa, kebanyakan mereka hanyalah orang yang tidak rasional. Bukan hanya itu...

"...Hanya saja sekarang sudah terlalu terlambat untuk mundur! Kaaa!"

Ainz menghirup dan mengeluarkan nafas dalam-dalam menggunakan paru-parunya yang tidak ada. Dan tidak menunjukkan perhatian terhadap para penjaga kota dan penduduk disana yang mengeluarkan tatapan aneh ke arahnya saat dia berjalan melewati mereka.

Karena Ainz yang memang tinggi dan figur yang membuat takjub, dia sudah menjadi pusat perhatian. Ini menjadi semakin parah setelah dia dianggap sebagai pahlawan. Tidak menarik perhatian apapun akan menjadi aneh. Karena itu, Ainz sudah terbiasa mengabaikan tatapan orang-orang, bahkan lebih bisa melakukannya setelah dia mengendarai Hamusuke.

Setelah mengambil nafas berkali-kali, Ainz akhirnya mampu mengurangi perasaan tidak nyamannya hingga minimum. Saat itulah dia menyadari besarnya usaha yang harus dilakukan oleh bawahannya, Narberal, untuk bisa tetap mengikutinya.

"Maaf, mungkin aku telah berjalan sedikit terlalu cepat."

Kecepatan langkah yang dibutuhkan untuk bisa menutupi jumlah jarak yang sama antara langkah kaki seorang pria yang mengenakan armor full body seperti Ainz dan jubah yang dipakai Narberal sama sekali berbeda. Tidak sulit bagi Narberal untuk bisa mengikutinya karena kemampuan fisik yang dimiliki, namun sebagai seorang pria, masih perlu meminta maaf karena sudah tidak perhatian dengan kecepatan jalannya.

"Tidak, saya tidak protes sedikitpun."

"Begitukah..."

Ainz tidak tahu apakah balasannya adalah balasan yang biasa diberikan oleh para pelayan kepada tuan mereka atau apakah Narberal memang benar-benar tidak keberatan. Sambil mengurangi kecepatan langkahnya, Ainz mencari sebuah topik untuk didiskusikan.

Ainz entah bagaimana merasa malu dengan suasana yang tidak dapat didekati yang memancar sejak beberapa saat yang lalu. Oleh karena itu, dalam usaha meningkatkan suasana yang canggung, Ainz mencoba berusaha untuk memikirkan sebuah topik untuk didiskusikan. Namun, tak ada yang keluar di otaknya.

Ainz terpikirkan awal percakapan sia-sia yang sering digunakan oleh orang pemasaran, seperti bicara tentang cuaca. Bicara tentang olahraga juga adalah pilihan yang baik, namun seseorang harus mencari tahu tim mana yang didukung oleh orang lainnya dahulu.

Mempertimbangkan apakah memulai percakapan semacam ini atau tidak, Ainz mulai bergumam di hatinya yang dalam.

Mengapa aku harus perhatian dengan seseorang seperti Narberal, yang hanya bawahan? yah, karena sudah seperti ini, mungkin aku sebaiknya menggunakan kesempatan ini untuk mempraktekkan dialog antara tuan dan pelayan. Meskipun begitu, harus cocok dengan status seorang penguasa. Apa yang dibicarakan oleh orang dengan status sebagai penguasa kepada bawahan / pelayan mereka?

Memikirkan kembali percakapan setiap harinya yang ada di dalam perusahaan lama Ainz, suatu hal seperti itu seharusnya tidak apa, ya kan?

Ainz adalah penguasa tertinggi dari Great Tomb of Nazarick, bukan semacam eksekutif senior dari sebuah perusahaan. Jika sebuah perbandingan harus dibuat, dia akan lebih tepat seperti seorang presiden perusahaan atau CEO.

Tidak, masih sedikit berbeda dari seorang presiden.... Ngomong-ngomong, percakapan macam apa yang dilakukan oleh sang raja dan Gazef Stronoff? Akan berguna sebagai referensi.

