Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

17 Januari, 2016

Overlord - Vol 2 - Chapter 4 Part 1

The Twin Swords of Death - Dua Pedang kematian.

Part 1


Overlord Light Novel
Menghabiskan satu malam perjalanan ke desa Carne, tinggal di desa Carne selama semalam, lalu kembali ke E-Rantel. Tiga hari dua malam perjalanan akhirnya berakhir, setelah tiba di E-Rantel, mereka disambut oleh pemandangan sore di kota.

Jalan-jalan disinari oleh cahaya putih dari [Continual Lights], orang-orang yang berjalan di jalan itu juga berubah.Tak ada lagi wanita muda dan anak-anak, kebanyakan dari mereka sekarang adalah pekerja pria yang sedang pulang ke rumah. Rumah-rumah toko yang berjejer rapi di jalanan, suara gembira dan cahaya datang dari dalamnya.

Ainz melihat sekeliling.

Setelah tiga hari, kota ini kelihatannya tidak berubah. Tidak, setelah tiba di E-Rantel, dia langsung pergi ke desa Carne di hari berikutnya, jadi ada informasi dan rasa kangen yang kurang untuk dibandingkan. Namun, dia masih bisa merasakan bahwa pemandangan tenang di jalanan masih tidak berubah.

Biasanya, berhenti di tengah jalan pastinya akan menghalangi jalan pejalan kaki lainnya, tapi tak ada yang protes. Itu karena tak ada siapapun yang mendekat ke Ainz.

Ainz menunduk pasrah dan mengamati orang-orang di sekitarnya.


Hampir semuanya melihat ke Ainz--tidak, mereka menatap Ainz, dan berbisik lirih ke orang di sebelahnya.

Mendengar suara percakapan tersebut, Ainz merasa mereka seakan menertawainya, tapi itu hanya anggapan salah dari dirinya saja. Jika dia benar-benar mendengarkan mereka, dia akan tahu bahwa suara mereka dipenuhi dengan rasa terkejut, kagum dan juga takut.

Meskipun begitu, masih ada saja yang membuatnya sulit untuk menerima itu.

Ainz melihat ke bawah dengan pelan -- di bawahnya ada bulu putih keperakan. Itu karena Ainz sedang menaiki Virtuous King of the Forest.

Orang-orang di sekitar melihat ke arah penampilan Virtuous King of the Forest yang pemberani dan menakjubkan -- Ainz ingin membenarkan hal ini -- dengan rasa kagum, mereka membicarakan warrior yang mampu menaiki binatang ajaib yang menakutkan namun bermartabat.

Aku seharusnya bisa mengangkat kepalaku tinggi-tinggi.. ya kan...

Memahami situasi ini dengan sepenuhnya. Orang-orang disini setuju terhadap penampilan agung dari Virtuous King of the Forest, tapi bagi Ainz, ini sudah mendekati seperti hukuman dalam game. Dengan kata lain, ini seperti seseorang yang tidak memiliki keluarga atau kekasih apapun sebagai teman, sedang duduk di komidi putar dengan muka datar, menghadapi kesendirian.

Posturnya yang sedang mengendarai memang tidak enak dilihat. Karena Virtuous King of the Forest benar-benar berbeda dengan kuda, pantat Ainz seperti mau keluar dari tempat duduknya, dia harus melebarkan kakinya selebar mungkin. Jika dia tidak melakukan postur yang mirip seperti melompati sebuah kotak, akan sulit baginya untuk mempertahankan keseimbangannya.

Oleh karena itu, ide untuk mengendarainya, pastinya bukan ide yang dikeluarkan oleh Ainz sendiri. Di tambah rayuan dari anggota Sword of Darkness dan Virtuous King sendiri, Narberal juga dengan sopan berkata "Tidak sepantasnya seorang penguasa berjalan kaki." yang membuat Ainz berpikir bahwa mengendarainya bukanlah ide yang buruk, akhirnya jadi begini.

Jika aku tahu akan jadi seperti ini, aku akan menolak ide itu. Jangan-jangan ada seseorang yang ingin menjebakku, ini seperti sebuah jebakan...

Makhluk itu terlihat seperti seekor hamster, seperti dalam dongeng, tapi dia cocoknya dikendarai oleh anak-anak. Bahkan boleh saja, seorang wanita yang mengendarainya. Tapi ini benar-benar tidak enak dilihat jika seorang warrior yang mengendarainya.