Meskipun begitu, mereka sudah sampai disini. Jika mereka terus seperti ini, suasana hati diantara mereka akan berakhir terlalu berat untuk ditahan oleh Ainz. Akhirnya dia berusaha memaksa membuka mulutnya.

"...Narberal...bagaimana menurutmu dengan suara ini?"

Ainz menunjuk kepada kotak suaranya, atau lebih tepatnya, menunjuk ke arah tempat dimana pita suara seharusnya berada. Ainz menekan area dimana seharusnya tenggorokannya berada dengan sarung tangan miliknya. Dia hanya merasakan sensasi logam dari sarung tangannya, namun, ada semacam perasaan elastis, memberiksan kesan luar biasa seakan tenggorokannya benar-benar ada.

"Sebenarnya, saya tidak berpikir bahwa suara ini bagus. Mekipun kedengarannya aneh, Saya rasa suara yang dipakai oleh Momon-sa...san terdengar lebih baik. Memang saya mengerti ada alasan dibalik semua ini, saya mengaku lebih senang dengan suara yang lama."

"Begitukah? Aku sangat senang dengan suara ini... Neuronis memilihnya dari sekitar lima puluh orang. Ada semacam daya tarik yang tak bisa dijelaskan darinya."

Tiba-tiba saja, Ainz teringat ketika mendengarkan rekaman suaranya, dia menggumamkan sesuatu dengan lirih dan menenangkan kerisauan tiba-tiba yang muncul di kepalanya.

"Begitukah? Bagaimanapun, saya masih berpikir suara asli Momon-san terdengar lebih baik."

"Aku senang mendengarnya, Narberal. Ngomong-ngomong, aku tidak tahu jika aku juga bisa memakai ini..."

Tidak yakin apakah respon dari Narberal hanyalah kesopanan atau pemikirannya yang asli, Ainz sekali lagi menunjuk ke arah lehernya, merasakan makhluk yang menempel di tenggorokannya - Lip Bug (Serangga Bibir) - menggeliat.

Orang biasa pasti akan merasa gatal.

Apakah memang hanya karena aku tidak tahu, atau apakah memang peraturannya yang entah bagaimana berubah sendiri? Kurangnya informasi pada hal semacam ini juga bisa memberikan bahaya tertentu di masa depan. Bukan hanya di dunia ini, namun pengetahuan dari YGGDRASIL juga harus dipelajari kembali.

Game YGGDRASIL didesain dengan niat untuk membiarkan para pemain menikmati menjelajahi hal yang tidak diketahui. Karena hal ini, ada suatu keperluan untuk menguji berbagai macam hal yang berbeda, yang menghasilkan suatu investasi dalam jumlah yang luar biasa besar perusahaan tersebut ke dalam sumber daya dalam pengembangannya untuk menciptakan sistem tersebut. Dengan demikian, para pemain bisa menghadapi sebuah dunia yang sama sekali tidak diketahui.

Bukan hanya kurangnya informasi pada map-map yang diberikan pada awalnya, pengetahuan yang berhubungan dengan dungeon begitu juga dengan pertambangan, masak, peternakan monster dll... semuanya tidak diketaui oleh para pemain. Itu ada semacam dunia dimana para pemain dipaksa untuk menemukan hal-hal baru sendiri. Untuk lebih jelasnya, bahkan hal remeh semacam apa yang bisa dipakai dan apa yang tidak membutuhkan percobaan trial dan error dari para pemain sendiri.
Meskipun ada raid dan website informasi, data yang dipasang di situs-situs tersebut sudah dikenal luas, atau informasi yang diberikan tidak kredibel. YGGDRASIL adalah sebuah game yang didesain agar para pemainnya menjelajah. Mencari pengetahuan sama seperti mencari harta karun. Tidak ada manfaatnya memberitahukan hal itu kepada pemain lain dengan gratis.

Karenanya, satu-satunya informasi yang bisa dipercaya datangnya dari dalam guild sendiri, atau dari pertukaran yang dibuat dengan guild yang bisa diandalkan. Hal-hal lainnya hanyalah inforasi kelas tiga yang tidak berguna.

Ada juga masa dimana forum-forum dibanjiri dengan thread-thread mencurigakan yang dimulai dengan "Aku berencana meninggalkan guildku, jadi aku akan melepaskan semua informasi mereka."

Yah, memang ada beberapa informasi asli yang dilepaskan diantaranya...

Pernah sekali ada sebuah guild yang disebut 'Three Burning Eyes'.

Guild itu dibentuk oleh para pemilik situs yang menarik biaya kepada member mereka setiap kali mengakses informasi. Dan memiliki spesialisasi dalam mengirimkan mata-mata untuk bergabung dengan yang lain, guild dengan peringkat yang lebih tinggi untuk mencuri informasi dan tindakan mencurigakan semacam itu yang lainnya. Adaministrator Gaming tidak menghukum tindakan seperti itu dan diam-diam diterima sebagai salah satu cara memperoleh informasi. Namun, guild yang dicuri tidak akan memaafkannya.

Apa yang terjadi adalah guild-guild tersebut membentuk aliansi dan menyerang 'Three Burning Eyes'. Setelah menangkap titik respawn di dalam markas guild dan titik respawn di dalam kuil yang ada di sekitar jalanan, aliansi tersebut mulai melakukan PK terhadap member dari guild 'Three Burning Eyes', dan ketika mereka hidup kembai, lalu di PK lagi, tidak membiarkan satu orangpun lepas. Mereka terus melakukan ini hingga 'Three Burning Eyes' dibubarkan dan seluruh anggotanya menyebar.

Dan pada akhirnya, yang paling diingat adalah bagian ketika mereka membuat situs informasi mereka bebas diakses. Betapa kangennya, pikir Ainz.

Yah, memang pasti tidak ada mata-mata di dalam Ainz Ooal Gown... Bagaimanapun, jika bukan karena insiden ini, mungkin kita akan memiliki anggota-anggota yang lebih banyak....

Karena insiden itu, proses rekrutmen untuk Ainz Ooal Gown dihentikan, dan guild dibentuk dengan 41 anggota, yang mana adalah jumlah minimal yang dibutuhkan untuk sebuah guild yang termasuk tingkat atas.

Ketika tahuan akhir dari YGGDRASIL, peluang informasi yang bisa diandalkan dibuat publik pada web termasuk tinggi. Namun, satu-satunya waktu dimana Ainz memfokuskan perhatiannya pada situs-situs informasi adalah ketika masa keemasan dimana Ainz Ooal Gown berada pada puncaknya. Jumlah informasi yang berguna benar-benar terbatas waktu itu.

Pengetahuanku terhadap game kelihatannya paling puncak adalah waktu itu. Meskipun aku masih harus memperhatikan pengumuman yang dibuat oleh Administrasi Game... dunia ini kelihatannya mengandung para pemain YGGDRASIL selain diriku, oleh karena itu aku juga harus mempertimbangkan resiko yang akan diterima karena kurangnya pengetahuan dari mereka.

Melalui anggota-anggota Eight Finger yang ditangkap, Nazarick mampu mendapatkan informasi yang berguna dalam jumlah banyak. Namun, informasi itu sebagian besar mengenai Kingdom dan Empire. Hanya ada sangat sedikit sekali mengenai Theocracy, Holy Kingdom dan Republik. Ada semacam kebutuhan untuk meningkatkan pengumpulan informasi lebih jauh.

"Susahnya, aku sudah banyak memikirkannya, tapi pada akhirnya aku masih merasa risau. Sudah waktunya mengubah topik menjadi yang lebih ringan."

Untuk merubah percakapan, Ainz agak melihat sekelilingnya.

"Ngomong-ngomong, Empire kelihatannya sangat ramai."

"Begitukah? Saya merasakannya sama dengan di E-Rantel."

Merespn ucapan Narberal, Ainz sekali lagi menatap.