Tetapi orang-orang di sekitar berpikir satu-satunya yang memiliki reaksi aneh adalah Ainz.

Apakah ada masalah dengan pandangan estetis diriku sendiri, pandangan estetika mereka, atau dengan pandangan estetika dunia?

Tentu saja, jawabannya sudah bisa ditebak. Selamat mayoritas berpikir itu indah, maka yang memiliki pandangan estetika yang salah adalah Ainz.

Karena itu, dia tidak menolak mentah-mentah mengendarai Virtuous King of the Frest. Dan juga, jika dia bisa membuat nama Momon si petualang menjadi lebih hebat, dan mendapatkan posisi solid, maka akan semakin sulit untuk menolak ide ini, Tapi tetap saja--

Ini seperti shame play (permainan memalukan)..
TL Note : Seperti cosplay tetapi Shame Play. Contohnya Masochist atau Pranking.

Emosi Ainz memang akan langsung ditekan ketika sudah mencapai batas tertentu, tapi hingga sekarang, tidak ada yang seperti itu, itu artinya hal ini tidak terlalu memalukan. Hasil hanya satu bagi Ainz.

Apakah itu artinya jika dalam diriku telah berkembang semacam kekebalan terhadap shame play... Aku bukan seorang M khan? Aku lebih merasa seperti S...

"Sekarang kita sudah kembali ke kota, pekerjaan kami sudah selesai."
Memutar kembali pemandangan dan gambaran dari masa lalunya, Ainz membandingkan itu dengan keadaan mental dia saat ini dan penderitaan terhadap hobinya sendiri. Sementara dia melakukan itu, Nfirea berbicara dengan Peter.

"Ya, benar, dengan ini pekerjaan kalian sudah selesai. Kalau begitu... Meskipun aku sudah siap membayar imbalan yang telah disetujui, tapi.. untuk membayar imbalan tambahan seperti yang kita bicarakan di hutan, bisakah kalian datang ke toko di rumahku?"

Bagian belakang dari gerobak Nfirea dipenuhi dengan bermacam-macam tumbuhan obat. Bukan hanya itu, tapi juga beberapa kayu bakar, beberapa buah yang tumbuh dan terlihat bersama dahannya, jamur yang besar dan cukup besar untuk menutupi seseorang dan bermacam-macam rumput yang sangat tinggi. Jika ini dilihat oleh orang biasa, mereka akan merasa ini hanya tanaman biasa, namun bagi seorang ahli, ini seperti gundukan permata yang bersinar.

Ini semua berkat hasil dari Ainz yang telah menjinakkan Virtuous King of the Forest, membuat mereka bisa menjelajahi daerahnya dengan aman. Disana mereka menemukan bermacam-macam tanaman obat dan banyak tanaman obat lain yang bisa digunakan untuk membuat potion, Nfirea yang mencari tanaman itu terus-terusan setuju untuk memberikan mereka uang tambahan untuk itu.

"Momon-san seharusnya pergi dulu ke Guild Petualang!"

"Eh, benar juga. Karena aku membawa binatang ajaib ke kota, aku harus mendaftarkannya ke Guild Petualang."

"Meskipun menyusahkan, tapi tidak ada pilihan lain."

"Kita juga menyapu bersih ogre dan monster-monster lain bersama-sama, bagaimana? mengapa kita tidak menuju guild petualang bersama-sama?"

"yah---tidak, kali ini kami terlalu mengandalkan Momon-san, kami akan menuju rumah Nfirea-san dulu, setidaknya kami akan membantu beberapa pekerjaan rumah atau memindahkan beberapa tanaman obat. Jika tidak menerima imbalan dengan jumlah yang sama seperti Momon-san adalah hal yang tidak tepat."

Anggota Sword of Darkness semuanya mengangguk merespon ucapan Peter, tapi Nfirea dengan sopan menyela:

"Tidak perlu menyusahkan kalian semua..."

"Karena ada imbalan tambahan, biarkan kami memberikan pelayanan tambahan ini gratis."

Mendengar ucapan bercanda dari Peter, Nfirea juga dengan sopan berkata:

"Kalau begitu, lain kali jika kalian datang ke tokoku untuk membeli potion, aku akan memberikan potongan harga."

"Itu akan sangat keren. Momon-san, anda seharusnya pergi ke guild petualang dulu lalu menuju rumah Nfirea. Kami akan pergi ke sana dulu, dan setelah melakukan beberapa pekerjaan rumah kami akan kembali menuju guild petualang untuk menyelesaikan formalitas. Karena kami harus menunggu hingga esok sebelum kembali ke guild petualang untuk menerima imbalan atas pembasmian ogre, Maafkan aku jika kita harus menyusahkan anda untuk berjalan lagi menuju ke sana besok.. Waktu untuk bertemu seharusnya sama dengan waktu saat kita pertama bertemu."

"Aku mengerti."

Menghadapi saran ini, Ainz mengangguk lega. Mendaftarkan sesuatu harus membutuhkan ketenangan untuk pergi ke atas dan ke counter serta bertanya, dia tidak ingin pergi bersama mereka ke guild petualang, menghadapi dilema "Tolong isi ini" dan "Tolong lihat yang ini". Itu akan menyebabkan seluruh usaha sebelumnya akan sia-sia.
"Kalau begitu, maaf sudah menyusahkanmu."

Mengangguk pelan sambil mengendarai Virtuous King of the Forest, dan berpisah dari Nfirea dan anggota Sword of Darkness, dengan hanya Narberal yang menemani, mereka menuju guild petualang. Kali ini Narberal membungkuk dan bertanya:

"Bisakah kita mempercayai mereka?"

"..Bukan masalah besar. Meskipun jika kita dikhianati, kerugian kita hanya imbalan karena membasmi beberapa ogre. Jika kita khawatir terhadap uang dalam jumlah sedikit, kita akan dianggap orang lain adalah orang pelit, dan itu akan menjadi kerugian yang lebih besar lagi."

Ainz datang ke kota ini untuk meningkatkan popularitasnya, dianggap pelit akan menghalangi rencana masa depannya.

Memakai muka palsu.

Berpikir tentang kalimat itu, Ainz menyentuh kantong uang di dadanya dan dengan sekali cubit dia merasakan sedikit koin: Mudah sekali untuk tahu berapa banyak sisanya. Tapi seharusnya sudah cukup untuk membayar akomodasi untuk dua malam.

Jika dia memasukkan biaya makanan, itu mungkin tidak cukup, tapi mempertimbangkan Ainz yang undead, dan cincin di tangan Narberal yang mengandung magic yang membuatnya bisa pergi tanpa makan, untuk masalah biaya, itu adalah kontribusi yang besar. Narberal juga bisa memakai dua cincin, salah satunya adalah cincin ini, tujuannya semula adalah untuk mencegah makanan yang beracun, dia tidak pernah berfikir jika bisa berkontribusi seperti ini sekarang.

Namun, sambil melihat Virtuous King of the Forest yang dia kendarai, hatinya berpikir "Dia ini pasti selalu makan sesuatu.", Narberal sekali lagi berkata:
"Memang benar... aneh juga jika Ainz-sama yang paling berkuasa hanya akan disisakan dengan sedikit uang. Tidak sopan sekali."

"kalau begitu.."

Ainz sekali lagi menyentuh kantung uangnya, merasakan punggungnya yang tidak bisa berkeringat seperti berkeringat. Dia mengutuk dirinya karena sudah menaikkan batas ucapannya sendiri ketika memang tidak perlu. Dan juga---

Ainz-sama... Berhenti mengatakan itu Narberal. Jika tak ada yang mendengar tidak apa...

Dia merasa tidak berdaya, sementara Narberal dengan senang berkata:

"Makhluk rendahan ini (nyamuk), semuanya berlutut kepada kekuatan Ainz-sama yang menakjubkan."

"Masih belum sampai sejauh situ."

"Anda terlalu rendah hati. Meskipun di mata Ainz-sama, Ogre-ogre itu tidak lebih dari serangga, tapi kemampuan berpedang Ainz-sama ada di level yang lain, benar-benar mengagumkan."

Di bawahnya, Virtuous King of the Forest menggeleng aneh, tapi Ainz mengabaikannya, kepada Narberal dia berkata:

"...Waktu itu aku hanya sedang bermain-main menggunakan kekuatan kasar."