"Jalanan penuh dengan kehidupan dan mata orang-orang sangat cerah. Itu adalah sebuah tanda bahwa orang-orang percaya mereka hidup dengan baik."

Meskipun Narberal merespon dari belakang dengan "Seperti yang diduga dari Momon-san", Ainz sedikit malu dengan kalimatnya sendiri dan tidak membalas. Itu hanyalah sedikit perasaan yang Ainz punya tentang orang-orang di jalanan, dan apakah itu benar atau tidak, Ainz masih tidak memiliki rasa percaya diri pada apa yang dilihatnya.

Bukan karena aku mengikuti gaya Pandora's Actor..."Itu adalah sebuah tanda sesuatu". Tidak kukira aku bisa mengatakan kalimat ini dengan keras tanpa malu... Sepertinya aku berubah menjadi seorang penyair atau semacamnya.

Karena dia diharapkan bersikap seperti seorang pahlawan di dalam ibukota kerajaan, Ainz terbiasa dengan pemikiran pahlawan, dan kelihatannya itu mulai menjadi kebiasaannya.

Wajah dibalik penutup kepala Ainz menunjukkan sedikit ekspresi malu-tentu sajatidak mungkin sebuah tengkora bisa berubah jadi merah-lalu Ainz melihat hotel yang ditunjukkan oleh Fludder kepadanya.

Bahkan dari kejauhan, seseorang bisa membedakan hotel terbaik dari ibukota kekaisaran jauh lebih mewah dibandingkan dengan di E-Rantel. Itu adalah salah satu cara menjelaskannya, namun kesan itu hanya berdasarkan tingkat fasilitas dan perbedaan gaya. Seseorang bisa berkata hotel kelas atas di Kingdom dikelilingi oleh sejarah sementara yang ada di Empire baru saja dibuka, dan jika ditanya yang mana yang lebih baik, semuanya akan memiliki pendapat berbeda.

"Aku tidak yakin ingin masuk, namun suasananya memang terlihat bagus."

Ainz menyentuh plat adamantite dengan lembuat yang menggantung di depan dadanya dan menuju ke arah pintu masuk.

Mirip dengan E-Rantel, pasukan atletik di dalam balutan armor kulit berdiri berjaga di pintu masuk dan pintu keluar. Saat Ainz dan Narberal mendekat, para penjaga menatap dengan tanda tanya kepada mereka. Bagaimanapun, setelah memfokuskan pada satu titik, mereka cepat-cepat melihat ke arah lain dengan mata yang lebar.

"A-Apakah mereka yang asli? Kurasa mereka memang asli, dinilai dari equipment yang mereka miliki..."

Mendengar bisik-bisik yang datang dari rekannya, penjaga keamanan yang lain mencoba sebaik mungkin berdiri tegap dan menyembunyikan kegugupannya. Namun, saat mereka memperpendek jarak, tekanannya jelas sekali, namun dia bagaimanapun tidak mampu bicara dengan sopan.

"Maafkan hamba, petualang adamantite-sama. Saya sangat minta maaf karena ketidaknyamanannya, namun bolehkah saya melihat identitas anda?"

Saat Ainz menyerahkan platnya dan bertanya, "Apakah hotel ini hanya menerima anggota?"

"Ya, untuk mempertahankan reputasi hotel ini, kami hanya menerima anggota reguler atau mereka yang disarankan. Namun, para petualang peringkat adamantite adalah pengecualian untuk peraturan itu."

Mengusap kedua tangannya dengan lengan baju, penjaga keamanan lainnya dengan hati-hati mengambil plat identitas yang diserahkan Ainz seakan dia takut merusaknya. Membalik plat itu, dia membaca keras-keras pahatan di belakangnya.

"Darkness'...Momon-sama?"

"Benar sekali."

"Verifikasinya sudah selesai! Terima kasih sudah memberi saya kesempatan untuk memegang plat adamantite!"