Kedengarannya dia berkata seperti itu untuk membuatnya kedengaran keren, tapi bukan begitu. Ketika dia melihat Gazef bertarung, Ainz melihat gerakan yang lembut, tapi ketika Ainz mengingat kembali gerakan dirinya, dia merasa seperti seorang anak kecil yang sedang mengayunkan pedangnya tidak karuan, benar-benar tidak enak dilihat. Pujian mereka hanya ditujukan kepada kekuatan penghancur yang dibawa oleh lengannya. Benar-benar berbeda dari pujian kepada warrior sejati seperti Gazef.

"Bergerak kesana kemari seperti seorang warrior sejati sebenarnya sangat sulit."

"...Kalau begitu bagaimana jika menggunakan magic untuk berubah menjadi warrior?"

Sambil memakai armor, dia masih bisa menggunakan sekitar lima tipe magic berbeda, salah satunya adalah kemampuan untuk mengconvert level Magic Casternya menjadi level Warrior. Artinya jika Ainz menggunakan Magic itu, dia bisa berubah sementara menjadi warrior level seratus.

Meskipun keunggulannya adalah bisa memakai equipment tertentu dari job yang lain, kekurangannya juga besar. Pertama; Selama itu dia tidak akan bisa menggunakan magic apapun, dan ketika dia berubah menjadi seorang warrior dia tidak akan memiliki skill-skill spesial. Stats yang dihitung kembali juga sangat rendah untuk seorang warrior. Kesimpulannya, dia akan menjadi warrior level seratus yang setengah matang. Lain lagi jika dia dan High Priest bertarung hanya menggunakan pedang, tapi baginya untuk melawan warrior lain dalam job yang sama, tidak akan ada kesempatan untuk menang.

Namun begitu, dia akan lebih kuat dari Ainz yang saat ini.

Masalahnya adalah --

"Terlalu banyak kerugiannya. Jika seorang lawan dengan level yang sama melakukan serangan mendadak kepadaku, aku takkan mampu menggunakan magic dalam waktu yang pendek, yang mana akan membuatku sudah pasti kalah. Meskipun aku bisa menggunakan Magic Scroll, mempertimbangkan waktu persiapan dan lainnya, masih terlalu banyak kerugiannya."

Sekarang ini masih banyak hal yang tidak diketahui apakah ada pemain yang memusuhi atau tidak, mereka tidak bisa dianggap remeh. Tidak perlu menggunakan magic itu, dan menciptakan kelemahan pada diri sendiri.

"Menjadi seorang warrior hanyalah untuk menyembunyikan identitasku, tidak perlu sampai merasa tidak enak akan hal itu."

"!"

Tubuh Virtuous King of the Forest sedikit bergoyang dan dengan tampang terkejut dia memiringkan kepalanya untuk melihat Ainz:

"Bawahan ini telah mendengar dari awal, bukankah tuan adalah seorang warrior?"

Mengembalikan tatapannya, Ainz memberikan anggukan pelan dan Narberal menjelaskan dengan nada merendahkan:

"Ainz-sama hanya pura-pura sebagai warrior, seperti bermain game. Jika dia menggunakan kekuatannya yang sesungguhnya dalam magic, Pertempuran besar adalah hal yang kecil."

Menghadapi kepercayaan yang sepenuhnya seperti ini, atau berpikir bahwa ini hanyalah sifat wajar Narberal, Ainz tidak mampu mengatakan kalimat "Tidak mungkin" untuk menjawabnya.

"...Mungkin memang seperti itu. Virtuous King of the Forest, bukankah kamu senang kamu tidak melawan aku yang sesungguhnya di pertarungan? Jika aku menggunakan kekuatanku yang sesungguhnya, kamu pasti takkan bisa selamat bahkan hanya dalam satu detik."

"Be..Benar sekali. Tuan. Pelayanmu ini, Hamsuke, sekali lagi bersumpah untuk setia selamanya kepada anda!"

Ketika Virtuous King of the Forest menginginkan nama, nama yang muncul di otak Ainz adalah Hamsuke. Setelah menerima nama Hamsuke, Virtuous King of the Forest juga sangat puas dengan namanya. Tapi setelah mempertimbangkan kembali dengan tenang, nama Hamsuke benar-benar tidak mempunyai selera sama sekali.

... Nama ini, Hamsuke, adalah keputusan yang tergesa-gesa. Mungkin Mochi... akan lebih menghibur... Temanku pernah menyebutkan sebelumnya bahwa aku ini tak bisa memikirkan nama yang bagus..

Merasakan penyesalan, Ainz yang sedang duduk di punggung Virtuous King of the Forest -- Hamsuke pelan-pelan menuju ke guild petualang.

Gerobak itu bergerak langsung ke halaman belakang rumah, berhenti di depan pintu belakang. Mengambil lentera magic, Nfirea melompat keluar dari kursi depan gerobak dan membuka pintu. Menggantungkan lentera di tangannya ke dinding, menerangi ruangan yang gelap.

Karena cahaya itu, terlihat beberapa ember di dalam ruangan. Bau dari tanaman kering datang dari ruangan ini, menunjukkan bahwa ini adalah tempat yang biasanya digunakan untuk menyimpan tanaman obat.

"Kalau begitu, maaf sudah merepotkan, tapi bisakah kamu membantuku memindahkan tanaman-tanaman itu kesini?"

Sudah siap menjawab, anggota Sword of Darkness dengan hati-hati memindahkan sekumpulan tanaman dari gerobak ke dalam rumah.

Mengantarkan ke tempat penyimpanan tanaman, sebuah pertanyaan muncul dari hati Nfirea:

"Apakah nenek tidak di rumah?"

Meskipun nenek Nfirea sudah tua, pendengaran dan penglihatannya tidak buruk, dia pasti akan mendengar suara dari benda yang dipindahkan dan keluar. Namun, jika dia terlalu berkonsentrasi pada pembuatan potionnya, maka dia tidak akan memperdulikan suara kecil apapun. Merasa ini seperti biasanya, Nfirea tidak berteriak dengan suara yang keras.
Menunggu hingga seluruh tanaman diletakkan di lokasi yang benar, Nfirea memanggil beberapa anggota Sword of Darkness:

"Kerja yang bagus! Seharusnya ada Es Jus di dalam rumah, tolong langsung saja ambil dan minum."

"Itu bagus sekali."

Lukeluther berkata, dahinya sedikit berkeringat. Yang lainnya dengan gembira menganggukkan kepala.

"Kalau begitu, tolong sebelah sini."

Nfirea memimpin mereka menuju rumah, lalu tiba-tiba seseorang membuka pintu dari sisi yang lain.

"Hey~ Selamat datang~"

Di depan mata mereka berdiri seorang wanita cantik, tapi dia memberikan perasaan tidak enak yang samar. Rambut pendek pirangnya berkibar.

"Aiya~ aku khawatir tahu? Kukira kamu menghilang. Sialnya~ Aku tak tahu kapan kamu pulang, jadi aku menunggu saja disini selama ini."

"...Bolehkah aku bertanya siapa anda?"

"Hey! Apakah kalian semua tidak mengenalku?"

Karena suaranya yang akrab, seakan dua orang itu adalah kenalan, Peter mengeluarkan suara yang terkejut.

"Eh? Hahaha~ Aku datang untuk menculikmu~ kami membutuhkan seseorang yang bisa menggunakan artefak magic untuk memanggil undead dalam jumlah yang sangat besar, [Undead Legion], jadi maukah kamu menjadi mainanku? Kakak memintamu, tolong?"

Anggota Sword of Darkness merasakan atmosfir jahat dari wanita ini, mereka langsung menghunuskan senjata masing-masing. Meskipun menghadapi pertarungan yang tidak menguntungkan, wanita ini masih berkata dengan suara yang meremehkan:

"Itu adalah mantra tingkat ketujuh yang sangat sulit digunakan oleh orang-orang, tapi melalui penggunaan sebuah mahkota, itu semua bisa dicapai. Meskipun masih tidak mungkin untuk mengendalikan semua undead, tapi masih bisa mempengaruhi mereka! Rencana yang sempurna! Sempurna!"

"..Nfirea-san, mundur! Cepat tinggalkan tempat ini."

Menggenggam senjatanya sambil waspada terhadap wanita ini, Peter mengatakannya dengan nada serius:

"Wanita ini tidak berhenti bicara, dia pasti sangat percaya diri mampu menghadapi kita semua. Karena kamu adalah targetnya, cara satu-satunya untuk membalikkan situasi ini adalah kamu harus kabur."