Sikapnya saat mengembalikan plat tersebut masih sehati-hati seperti sebelumnya. Plat yang berfungsi sebagai bukti dari status para petualang dibuat dengan tipe logam yang sama yang menyiratkan peringkat dari petualang. Meskipun platnya relatif kecil, biaya membuat plat adamantite sangat tinggi. Meskipun platnya sendiri sangat sulit dihancurkan, kemungkinan kehilangan secara tidak sengaja masih ada. Untuk seseorang seperti penjaga keamanan hotel, terpikir untuk mengganti biaya kehilangan plat adamantite benar-benar tidak bisa ditanggung. Penjaga keamanan yang mendengar banyak cerita dimana plat adamantite hilang sebelumnya. Seperti misalnya ketika mereka mencoba mengembalikan platnya, seekor crane-parrot (sejenis burung) akan terbang lewat dan mencurinya. Cerita-cerita seperti ini bukan diceritakan untuk membuat orang semakin hati-hati, namun kejadian sebenarnya pernah terjadi sebelumnya.

Sebuah wajah lega berkembang di wajah kedua penjaga keamanan ketika Ainz mengambil kembali plat identitasnya.

"Kalau begitu sekarang, boleh kami masuk?"

"Ya, Momon-sama. Biarkan saya menunjukkan jalan kepada anda."

"Begitukah? Kami mengandalkanmu kalau begitu."

Memberi tip bukanlah hal yang umum di dalam Kingdom. Semoga sama halnya di dalam Empire. Ainz akhirnya teringat hal semacam ini ketika dia dituntun masuk.

Setelah berjalan melewati lobi yang luas dengan ubin lantai yang seperti marmer, mereka tiba di counter resepsionis.

"Mengumumkan kedatangan petualang peringkat adamantite Momon-sama dan rekannya."

Duduk di belakang counter resepsionis ada seorang pria yang penampilannya seperti orang yang telah menerima didikan yang tepat. Setelah diperkenalkan, penjaga berputar ke arah Ainz lalu membungkuk dengan hormat sebelum kembali ke posnya.

"Selamat datang, Momon-sama. Karena telah menghadiahkan kepada kami kehadiran anda ketika kunjungan ke Empire, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya."

Resepsionis tersebut membungkuk dalam-dalam kepada Ainz.

"Tidak, tolong jangan khawatirkan hal itu, sekarang aku ingin menginap satu malam."

"Saya mengerti. Sebagai awal, silahkan tanda tangan disini untuk pendaftaran tamu."

Ainz tersenyum dari balik penutup kepalanya. Setelah mempraktekkan menulis namanya dengan menggunakan bahasa dari Kingdom berkali-kali, dia tanpa celah menandai kertas itu setelah mengambil sebuah pena.

"Terima kasih banyak. Lalu kamar macam apa yang lebih anda pilih?"

Bagi Ainz, semua kamar adalah sama apakah mereka murah atau mewah. Namun, seperti biasa, dia memiliki penampilan yang harus dipertahankan.

Aku memang tidak butuh makan, meskipun akomodasinya termasuk makanan gratis aku tidak apa tanpanya.

Ainz tiba-tiba teringat dengan makanan yang ada di dunia ini.

Jus dengan warna hijau yang aromanya tidak tahan manis dan enak. Makanan dengan warna pink yang terlihat seperti telor urak arik, daging matang yang diiris dengan hati-hati ditutupi oleh cairan kebiruan yang membuat dagingnya terlihat lebih lembuat dan berair. Setiap kali menyebutkan makanan itu menstimulasi rasa penasaran Ainz, tapi sayangnya dia tidak bisa memakannya.

...Libido, nafsu makan, dan ngantuk. Meskipun banyak keuntungan mendapatkan tubuh undead, banyak hal penting yang hilang. Sayang sekali. Namun di lainpihak, peluang tenggelam dalam nafsu badan akan terlalu tinggi jika aku memperoleh tubuh manusiaku.

Membayangkan berada di tempat tidur dengan Albedo, Ainz akhirnya memiringkan kepalanya.