Anggota Sword of Darkness menggunakan tubuh mereka untuk melindungi Nfirea yang panik, berdiri di depannya.

"Ninya! kamu juga kabur!"

Mengikuti Dyne, Lukeluther juga berteriak:

"Bawa dia dan lari! Bukankah kamu masih ingin menyelamatkan adikmu yang tertangkap!?"

"Ya, kamu masih harus melakukan sesuatu. Mungkin kami tidak bisa menolongmu pada akhirnya... setidaknya kami bisa mengulur waktu."

"Semuanya..."

"Hey~ hangat sekali~ Aku hampir ingin menangis,eh, tapi jika dia kabur itu akan mengganggu. Setidaknya tinggal satu orang untuk bermain denganku~"

Melihat Ninya yang mengerutkan bibir, Tidak tahu harus bagaimana, wanita itu menunjukkan senyum gembira, pelan-pelan mengeluarkan belati dari dalam jubahnya. Kali ini, dari belakang pintu datang beberapa pria yang berwajah pucat.

Menyadari ini, wajah anggota Sword of Darkness menjadi serius.

"..Waktu bermain sudah selesai."

"Hey~ kamu bilang apa, Kajit-chan. Bukankah kamu hanya membantu mempersiapkannya, membantuku untuk memastikan tidak ada teriakan yang bisa keluar? Tapi karena hanya satu orang, tolong biarkan aku bersenang-senang."

Dia tertawa hingga kelihatan giginya membuat rambut Nfirea berdiri.

"Sekarang sudah tidak ada tempat lagi untuk kabur, mari kita mulai~"

6 komentar:

brian torao mengatakan...

sankyu overlord vol.2 bab 4 bag. 1

Unknown mengatakan...

Overlord vol 2 chapter 4 part 1
Fin

Unknown mengatakan...

Keren sangat lah.....

Anonim mengatakan...

Bro numpang promo novel fantasy yah :D

Kisah seorang pemuda yang ditolak 99 kali untuk bekerja menjadi seorang Game Master, dan untuk yang ke 100 kalinya ia pun mencoba kembali melamaran pekerjaan itu, namun sangat disayangkan saat itu ia tetap di tolak dan karena banyaknya tekanan ia pun mulai berpikir untuk menghancurkan perusahaan tersebut dengan memanfaatkan sebuah program yang ia ciptakan sendiri dan karena program tersebutlah dirinya kini mendapatkan keuntungan yang sangat banyak. meskipun begitu, banyak sekali yang harus ia lakukan demi dapat menghancurkan perusahaan yang menolaknya selama ini.

Link : https://mangatoon.mobi/id/detail/2335

Terimakasih bro~

Anonim mengatakan...

Ikut nebeng novel ya bro~ terimakasih :D

[Novel] Devourer Of Spirits

Genre : #Fantasy #Action #Reinkarnasi #Petualangan

Synopsis

Shen Zhu yang berusia 11 tahun telah menyaksikan sendiri kematian kedua orangtuanya tepat dihadapannya. Hari itu menjadi hari yang tidak akan pernah dilupakannya dan dia akan terus mengingat wajah orang yang telah membunuh kedua orangtuanya. Setelah 1 bulan berlalu dengan beberapa peristiwa yang di alaminya. Kini Shen Zhu telah tinggal di sebuah desa yang bernama desa Vellasy, bahkan dia kini telah menjadi anak angkat dari salah satu keluarga ternama di desa tersebut. Seiring berjalannya waktu, Shen Zhu sering sekali melatih kekuatannya agar menjadi lebih kuat dan dengan keyakinan akan melapaui leluhurnya sendiri. Lalu di waktu yang bersamaan, Shen Zhu di kejutkan dengan seekor kucing yang dapat berbicara layaknya seperti manusia dan yang lebih mengejutkannya lagi, kucing itu adalah Xun Yong yang merupakan leluhurnya sendiri. Pertemuan ini akan menuntun mereka berdua kearah garis kematian, lantas apakah mereka berdua akan selamat menghadapinya?

Link : https://mangatoon.mobi/id/detail/383586

Terimakasih sekali lagi dan maaf sudah mengganggu 😃

Unknown mengatakan...

Overlord volum 2 chapter 4 part 1