Seorang bos yang melakukan pelecehan seksual terhadap pegawai wanita - itu adalah gambaran yang muncul di dalam kepala Ainz setelah bayangannya yang tadi.

Meskpun Albedo sudah menyatakan cintanya kepadaku... rumit sekali. Jika saja aku tidak mengacaukan ... oh!

"Maaf atas keterlambatannya. Kamar apapun yang pantas untuk status kami boleh juga... Ngomong-ngomong, apakah bisa kami membayar dengan mata uang Kingdom?"

"Itu bukan masalah. Nilai tukar rata-rata satu sama dengan satu."

"Begitukah? Aku akan menyerahkannya padamu kalau begitu."

"Pastinya. Saya akan mulai mempersiapkan sebuah kamar yang cocok untuk Momon-sama. Sementara itu, silahkan beristirahat di dalam lobi kami."

Ainz melihat penataan kursi-kursi di dalam lobi dipisah ke dalam kelompok-kelompok kecil dimana jarak antara tiap kelompok sangat jauh. Lebih dari lima puluh kursi cukup mewah bagi petugas dengan tingkat atas disediakan. Penampilannya saja membuat kursi-kursi tersebut sangat nyaman. Bahkan ada para penyanyi yang sedang memainkan musik dengan lembut sebagai latarnya.

"Semuanya di dalam lobi, termasuk makanan dan minuman, adalah layanan gratis, silahkan bersantai dan menikmatinya."

Di dunia manapun, selama sejumlah uang diberikan, sejumlah layanan yang sesuai akan diberikan. Meskipun begitu, layanan yang diberikan disini tidak membuat senang Ainz sama sekali.

"Aku mengerti. Kemarilah, Nabe."

Ainz memasuki lobi dengan Narberal dan memilih kursi-kursi yang terdekat untuk duduk.

Ada beberapa tamu lain yang juga beristirahat di dalam lobi. Kebanyakan dari mereka adalah para petualang. Jika para petualang dengan peringkat tinggi bisa menyelesaikan permintaan yang memberikan hadiah yang besar, standar hidup mereka akan langsung meningkat juga dan mereka bisa membayar hidup di hotel seperti ini.

Tidak perduli dimanapun mereka berada, apakah di ibukota Kingdom atau E-Rantel, semua petualang memiliki gaya hidup yang sama.

Ainz memastikan plat adamantite yang menggantung di sekeliling lehernya terlihat oleh yang lainnya, agar mereka menjadi topik pembicaraan diantara para tamu yang ada di hotel. Itu bukanlah hal yang buruk untuk meningkatkan profil seseorang melalui metode ini.

Sementara menyadari perhatian yang dia dapatkan, Ainz membuka menu yang ada di sampingnya.

Tidak bisa membacanya...

Ainz perlahan membolak balik menu, meskipun dia tidak bisa membaca, untuk menghindari orang lain menyadari hal itu.

Meskipun Ainz membawa serta item yang dahulu dipinjamkan kepada Sebas agar bisa membuatnya membaca bahasa apapun, di dalam situasi saat ini, akan sangat aneh tiba-tiba saja mengambil dan menggunakannya.

"Sebas... dan Tsuare..."

Gambaran Sebas beserta Tsuare muncul di otak Ainz ketika dia berpikir apakah dia akan menggunakan item tersebut atau tidak.

"Apakah ada sesuatu dengan wanita itu?"

"Ah, tidak, bukan hal yang besar. Aku penasaran bagaimana dia beradaptasi."

Meskipun Ainz sudah menyerahkan semuanya kepada Sebas, dia masih memiliki kewajiban untuk memastikan keadaan Tsuare karena dia telah membuat janji untuk melindunginya.

"Kurasa tidak ada masalah. Saat ini... karena kepala pelayan saat ini sedang berada di tahanan rumah, Sebas-sama sendiri yang mengajarinya skill-skill yang dibutuhkan sebagai seorang pelayan. Setelah dia mempelajari beberapa sikap yang benar, lalu dia akan mempelajari masakan dan beberapa tipe pekerjaan lain. Kami berencana untuk mengajarinya sedikit hal semuanya hingga kami bisa menemukan pekerjaan apa yang cocok baginya."

"Begitukah? Kalau begitu, seharusnya tidak apa menyerahkannya kepada Sebas. Dan juga, sudah saatnya melepaskan mereka berdua dari tahanan rumah... Kemarahan Albedo seharusnya sudah dingin sekarang."

Narberal menundukkan kepalanya tanpa berkata apapun.

Menyadari percakapan mereka berhenti, seorang pelayan berjalan ke arah mereka.

"Apakah anda berdua sudah memutuskan apa yang dipesan?"

"Aku pesan Es Makyatia. Apa yang kamu inginkan, Nabe?"

"Saya juga sama."

"Tidak apa pesan sesuatu yang kamu sukai."

"Tidak, saya ingin minuman yang sama. Oh, dan juga, saya ingin susu dicampurkan ke dalamnya."

"Tentu saja."

Setelah menerima pesanan, pelayan itu membungkuk dalam-dalam, lalu pergi dengan tenang.

Makyatia adalah sebuah minuman yang terlihat mirip dengan latte, dan Ainz sering melihatnya di E-Rantel. Baunya juga sama dengan latte. Namun, karena latte dan kopi juga ada di dunia ini pasti ada perbedaannya. Bagaimanapun, Ainz takkan pernah tahu karena dia tidak bisa makan makanan atau minuman apapun. Sebelumnya dia bereksperimen dengan mencoba makan dan minum, namun satu-satunya hasil adalah semuanya tercecer dari bawah dagunya tanpa terasa apapun. Tak ada sedikitpun manfaat yang ditemukan.

Alasan mengapa Ainz memilih minuman ini adalah karena minuman ini hanya disediakan di lingkungan kelas atas. Mungkin itu adalah pilihan yang paling cocok untuk keadaan saat ini.

Sambil mengusap keringat yang tidak ada, Ainz terpikirkan pertanyaan yang paling tidak ada gunanya.

"Nabe... bagaimana rasa dari Makyatia?"

Mengetahui Narberal pernah mencoba untuk meminum ini sebelumnya, Ainz yang penasaran bertanya kepadanya.

Narberal membuat ekspresi seperti sedang berpikir. Itu adalah ekspresi yang dibuat oleh seseorang ketika ditanya bagaimana rasa kopi oelh seseorang yang tak pernah mencobanya sekalipun di dalam hidupnya.

"Hmmm...Jika saya menjelaskannya, saya akan bilang rasanya mirip dengan Shakerato. Kecuali minuman ini meninggalkan rasa susu yang kental."

"...Begitukah? kedengarannya enak."

Tak pernah dengar minuman yang disebut Shakerator sebelumnya. Apakah ini mungkin tipe minuman yang hanya ada di dunia ini? Kemungkinannya memang tinggi.

"Tidak buruk. Lumayan saja." Balas Narberal.

Saat Ainz merespon Narberal dengan "Hmmmm", minuman yang dipesan sudah tiba.

"Jangan hiraukan aku dan minumlah. Jika tidak akan terlihat aneh jika tidak ada satupun dari kita yang menyentuh minuman ini."

Setelah terbiasa memakai penutup kepalanya seharian penuh, Ainz tidak menyadari hal aneh karena tidak melepaskan penutup kepalanya meskipun minuman sudah dipesan di depannya.

"Terima kasih."

"Tidak apa jika kamu minum juga milikku. Lagipula, dengarkan. Untuk saat ini, rencananya adalah pertama mengelilingi ibukota untuk dua hari berikutnya. Aku dengar jumlah barang yang mereka jual di pasar pusat luar biasa. Pasti layak untuk dilihat. Dan juga, mereka menjual item-item magic di area pusat pasar utara dan para petualang sering mengunjungi tempat itu."

Informasi ini didapatkan dari anggota 'Eight Finger' yang tertangkap. Meskipun laporan yang diterima kebanyakan berhubungan dengan pasar gelap, Ainz tidak berencana untuk mengunjunginya. Dia hanya tahu dalam sekali tatap dari laporan yang diberikan.

"Hari ketiga adalah mengunjungi Guild Petualang. Jika mungkin, aku ingin membuat hubungan dengan beberapa petualang adamantite dari Empire, jika tidak, maka cukup hanya menyelesaikan tugas kita saat ini dan langsung pulang. Jumlah itu seharusnya sekitar tujuh hari. Apakah kamu punya saran lain?"

Narberal, yang menghentikan minumnya di tengah-tengah, mendengarkan dengan baik dan menggelengkan kepalanya.

25 komentar:

Anonim mengatakan...

Akhirnya update juga, thx min

Unknown mengatakan...

Di Volume 7 ini , Sisi Jahat Undead Ainz akan terkuak

Anonim mengatakan...

ayo min update lagi

Unknown mengatakan...

Lanjut donk min

Anonim mengatakan...

adminnya lg UN :p

Unknown mengatakan...

Hmm.. semoga sukses aja min

Brian Torao mengatakan...

sankyu overlord vol.7 bab 1 bag. 1

Anonim mengatakan...

Kekuatan overpower tapi ngak punya otong

Unknown mengatakan...

Gue gak bakalan mau jd momo,, dunia fantasi itu hrs penuh harem,, gak ada guna nya bl cuma tengkorak

Unknown mengatakan...

thanks min, good

Anonim mengatakan...

min mw tanya apa yang di maksud oleh Ainz "Kemarahan Albedo seharusnya sudah dingin sekarang".

mohon pencerahannya min

Unknown mengatakan...

Menurut gw kekuatan overpower kalo didalam game karena level, jadi pasti semua orang kalo level setara ya overpower. Beda ama kayak saitama atau tokoh lainnya

Anonim mengatakan...

Dalam game seperti ini bukan cuma level yg menentukan Overpower, ada level, item, dan tim. Level sama tapi item murahan ya gak sebanding sama item overpower, nah Ainz punya item" yg class nya sangat tinggi Karena klo Magic Caster seorang diri dia tidaklah bisa menutupi kelemahannya. Makanya dalam cerita Ainz mencoba agar bawahannya tidak berkhianat dan merasa nyaman di bawah kepemimpinannya. Mungkin karena itu juga nama judulnya "OverLord".

Unknown mengatakan...

Yare yare

Unknown mengatakan...

in klo d anime season brpa?eps brpa?

Unknown mengatakan...

Season 3 episode gk ada cumak diringkas adegan momon dan nabe jhalan-jhalan kota doag

Anonim mengatakan...

Melihat three burning eyes,jadi ingat guild gua waktu war di game AOI,gua di PK habis"an,baru respawn langsung Di PK.mati,pk.mati,pk..��Aliansi guild Catalysm ��

Unknown mengatakan...

Mantap min lanjut terus

Unknown mengatakan...

Otak lu cuma cewe doang gan

Unknown mengatakan...

Dasar anak harem pikirannya cuma haram :v

Unknown mengatakan...

Albedo nentang pas sebas bawa tsuare ke nazarick trus marah besar dia

Unknown mengatakan...

Waaaah ada bocah yg masih menganggap kalo overlord anime game hebat, kalo gitu gua mau tanya kalo overlord anime game kenapa ada player yg dateng ke new world 600 tahun yg lalu apa ada game setua itu apa ada game secanggih YGGDRASIL d masa lalu,,overlord itu anime isekai dark fantasy jadi jangan samakan overlord dengan SAO beda anime beda system dalam cerita, bocah ngaceng aja belom bener udah kasih hoax

Anonim mengatakan...

Mungkin lebih tepat kalo dibilang overlord itu mirip sama log horizon. Kayaknya akselerasi waktu di game dan di new world itu beda.

Pandon mengatakan...

Mungkin yg dimaksud pestonya bkn tsuare

Anonim mengatakan...

Hamdeh